Dir, Ga, Ha, dan Yu

163 9 0
                                    

Hampir senja, selamat
Tak apa, masih sempat
Meski berat, masih kuat
-
Agus, anaknya Ibu Tiwi
Lewat lurus, sandalnya tergerus arus
Lewat kiri, penuh duri
Kanan, tak ada kawan. Kasihan
Itu kisah si Agus mau ke sekolahan-

Tak apalah tentang patung,
Tapi, Sudirman cemburu
"Sssttt, diam saja" sayang ditumbangkan, masih baru-

KTP Pak, Buk, Mana ?
KTP belum jadi.
Dananya dikorupsi, "eh anu masih tersimpan, aman pokoknya." Imbuhnya
E-alah, E-KTP-

Samudera luas kok impor, jual saja lautannya.
"Ahh kamu ini, berisik, tau apa tentang opor."
Ditunjukin cokor-
Ya tidak tahu pak,
Tahunya, kalau garam langka, petaninya diajari, garamnya malah bisa ke luar negeri.
(Petanine diasah, segorone diolah).
Mbatin sambil senyum asin-

Nak Ani, pinjam berapa kamu ?
"Sedikit kok yat, belum ada empat libu"
Pinjam pangkal kaya (kaya apa-apa dijual, misal)
Tening.
Lakyat; "garuk kening"-
-
Mer, de, dan ka
Katanya.
Mungkin, maksud mereka ;
Anjing-anjing berdasa,
Yang belum tampak dosa(nya).
Lalalalala, mari dansa-
-
Sementara kelaparan, kekurangan, kemiskinan, kejahatan, pengangguran, perselisihan, tak usah susah-susah dijelaskan.
Amat sangat terlihat, kan ?
-
Tapi ya sekali merdeka tetap merdeka.
Jayalah ya, Negeriku, Indonesia.
-
Bukan pengamat politik, tapi ya punya mata, telinga, dan beberapa patah kata.
Hanya orang biasa, hanya rakyat jelata. Tapi tidak tuli, apalagi buta.

wonosari, Waktu Kemerdekaan ke-72, pukul subuh waktu indonesia bagian ngopi.
Sampah-

SAMPAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang