¤Chapter 24¤

10.8K 1.4K 40
                                    


×××

Taehyung diam terpaku diambang pintu. Tidak bergeming melihat kepanikan didepannya. Betapa terkejutnya ia kala melihat tubuh berparas manis itu terbaring lemah meregang nyawa ditangan sang dokter dan kedua susternya.

Mata hazelnya memanas,perih,dan terasa terbakar. Bagaimana ia bisa menahan air matanya untuk sosok Jungkook yang tidak sadar telah ia cintai?

Sesosok pendar putih keluar dari tubuh ringkih Jungkook. Melayang dan berdiri disamping seorang wanita cantik yang menangis keras disisi tembok dengan menyerukan do'a dengan nama sang anak,Jeon Jungkook.

Mata Taehyung yang memancarkan binar kesedihan memandang roh dan tubuh Jungkook bergantian. Jika boleh jujur,Jungkook tetap manis dalam keadaan seperti apapun.

"Tae kemarilah" bisik Jungkook ditelinga Taehyung. Sembari memantapkan hatinya,Taehyung meremat kedua tangannya didepan tubuh. Melangkah pelan mendekati sang eomma yang sama sekali tidak menyadari kehadirannya.

"Eomma Jeon" sapa Taehyung pelan didepan eomma Jungkook yang sedikit terkejut

"Eh?!" Eomma menatap Taehyung bingung sembari menyeka air matanya

"Siapa ya?" Tanya eomma dengan suara parau sehabis menangis

Taehyung meraih telapak tangan kanan eomma dan menciumnya lama. Sampai tangan halus itu basah oleh air matanya.

"Eomma,aku Kim Taehyung-"

Taehyung mengatakannya dengan tersendat

Eomma memandangnya bingung sekaligus penasaran

"Teman Jungkook" lanjutnya seraya melepas tangan halus milik eomma.

Eomma tersenyum kecil dengan raut wajah getir. Diraihnya tubuh tinggi Taehyung kedalam pelukan hangatnya. Sekuat apapun eomma,ia juga butuh seseorang untuk menyandarkan tubuh ringkihnya yang terlalu lemah.

"Boleh aku memanggilmu dengan sebutan eomma?" Tanya Taehyung pelan

Eomma mengangguk keras dengan tangis yang mulai kembali. Ia tenggelamkan wajah lelahnya dipundak namja yang baru beberapa detik lalu ia kenal. Tidak ia pungkiri,pelukan namja tampan ini benar-benar nyaman.

Taehyung tersenyum getir disela isak tangisnya,siapa sangka seorang seperti Taehyung bisa menangis hanya karena seorang Jeon Jungkook. Mata hazelnya menatap sosok putih dibelakang tubuh eomma yang ia peluk,sosok itu tersenyum manis seolah tak terjadi apapun.

Gigi kelincinya terlihat menyembul disela bilah bibirnya yang pucat. Dan Taehyung bisa lihat,sosok itu menjadi berkali-kali lipat lebih manis sekaligus mengkhawatirkan. Sosok itu berpenampilan seperti hendak pergi jauh saja.

Aroma anggrek hutan yang manis menyapa indra pembau Taehyung,tidak seperti biasanya,aroma itu bercampur dengan harum bunga mawar yang menguar hebat. Tidak dipungkiri bulu kuduk sinamja tan meremang.

"Ah,maaf Tae eomma memelukmu tiba-tiba" eomma melepas pelukan hangat mereka. Merasa tidak enak karena merasa lancang memeluk namja yang sama sekali tidak ia kenal kecuali namanya.

Taehyung menggeleng dan tersenyum. Lemah sekali senyum itu.

"Tak apa eomma" Taehyung mengusap wajahnya,menghilangkan jejak air mata dimata dan pipinya. Malu juga sebenarnya namja sepertinya datang-datang sambil menangis.

Reality|Taekook| FINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang