"aku ikut" jawab Harry membuat Gellert dan Tom kaget
"Semudah itu?"
"Tidakkah kau curiga kepada kami?"
"Apa kau curiga pada mereka?" Tanya Harry pada Zhuge Liang yang dijawab gelengan oleh Zhuge Liang
"Aku percaya pada kalian" ujar Harry 'dan ini adalah balas budiku setelah kau menyelamatkan ku dari kematian' batin Harry, sementara Zhuge Liang hanya tersenyum mendengar suara batin milik masternya.
"Kalau begitu, apa kita menjadi sekutu?" Tanya Tom
"Bukankah kita saudara?" Tanya balik Harry yang dibalas dengan senyum Gellert dan Tom
"Aku malah berharap kau adalah anakku, secara aku dan Tom tidak bisa memiliki keturunan" ujar Gellert
"Hmmm dugaanku ternyata benar jika kalian pasangan, aku turut senang mendengarnya, Father" ujar Harry yang hanya dibalas senyum senang oleh Gellert karena dipanggil ayah oleh Harry
"Kalau begitu aku akan kembali ke asrama" lanjutnya
"Tunggu!"
"Ini, adalah kalung keluarga Grindelwald. Aku sudah memodifikasi dengan menambahkan Portkey yang bisa di gunakan kapan saja, kau hanya tinggal bilang rumah dan kau akan sampai dirumahku" ujar Gellert sambil memberikan sebuah kalung pada Harry yang langsung Harry terima dan Harry pakai
"Terima kasih" ucap Harry lalu keluar dari kantor kepala sekolah diikuti Zhuge Liang
"Aku berharap ini semua akan segera berakhir, aku tidak ingin dia seperti kita" ujar Tom
"Kita akan melakukan semua hal yang kita bisa Tom"
.
.
.
Harry berjalan dengan tenang di koridor kastil ditemani Zhuge Liang yang selalu disisinya. Ini sudah libur natal dan beberapa minggu sejak ia bertemu dengan dua Dark Lord. Dan lagi saat liburan seperti ini ia memilih berada di kastil.
"Tuan" panggil Zhuge Liang
"Hm?"
"Tuan besar bilang ini sudah saatnya anda bertemu dengannya"
"Tuan besar?"
"Ya, sosok yang menciptakan saya" jawab Zhuge Liang membuat Harry menghentikan langkahnya dan menatap sang peri
"Kapan?"
"Mungkin ini saat yang tepat tuan"
"Bagaimana cara kita pergi kesana?"
"Kita akan pergi ke istana, hanya saja pintu menuju istana ada di gedung tertinggi di New York"
"Itu berati kita harus ke kota?"
"Kita bisa meminta bantuan Gellert"
"Kau benar, ayo ke kembali ke asrama terlebih dahulu"
"Tapi tuan, dalam perjalanan ini anda akan mengingat semua kejadian dikehidupan anda sebelumnya"
"It's okay"
"Tapi tuan"
"Aku ingin tahu semuanya, aku ingin tahu kenapa aku hidup kembali dan berada disini dan aku tahu bagaimanapun nanti, kau akan selalu menolongku kan?"
"Tentu tuan"
.
.
.
Benar apa yang di katakan Zhuge Liang, Harry mulai mengingat semua yang terjadi pada dirinya.
Dimana ia anak yang bahagia dengan orang tua dan keluarganya. Namun semua itu mulai hancur oleh keegoisan seseorang yang ingin menguasai bumi.
Memecah belah seluruhnya yang ada di muka bumi ini.
"Father, kita harus melakukan ini!"
"Di benar, P— kita harus melakukannya"
"No! Aku tidak mau! Dia anak kita! Kau kalian ingin menumbalkan anak kita?! please!"
"Papa, its okay, i will back"
"No!"
"Papa, ini demi kita semua, aku berjanji aku akan kembali kesisi kalian"
"Aristides..."
"Papa, aku berjanji. Ini bukan menjadikan ku tumbal, aku hanya ingin membalas kasih sayang kalian"
"Papa sangat menyayangimu, papa akan selalu menunggumu"
"Laut, langit, bumi dan awal bawah adalah rumahmu, kami akan selalu munggumu disini"
"Aku harap papa, daddy dan father tidak bertengkar, aku tidak ingin ada bencana alam di bumi"
"Aristides"
"Yes, Father?"
"I love you so much, son. Im sorry"
"I know"
"Hiks"
"Papa~ hiks"
"Tuan"
"Ini sudah lama sekali Zhuge liang... Maafkan aku telah melupakanmu"
"Tidak apa tuan, aku senang anda sudah mengingat semuanya"
"Aku merindukan papa"
"Tuan besar dan yang lain juga merindukan anda" ujar Zhuge liang sambil mengelus bahu tuan mudanya
"Hiks papa... Im sorry"
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Back To A Day
Fanfiction-discontinued, will be recreated- Semuanya terasa aneh, namun aku tahu bahwa hal yang aku jalani sebelumnya adalah dimana aku menjadi boneka Namun kini aku tidak akan menjadi sebuah boneka, ini adalah permainanku tak akan ku biarkan kau membuatku da...