¤Chapter 38¤

10.1K 1.2K 96
                                    


×××

Jimin memasang aegyo didepan Bambam yang menatapnya datar. Dengan kedua telapak yang ditangkupkan sinamja bantet merengek-rengek.

"Antar aku Bam! Kumohon! Sekali saja!"

Bambam menatap malas kearah Jimin

"Tidak mau! Aku ada urusan setelah ini!"

Jimin menghela nafas panik

"Kau mengantarku dulu ne? Kumohon! Katanya kau sahabatku?!" Jimin tersenyum,sembari mengedip-ngedipkan matanya cepat.

"Siapa yang sudi jadi sahabatmu eoh! Sekali tidak mau ya tidak mau!" Bambam mencoba maju berjalan,namun tubuh milik Jimin menghalangi jalan dengan kedua lengan terentang.

"Jahat! Kau tidak boleh pergi sebelum mengantarku!"

Bambam menghela pasrah. Menaikkan tali tas dibahu kanannya yang sedikit melorot,Bambam terpaksa mengangguk.

"Baiklah pangeran-tet!"

"Woaah terimakasih Bammie kuu~"

Jimin tersenyum lebar,berniat memeluk Bambam sebagai pelampiasan rasa senangnya namun tentu saja sinamja dari Thailand itu tak mau dipeluk-peluk Jimin sahabatnya.

"Ya ya! Jangan peluk-peluk! cepatlah!" Dengan begitu,Jimin berjalan semangat bahkan sesekali mendahului langkah Bambam yang cepat.

"Ayo Bam,lama sekali eoh!" Jimin tersenyum lebar,merasa senang mendapat tumpangan si Bambam manusia pelit.

Bambam hanya bergumam. Kedua namja tersebut sampai diarea parkiran yang lumayan sepi. Sebagian belum dipulangkan ternyata. Enak juga kelasnya,pulang duluan.

"Aku akan mengambil motor,kau tidak ada disini aku tinggal!" Bambam memperingati. Lalu berjalan cepat meninggalkan Jimin yang berlagak memberi hormat dengan posisi badan tegak.

Setelah mengedarkan pandangnya selama dua detik,Bambam mendapati motornya terparkir rapi dibarisan depan. Berjalan mendekatinya dan menaikinya. Memakai helm sebelum melajukan motornya mendekati sahabat merepotkan didepan sana.

"Cepat naik!" Jimin tanpa menyahut bergegas naik,bahkan motor Bambam sedikit oleng karena beban tubuh Jimin yang menimpanya. Entahlah,hampir saja mereka ambruk jika saja keseimbangan tubuh kurus Bambam tak baik.

"Bambaaam Go!!"

Bambam melajukan motornya cepat dalam sekali sentak. Membuat sipembonceng sedikit terkejut. Untung saja tangannya sempat berpegangan pada tas Bambam ditengah-tengah.

Bawa motor ngajak mati,sialan! - Pjm 🍌

"PELAN-PELAAAN BAAAM!"

Bambam sedikit menoleh. Membalas setengah berteriak.

"KAU HANYA MENUMPANG! JANGAN BANYAK PROTES!"

Jimin diam. Sakit hatinya. Kenapa sahabatnya begitu kejam padanya?

Sampai disebuah persimpangan,Bambam menepikan motornya.

Reality|Taekook| FINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang