Pekan depan yang mereka tunggu akhirnya tiba.
Ini masih musim semi yang hangat.
Pastinya akan sangat menyenangkan berlibur disaat seperti ini.
Mereka menambah orang lagi untuk melakukan trip ini, Kim Mingyu, Jeon Somi, Park Jihoon, dan juga Bae Jinyoung.
Tentunya mereka itu pasti memiliki kedekatan dengan ke-7 laki-laki ini.
Kim mingyu itu adalah kapten tim basket Yoongi, Jeon Somi itu adalah sepupu dari Jungkook yang baru pulang dari Amerika .
Park Jihoon dan juga Bae jinyoung itu Teman dari Inra yang sekaligus teman futsal Jimin dan Taehyung.
Mereka memang cukup dekat walaupun berbeda tingkat dan usia. Bahkan mereka sering kontak satu sama lain.
Kini 14 orang itu berkumpul di tempat yang yang telah ditentukan, yaitu rumah Namjoon.
Tim Namjoon yaitu Inra, Baejin, Jihoon, Suga, Mingyu, dan juga Seokjin.
Tim Hoseok, berkumpul di rumah Namjoon bersama dengan Haerin, Jungkook, Somi, Jimin, Taehyung, dan juga Jihyun.
Tim namjoon akan pergi dengan sebuah mobil Van, sedangkan Hoseok terbagi lagi dengan 2 mobil sedan, Hoseok dengan Haerin, Somi dan Taehyung.
Jimin dengan Jihyun dan juga Jungkook.
"Kalian yakin?" Tanya Hoseok memastikan lagi.
"Kau bisa seyakin itu, kenapa kami tidak?"
Yang bicara itu adalah Somi, ia sama halnya dengan Hoseok, berani dan kadang dengan hal yang tidak biasa. sementara Jihyun dan Haerin hanya mengangguk, Haerin sebenarnya ragu, ia tahu bahwa tempat itu banyak diperbincangkan, bukan karena sesuatu yang baik, melainkan sebaliknya.
Namun, banyak orang bilang bahwa tempat itu sudah disucikan dari hal-hal gaib dan itu sudah lumayan lama tentang kejadian dulu, itu yang memperkuat keyakinannya tentang semua baik-baik saja.
----
"Inra, kau tidak apa-apa kan? aku takut ini akan membebani pikiranmu."
Inra terdiam, kini Namjoon memasangkan seatbelt nya sambil menatapnya cemas.
Sudah seminggu lalu mereka berdebat, ini adalah waktu positif yang memang sudah berjalan.
"Kau bilang akan menjagaku bukan?, aku mempercayainya."
Inra tersenyum, Namjoon bahkan sangat protektif padanya.
"Baiklah, tidak usah takut, itu masa lalu, sekarang semuanya berubah."
Kenapa seakan-akan ini adalah perjalanan yang tidak diperbolehkan?.
Tapi...ya, seharusnya ini adalah waktu untuk menjernihkan pikiran dari yang namanya sekolah.
Hanya saja, aneh.
***
"Let's have some fun!"
Jimin semangat sambil memutar kunci mobilnya.
"Alright."
Tidak ada lagi sisi kecemasan dari Jeon Jungkook, laki-laki dengan tipikal sedikit berbeda. Jika orang lain merasa tenang, maka ia juga akan ikut merasa tenang. Jungkook secara pribadi juga pernah bertanya dengan Somi dan juga Haerin tentang Inra. Akhirnya semua berjalan baik, toh apa yang harus ditakutkan? mungkin benar itu hanya mitos yang awalnya nyata namun semua telah kembali ke awalnya.
"Hyung?" tegur Jihyun pada Jimin yang sedang menyetir di sampingnya.
"Hmm?"
Jimin menoleh sebentar, ia dapat melihat walaupun sebentar, Jihyun terlihat gelisah.
"Obatku, hyung. dimana kau meletakannya?"
Jihyun itu sakit maag, dan saat telat makan atau banyak beban pikiran, maag nya bisa kambuh kapan saja.
Ditambah pagi ini dia tidak makan karena terburu-buru, takutnya saat kesiangan hujan turun.
Kehujanan di jalan? itu lebih baik, daripada menunggu dirumah.
"Di koper bagian paling luar, Jungkook tolong ambilkan."
Jungkook mengangguk cepat dan langsung mencari bagian luar koper yang berada di sampingnya.
"Ini."
Jungkook memberikan sebuah paper bag yang didalamnya terdapat juga obat-obatan lain.
"Terima kasih."
-----
Di mobil hoseok
Waktu baru berjalan 3 jam, masih ada kurang lebih tiga setengah jam.
Langit di daerah Cheonan sudah terlihat mendung dan sesekali rintik-rintik air jatuh dari langit.
Somi dan Haerin sedang tertidur, sedangkan Taehyung masih asik dengan game nya.
"Tae."
Taehyung menoleh.
"Hmmm?"
"Namjoon dan Kau hebat juga ya dalam mencari tempat yang bagus, tapi apa 3 hari itu cukup?"
"Entahlah. kita coba saja dulu, jika kejadian yang kita alami sama dengan penyewa lain, kita bisa saja ingin segera pergi dari sana".
Taehyung kembali memasang sebelah earphone nya.
Hoseok baru ingat itu, jika penyewa vila itu kadang sering diganggu, katanya.
Ia menepis jauh-jauh pikiran negatifnya, sudah sejauh ini jika dibatalkan bukan lah hal yang mudah.
----
Sementara itu,
Di mobil Namjoon, tidak jauh berbeda.
Semuanya tertidur pulas, hanya Jihoon, Mingyu, dan Yoongi yang masih tetap terjaga.
Dan tentu Namjoon yang masih menyetir.
Yoongi berbincang dengan Mingyu, sedangkan Jihoon mendengarkan musik sambil membaca Novel.
"Jihoon-ah, aku dengar kau menyukai adikku?"
Jihoon terbelalak, ia masih bisa dengar karena hanya memakai sebelah earphone.
Yoongi dan Mingyu langsung bungkam setelah mendengarnya, merekanterkejut dengan arah pembicaraan Namjoon.
Mungkin saja ada maksud lain dari Inra yang mengajak 2 laki-laki dari kelasnya itu, apalagi Inra tau bahwa Taehyung berteman dengan laki-laki ini.
"Tidak apa, dekati saja dia, tapi ingat jangan sekalipun mengecewakan adikku."
Namjoon tersenyum tipis menatap Jihoon di kaca dasbor mobilnya.
Jihoon yang polos hanya mengangguk pelan dan membalas senyuman Namjoon.
"I-iya hyung."
tbc
Don't forget voment yah...
- C 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Death N Alive [DNA] ✔
Mystery / Thriller[BTS+WANNA ONE+SVT] Jika sudah melanggar peraturan, maka harus menerima konsekuensinya, kan? hr #173 in m/t -080918 . start. 140318 end. 270618 ©2018, chaerinavalin