TIGA BELAS

14 3 2
                                    

Pagi ini zila berangkat ngampus memakai sepedanya . katanya sih olahraga ,biar badannya bisa terlihat sexi seperti cewek- cewek cantik di kampus nya.
sebuah headset dia pasangkan di telinga nya...
dia bernyanyi-nyanyi indah di sepanjang jalan yang ia lalui.
Tibalah dia di parkiran kampus, betapa terkejut nya dia melihat sesosok lelaki yang sangat ia kenal sedang bermanja-manja pada sesosok wanita yang tak asing juga. 
"zean"
Di lihat nya sekarang zean sedang menyandarkan kepalamya di bahu Laura sambil memejamkan mata. 
meskipun di situ bukan cuma mereka berdua, ada tio dan dika,tapi tetap saja hati Zila menciut melihat kejadian romantis seperti di ftv-ftv itu.
Zila memarkirkan sepeda nya lalu sengaja berjalan melewati zean dkk..
"hai zila" sapa Dika,
yang berhasil membuat Zean terbangun dan menjauh kan kepala nya dari bahu Laura.
sontak laura kaget dan merasa kesal dengan tingkah zean yang terang-terangan itu.
"hai juga Dik" balas Zila tersenyum manis, tanpa melihat ke arah zean.
"manis banget ceilehh. mau gue temenin ngga? " goda Dika.
" engga ah makasih, gue udah kenyang di modusin " balas zila sambil berlalu.
yah, kata-kata itu dia keluarkan untuk memyindir zean.

" zil, tunggu" teriak zean seraya ingin melangkah pergi, tapi tangan nya di tarik Laura.
"kamu mau kemna sih? "kesal laura.
" gue mau nemuin dia bntr yah. " kata zean memelas.
"  ngga boleh,emng kamu mau ngapain nemuin dia zean? "kesal Laura lagi.

" ceilehh ra, si zila kan cemceman nya si zean, masa lu kagak tau sih? " celetuk tio.
yang berhasil membuat Laura makin marah di buatnya.

" kamu suka sama dia zean? " tanya Laura memastikan.
" mmm... seperti nya i.. "
kata-kata zean menggantung karna sudah di dahului oleh Laura.
" kamu ngga boleh suka sama dia, atau suka sama siapapun zean ". kesal Laura.
" why not? " tanya zean menyelidiki.
" karna aku masih sayang sama kamu, aku pengen kita balikan ".

Zean sedikit terpaku dengan kata-kata Laura barusan, yah mungkin dia masih memiliki rasa sayang ke Laura, tapi bukan rasa sayang dari seorang cowok terhadap kekasihnya, melainkan rasa sayang hanya sebagai sahabat.

" gue ngga bisa Ra" jawab Zean.
"please jangan bikin aku sakit Zean,  aku akan lakuin apapun buat kamu, asalkan kamu bisa balik ke aku kaya dulu lagi zean "
Air mata Laura pun tumpah,  dia menangis sesenggukan.
Zean menjadi bingung di buatnya apalagi dua mahluk Astral yang sekarang ada di antara mereka. 
" Ze, kita duluan yah" kata Tio sambil menarik tangan dika untuk menjauhi mereka berdua.

"gue ngga bisa ra, gue ngga bisa balik kaya dulu. Dulu ya dulu, sekarang ya sekarang, gue ngga bisa balikin perasaan gue seperti dulu lagi, itu mustahil Ra. "

" gue duluan ke kelas, gue harap lu bisa nerima keputusan gue "

Zean pun meninggalkan Laura yang menangis sendiri.

Zean jahat kan?  ya mau gimana lagi, daripada bertahan di tempat tadi, yang ada bukannya menyelesaikan masalah, tapi memperumit masalah.

" Laura, lu kenapa nangis? " tanya Dani menghampiri Laura dan mengusap air matanya. 
" zean ka, dia ninggalin gue, dia udah ngga sayang sama gue ka "curhat Laura.
" lu tau ka cewek yang namanya Zila itu?  gue kesel sama dia kak, dia udah ngerebut Zean dari gue " tangis Laura.
Dan Dani pun hanya terpaku, di satu sisi dia senang karna Laura akhirnya akan jauh-jauh dari Zean, di satu sisi sudah ada sedikit perasaan sayang nya ke Zila.  ah galau memang manusia satu itu.
Dan yang bisa dia lakukan sekarang hanya memeluk wanita di hadapannya.  menenggelamkan gadis itu ke dalam pelukannya. 

"Zila, tunggu, lu budeg yah? "kesal zean sambil berlari menghampiri Zila.
" lu panggil gue apa?  budeg?  dih, gue bukan budeg, gue cuman males ketemu sama lu, gue males di modusin cowok playboy kaya lu,  gue males nerima perlakuan lu yang so perhatian dan so manis di depan gue, gue males kenal sama lu lagi" kesal Zila suaranya naik satu oktap, rahangnya mengeras,  wajahnya memerah menahan marah.

"lu serius ngga mau kenal lagi sama gue? " tanya zean memastikan.
" IYA" jawab Zila pasti.
Zean memandang mata Zila berharap menemukan kebohongan di kedua bola mata indahnya. 
tapi nihil. Zila sudah benar-benci terhadap dirinya.

"oke, terserah lu Zila".

Zean pun menyerah dan meninggalkan Zila yang hampir menangis.

GIVE ME YOUR LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang