11

2.6K 311 13
                                    

Hogwarts, 1 September 1993

Tahun-tahun pertama di Hogwarts berjalan seperti biasa dimana murid baru di seleksi dan murid murid tahun kedua hingga ketujuh memperhatikan sambil mengobrol dengan teman-temannya. Yang berbeda hanya sosok yang cukup mencolok di tengah tengah murid tahun pertama.

"Baiklah, pertama aku ucapkan selamat datang untuk anak anakku yang baru saja menjadi bagian dari keluarga ini, dan yang kedua kita me dapatkan murid pindahan dari sekolah saudara kita, Ilvermony. Aku ucapkan selamat datang untukmu nak, silahkan duduk di kursi ini untuk di seleksi di asrama mana kau akan masuk" ujar Dumbledore setelah seleksi murid pertama selesai

"Mr. Potter, silahkan" ujar Minerva membuat Harry maju kedepan mengacuhkan bisikan orang orang yang membicarakannya.

"Hmm, wellcome to Home Lord Slytherin-Ravenclaw, apa melelahkan melakukan time travel?"

"Yeah... Senang bertemu denganmu lagi Shorting Hat, dan ya kau tahu jawabannya"

"Aku hanya berharap kau bahagia, pangeran. Kau bebas memilih dimana kau ingin tinggal"

"Kau pernah bilang aku akan mencapai tujuanku di Slytherin"

"Ahh, ya kau akan sukses jika disana dan itu memang tempatmu yang seharusnya my lord"

"But, My Lord. Sebelum aku menyerukan suaraku aku hanya ingin bilang jika Hogwarts senang akan kedatanganmu, dan aku berserta Hogwarts ingin kau selalu membuka mata dan telingamu, kau tahu? Dinding Hogwarts adalah sumber informasi terlengkap, SLYTHERIN!"

Harry membuka shorting hat dan menyerahkannya kepada Minerva lalu berjalan menuju meja Slytherin mengacuhkan seluruh Hogwarts—kecuali orang terdekatnya— yang kaget karena ada Potter yang masuk kedalam asrama yang sudah di anggap asrama hitam, asrama untuk para calon penyihir hitam.

Dan mengacuhkan sosok kembarannya yang terus menatapnya.

'bicth' batin Harry sambil melirik sosok gadis berambut merah yang memeluk lengan kembarannya

Harry mengacuhkan Daniel dan duduk ditengah tengah Draco dan Alex, membuat Daniel memicingkan matanya lalu menatap tajam gadis yang terus menempel padanya.

"Bisa kau lepaskan tangan kotormu itu dari diriku? Kau sungguh bau" ujar Daniel sambil melepaskan rangkulan gadis tersebut membuat semua orang kaget mendengarnya  karena memang sulung Potter ini tidak mengecilkan suaranya membuat seluruh orang di Great Hall mendengarnya.

Mengacuhkan seluruh orang, sang sulung Potter itu bangkit dari duduknya lalu melangkah menuju tempat dimana Matenya duduk.

Ia menggeser Alex dengan tidak berperasaan lalu duduk di meja Slytherin itu, dengan cepat sang sulung Potter itu mambawa Harry kedalam pangkuannya membuat seluruh Hogwarts—kecuali orang terdekatnya— kaget melihat kelakuan sang sulung Potter.

"Kau merusak mood makanku wesel" ujar Logan sambil bangkit dan mengikuti Daniel dengan duduk di meja asrama lain dengan duduk bersama para kutu buku yang memang berada di belakangnya diikuti Neville

"Ah, bukankah sebaiknya kalian duduk di meja asrama masing masing?" Ujar Dumbledore memecahkan keheningan yang tercipta akibat ulah trio Gryffindor

"Tak ada larangan dimana kita akan makan dan duduk" ujar Daniel yang mulai menyuapi Harry makanan membuat Dumbledore terdiam lalu tertawa dan menyuruh semuanya untuk mulai makan malam sedangkan Severus hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan keponakannya yang sudah ia anggap anaknya sendiri.

'jangan marah sayang'

Harry mendengus mendengar suara dalam pikirannya, ia melirik Daniel sekilas sebelum memalingkan wajahnya.

"Kau tahu Rry? Gadis itu selalu membututi Daniel kemanapun" ujar Alex membuat Daniel memberikan tatapan tajam pada sang pewaris Prince itu

"Sungguh?"

"Kau lihat tadi? Dia selalu seperti itu dan bahkan Daniel hanya diam!" Lanjutnya membuat Daniel memukul kepala Saudaranya itu sedangkan Alex hanya bisa mengaduh sakit dan Draco terkekeh melihatnya berbeda dengan para Slytherin lain yang hanya terdiam melihatnya.

"Tidak mau tahu! Pokoknya Daniel tidur di asrama Slytherin!" Ujar Harry

"Maaf Potter tapi asrama lain tidak boleh masuk ke asrama yang lainnya" ujar salah satu murid yang Harry ketahui sebagai Perfek dilihat dari pin perfek yang berada di jubahnya

"Aku yang bilang pada paman Sev" ujar Harry keras kepala sambil menatap sosok Profesor yang sangat ia kenal yang kebetulan juga sedang menatapnya

Severus yang ditatap dengan tatapan anak anjing dijalan yang minta makan hanya bisa menghela nafas sebelum merapalkan mantra legilimens padanya.

Severus memejamkan matanya saat tahu apa yang diinginkan bungsu Potter yang sangat ia sayangi itu lalu menatap Minerva yang duduk disebelahnya.

"Minerva" panggil Severus

"Ya?"

"Bisa kau ijinkan salah satu singamu untuk tinggal di asramaku? Ini masalah pribadi keluarga"

"Huh?"

"Murid baruku, Mr. Harry Potter membutuhkan Matenya Mr. Daniel Potter itu yang di katakan ayahnya padaku sebelum mereka tiba disini"

"Mate?"

"Oh tentu kau harusnya tahu apa itu mate, Minerva"

"Bukankah sebaiknya tidur di asrama masing masing, Anakku?" Timpal Dumbledore

"Sesuai perkataanku, kepala sekolah. Ini permintaan langsung dari Mr. Potter. Jika kau ingat Potter punya bagian di Hogwarts mereka pemilik Hogwarts, bodoh"

"Ah benar, baiklah jika begitu, tak apa Minerva, lagi pula itu lebih baik. Jika memang mereka mate, walau ini aneh akan tetapi Mate tidak boleh dipisahkan" ujar Dumbledore membuat Minerva menghela nafas lalu mengangguk pelan.

Severus menatap Harry dan mengangguk pelan membuat Harry tersenyum senang.

"AAAAAAAAA"

"Nona Weasley, apa yang terjadi?" Tanya Minerva sambil bangkit dan berjalan cepat menuju meja Gryffindor saat salah satu singanya berteriak.

"Profesor! Ada cacing dimakananku!"

"Jangan bodoh Ginny, tidak ada apa apa di makananmu" ujar Seamus

"20 dari Gryffindor, Nona Weasley aku harap kau tidak lagi membuat keributan dan berbohong pada Profesor" ujar Minerva lalu pergi keluar dari Great hall dengan wajah yang memerah menahan malu karena sedari tadi dari meja murid muridnyalah yang terus menerus berisik dan membuat masalah menjadi pusat perhatian.

Daniel mengerutkan keningnya saat mendengar kikikan kecil keluar dari mulut Harry membuat Daniel menarik pipi sang Mate membuat Harry mengaduh sakit sedangkan Daniel hanya tersenyum lalu bangkit dari duduknya saat Dumbledore menyuruh para murid muridnya kembali ke asrama karena suasana di Great hall sudah benar benar kacau.

TBC

Spesial hari pemilihan!
Indonesia selamat memilih!
Buat kalian yang sudah bisa memilih selamat memilih jangan memilih karena orang lain ya! Pilihlah pilihanmu sendiri yang menurutmu itu yang terbaik!
Ga perlu selfie selfie juga bukan tempat untuk selfie, inget itu rahasia jadi orang lain ga perlu tau kamu milih siapa
Yang tau, cukup kamu dan tuhan saja:)

#PeopleJamanNowTidakGolput

Back To A DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang