DUA PULUH

14 3 1
                                    

"hahha muka lu lucu banget anjir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"hahha muka lu lucu banget anjir..."  tawa Dika meledak. 

"muka lu lucu kalo lagi cemburu berat gito browww... "Dika ketawa lagi.

Zean hanya mendengus kesal

" gue bencanda goblok.. ahaha" ketawa Dika. 

"maksud lu? " muka Zean serius.

" iya si Gio itu gk ada apa-apa sama si Zila. mereka cuman sebatas temen doang ngga lebih. " tegas Dika. mukanya berubah menjadi serius.

" tau dari mana? " zean cemberut. persis seperti anak tk yang di bohongi akan di belikan permen.

" jangan so imut gitu anjir, jijik gue " ucap Tio sambil memasak mimik muka jijik.

Sebelum zean mendapatkan jawabannya. dozen sudah duluan masuk dan mulai mengajar.

" ko gue ngga liat si Zila yah " ucap Zean setibanya mereka sampai di kantin. 

" ngga tau gue " jawab Tio acuh.

Gio pun berjalan menuju kantin dan memesan jus kesukaannya.

Zean pun menghampiri Gio.

" Si Zila kemana?  ko ngga keliatan? " tanya Zean.

" sakit" jawab Gio acuh.

"sakit apa?  ko gue kagak tau? "tanya zean khawatir.

" kagak tau" jawab Gio masih acuh.

"lu dengerin gue gasih " kesal Zean mencengkram bahu Gio keras.

Gio hanya mendelik tajam ke arah nya.

" jangan gangguin si  Zila lagi " tegas Gio.

"lu siapa bisa ngatur-ngatur hidup gue?"  kesal Zean.

"lu goblok apa gimna sih?  lu kagak lupa apa yang lu lakuin kemaren kedia?  lu ninggalin dia buat orang lain?  dan lu ngga merasa bersalah? .
dan lu tau?  gara-gara lu Zila hampir celaka " kesal Gio.

" jadi jangan pernah lu gangguin dia lagi. ngerti lu? " tegas Gio sambil berlalu.
Meninggalkan Zean yang mematung memikirkan apa yang barusan di katakan oleh Gio.

Saat ini dia khawatir memikirkan wanita yang akhir-akhir ini namanya melekat kuat di dalam hatinya.

.

Ting.. tong..

Zila pun beranjak membukakan pintu. 

"Gio..  hm rajin banget lu. abis kelas langsung kesini " ucap Zila.

" iya nih, gue khawatir aja sih sama lu. takut lu bunuh diri" canda Gio.

"sialan" umpat Zila.

"udah makan? tanya Gio.

"belom, gue laper. mau ke resto di bawah males gue "

" yaudah siap-siap lu. gue traktir "
" serius"mata Zila berbinar.

"iya" jawab Gio geli.

sesampainya mereka di restoran di area apartemn Zila. Zila langsung memesan spageti kesukaan nya, satu steak dan satu hamburger. dan tak lupa es strawberry.
Gio pun hanya bisa cengo melihat kelakuan Zila.
Zila pun melahap semuanya.

"duh perih...  Gio perih " rengek Zila.

" kenapa? tanya Zio khawarir.

"gue kelilipan " Jawab Zila gelagapan.

yaampun lu parah banget sih Zil.
Gio kesal melihat kelakuan sahabatnya.
Dia pun meraih muka Zila dan meniup matanya. 

Tanpa mereka sadari, ada sesosok lelaki yang menggenggam tangan nya kuat menahan marah. 
Hati nya sakit, pikirannya berkecamuk. 

Dia salah paham..

GIVE ME YOUR LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang