Happy reading!
Yoongi melihat ke arah langit malam, sementara Taehyung sudah tertidur lelap dan mungkin sudah di alam mimpi.
Sekarang pukul sebelas, dan lampu menyala sesaat setelah Jinyoung pingsan.
Yoongi merindukan Adik kecilnya Jungkook, sahabatnya Hoseok dan Hyungnya Seokjin.
Disinilah dia, menatap jutaan bintang di langit dibalik kaca bening ventilasi.
Ketiga orang yang sudah tiada itu, sudah dibawa ahjumma itu untuk sementara waktu ke rumah sakit miliknya. Ya, ahjumma itu baik sebenarnya, hanya saja pikiran remaja yang labil itu memang sedikit menaruh curiga dan juga was-was.
Ahjumma itu kaya, ia pemilik rumah sakit swasta di daerah ini. Masih ada waktu tiga hari lagi, tubuh mereka tidak bisa terlalu lama disini.
Ia berpikir dalam tiga hari ini mereka harus mencapai akhir menemukan sang pelaku, Yoongi tidak ingin menjadi korban dan tentu yang lain selain pelaku.
"Jungkook-ah, bantu hyung. Bantu kami agar menemukan sang pelaku."
Yoongi menunduk, punggungnya sudah berguncang, ia selalu dikenal dengan tampilan yang datar, tanpa ekspresi, dan juga acuh tak acuh.
Namun dibalik itu Yoongi sangat sensitif, laki-laki itu selalu menangis dalam diam.
Ia tidak berbicara dan membagi rasa sakitnya pada orang lain, hanya dirinya, dan tuhan yang tau.
Ia keluar kamarnya, ingin menemui Mingyu, sahabat yang lumayan karib dengannya, ia berjalan dengan piyama tidur yang menjuntai hingga ke lantai.
Baru saja ia ingin mengetuk pintunya, namun itu harus terhenti karena ia mendengar suara percakapan, suaranya samar-samar, namun Yoongi mendekat ke arah pintu. Ia mengenal bahwa itu suara mingyu.
"Menurutmu aku harus apa jadi?"
"Melanjutkan untuk membunuh yang lain lagi?"
"Aku sekarang sudah lelah dan bosan pada permainan ini."
"Arghh sudahlah, batre ponselku akan habis, aku tutup."
Yoongi tersentak kaget, sumpah bukan Mingyu kan pelakunya.
Ia berjalan menuju kamarnya kembali dengan rasa sakit hati, jika benar itu Mingyu.
Lalu apa alasannya? Apa alasan untuk membunuh orang disekitarnya?
Ia hanya berpikir bahwa sahabatnya itu mungkin saja akan membunuhnya juga, dimana sosok lembut dam empati dari Mingyu yang selama ini ada?
Yoongi duduk di tempat tidurnya, ia memeluk kedua lututnya erat. Lagi,
Kembali menangis, dalam diam. Taehyung berada di seberang tempat tidurnya, ingin sekali ia mencurahkan isi hatinya saat ini.
Dimana sakit, kecewa, marah, kesal, merasa dihianati, dibodohi kini bercampur aduk dalam pikiran rumitnya.
Keadaan ini memaksa Yoongi untuk terus berpikir negatif, ia tidak bisa berpikir jernih sama sekali. Mungkin Mingyu membicarakan hal lain dengan temannya, bisa saja Game atau hal lain yang tidak sama sekali menyangkut hal ini.
Ditambah orang yang tercuriga diantara semuanya, membuat Yoongi tidak bisa menghalau pikiran negatifnya.
"Hyung kenapa?"
Yoongi tersentak kaget, saat suara berat Taehyung masuk ke telinganya.
"Kau baru bangun ya? Hehe."
KAMU SEDANG MEMBACA
Death N Alive [DNA] ✔
Mystery / Thriller[BTS+WANNA ONE+SVT] Jika sudah melanggar peraturan, maka harus menerima konsekuensinya, kan? hr #173 in m/t -080918 . start. 140318 end. 270618 ©2018, chaerinavalin