8. Diluar target

188 34 0
                                    




Jam menunjukkan pukul sepuluh lewat tigapuluh lima malam, semua masih terjaga, sebelas orang itu berkumpul dilantai bawah. Tidak ada yang mencurigakan, karena semuanya berkumpul dan saling menghadap satu sama lain.

Sang pelaku bahkan masih santai dan berkumpul seperti biasanya. Tidak ada yang harus dilakukannya, jika terbongkar, ia hanya berpikir ini balasan yang harus dijelaskan kepada targetnya.

Suara pintu dibanting terdengar keras, semua melihat ke arah lantai dua kamar itu, dari sanalah asal suara itu, tanpa ada sosok yang melakukannya.

Inra takut, karena itu Namjoon memeluknya.

Dan seperti perkiraan, lampu rumah mendadak mati.

Gelap, semuanya masing-masing memegang ponsel dan menyalakan flashnya.

Satu orang disini yang tidak bisa dalam kegelapan, yaitu Taehyung. Nafasnya tercekat bila berada dalam gelap.

"Baiklah, susun semuanya."

Namjoon mengkode yang lainnya untuk menyusun lilin yang sudah disiapkan, mereka mendapatkan lilin dari gudang bawah rumah. Ahjumma itu bilang bahwa lilin disana memang disediakan sebelum rumah ini menjadi perbincangan, lilin yang mereka pakai itu adalah lilin aromaterapi.

Jinyoung duduk bertumpu lutut, ia memejamkan matanya. Semua turun dari kursi dan duduk melingkar di lantai.

Lilin itu sudah sempurna mengelilingi Jinyoung.

Satu lilin...dua lilin....hingga seterusnya lilin telah menyala.

Jinyoung dipilih?

Tidak, jinyoung mengajukan dirinya untuk 'dirasuki', selain itu ternyata Jinyoung juga bisa mengendalikan roh yang merasuki tubuhnya. Saat kecil, Jinyoung dijadikan kedua orangtuanya sebagai media komunikasi pada mereka yang berada di luar penglihatan normal manusia. Karena hal itu, Jinyoung ditangkal dengan kekuatan jika roh itu mencoba memberontak.

Semua berharap jika roh baik itu memang benar-benar masuk ke tubuh Jinyoung, bukan roh jahat itu.

Tapi, sang pelaku berharap jika sang teman(roh jahat), menolongnya jika ia benar-benar tersudutkan.

Jimin menepuk pundak Jinyoung pelan, ia pun menoleh ke sampingnya, Jimin tersenyum, "semoga dugaan kami salah terhadapmu, Young."

Jinyoung hanya tersenyum dan kembali memejamkan matanya.

Suasana menjadi sunyi, suara hewan malam seperti jangkrik atau yang lainnya tidak terdengar sama sekali, bisa dikatakan situasi yang mencekam.

"Yang terjadi di film, ternyata juga bisa terjadi pada kita, ya."

Haerin bergumam pelan pada Somi yang merangkulnya.

"Hm". Angguk Somi setuju.






Deg.






Jinyoung mengangkat kepalanya, semua menatapnya penuh cemas dan diiringi rasa ngeri-ngeri.

"Semoga tidak berjalan lancar, ahaha."

Jinyoung POV

Sekarang suasana menjadi sunyi, aku siap detik selanjutnya tubuhku akan dirasuki. Aku hanya ingin tau, siapa yang menjadi dalangnya dan tidak ingin ada korban lagi.

Melihat Haerin begitu terpukul kehilangan Hoseok Hyung, Somi yang kehilangan Jungkook hyung, serta Jimin dan Taehyung yang terpukul kehilangan Seokjin hyung.

Death N Alive [DNA] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang