×××
Ingatkan Taehyung untuk segera pulang. Pukul tujuh malam ia masih dirumah Jimin,teman barunya. Alasan pada orangtuanya adalah meminjam materi pelajaran yang banyak tertinggal. Padahal sebenarnya dia hanya nongkrong-nongkrong dan membahas yeoja-yeoja populer disekolah.
"Hei Tae kau yakin tidak pulang dulu? Ini sudah terlalu malam untuk waktu pulang sekolah!" Tegur Jimin pada Taehyung yang masih tiduran disofa. Ya walaupun baru kenal sehari,Taehyung itu tipe manusia tidak tau malu.
"Sebentar. Aku bosan dirumah! Pasti aku disuruh belajar terus!" Alibi Taehyung pada Jimin yang memandangnya kesal
"Aishh terserah kau sajalah. Aku mau mandi dulu!" Jimin meraih handuk didalam lemari lalu berjalan menuju kamar mandi kamarnya.
"Eh tunggu. Yasudah aku pulang saja!" Taehyung dengan malas-malasan meraih tasnya yang tergeletak diatas meja dan berjalan gontai kearah pintu.
Jimin tersenyum senang
"Akhirnya kau pulang juga. Sana sana jangan balik lagi ya!" Jimin mengantar Taehyung sampai depan pintu rumahnya. Taehyung mengenakkan helm dan melajukan motornya dalam kecepatan tinggi setelah Jimin membukakan gerbang depan.
Rumah Jimin tidak terlalu jauh dari rumah Taehyung. Sekitar 20 menitan Taehyung sampai didepan rumah. Membuka gerbang dan melajukan motornya kedalam. Turun lalu menutup gerbang lagi. Naik lagi kemotor dan memasukannya kedalam garasi.
"Eomma Tae pulang!" Seru Taehyung ketika membuka pintu. Tapi tidak ada balasan ataupun sahutan suara ibu,ayah,ataupun kakaknya dirumah.
"Kemana mereka?" Gumam Taehyung. Memilih tidak peduli,Taehyung berjalan kelantai atas menuju kamarnya.
Ceklek...
Taehyung membuka pintunya perlahan. Pertama kali yang didapatinya gelap karena memang hari sudah gelap. Hanya cahaya bulan yang menerobos masuk lewat jendela kamarnya yang terbuka. Tunggu. kenapa jendela kamarnya terbuka?
Taehyung ragu-ragu masuk kekamarnya sendiri. Sebelumnya tidak seperti ini kok. Menghidupkan saklar lampu tapi sama sekali tidak dapat menyala.
"Sialan. Kenapa sih lampu ini!" Maki Taehyung pada saklar lampu didepannya.
Ia pun berniat menutup jendela kamarnya yang terbuka. Menghembuskan udara malam yang tidak terlalu dingin namun cukup membuat bulu kuduk merinding. Satu langkah Taehyung mendekat sesosok putih berdiri diam didekat jendela kamar Taehyung.
Tentu saja Taehyung terkejut bukan main. Hampir saja ia terjengkang kebelakang saking kagetnya. Taehyung ingin menjerit namun dia itu namja sejati. Apa kata dunia jika dia menjerit?
"Astaga apa itu!" Seru Taehyung ketakutan.
Sosok itu menunduk. Hanya siluet bayangan saja yang terlihat. Namun Taehyung yakin,sosok itu tidak menapak lantai.
Keringat sebesar biji jagung mengalir membasahi pelipis Taehyung. Tentu saja jantungnya bekerja ekstra karena berdetak cepat,ketakutan.
Taehyung ingin lari keluar,tapi kakinya terpaku pada lantai kamarnya yang dingin. Perlahan sosok itu mengangkat wajahnya. Taehyung bersiap-siap pingsan untuk melihat wajahnya. Dalam bayangan Taehyung,wajah itu pasti menyeramkan,penuh darah,dan mengerikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reality|Taekook| FIN
FanfictionTaehyung yakin Jungkook yang dimaksud teman barunya dikelas adalah Jungkook yang menemuinya dimalam itu. Jungkook yang menampakan dirinya disamping jendela kamarnya. Putih, Pucat, dan Menyedihkan. Taehyung tahu sosok itu ingin sesuatu darinya. ©Hat...