"Jihyun, Sorn itu pacarnya ya?"
Jihyun menatap Jira seraya menaikkan sebelah alisnya, "Jangan bilang lu suka ya sama Tata? cinta pada pandangan pertama?"
"Apaan si kaga, cuman nanya doang kok."
Jihyun menghentikan tertawanya dan menatap kembali Jira, "Gue sebenernya gatau Sorn siapa, waktu itu Tata kepergok lagi chatan sama Sorn jadi gue ledekin sampe sekarang."
"Oh gitu ya."
"Tenang aja Tata masih single kok." Jihyun menepuk lengan Jira dan membalikkan tubuhnya untuk mulai menjelajahi tidurnya.
Jira menjatuhkan kepalanya di bantal dan tidak bisa tidur, entah apa yang dipikirin Jira. Jira bangkit dan mencas ponselnya lalu menyalakan ponselnya.
Perasaan Jira ga enak daritadi bawaannya emang mau nyalain ponselnya dan melihat notif ya walaupun notifnya gajauh dari Haechan.
Haechan
sist
21:22Haechan
sissy hellaw gue otw kantor polisi ni
21:24
Haechan
sist lo dimana mama nyariin
22:10Haechan
yaallah sist slow respon banget, lo dimana mama lagi sidang bang Lucas noh diruang tamu gue takut ni lagi dirumah tetangga alias chenlew
22:12Haechan
sissy yaallah sis bang Lucas nangis gue baru sampe rumah katanya takut masuk penjara masa gitu aja takut sih cemen ga si dah tau becandaan doang
22:15Haechan
Eh lo dimana mama nyariin lo ni, dirumah kak Jihyun ya?
22:17Haechan
sis mama marah mampus lo disuruh balik gece mama lagi otw kerumah Jihyun tuh gue si gue mampusin mana jauh kan ya
22:30Bacot telat lo ngomong, gue otw pulang bukain jendela gece, mama bawa mobilkan?
sentJira mencabut tali casan dan mengambil cardingannya, "Hyun gue balik ya aduh gawat sepupu gue nangis abis di sidang Mama gue."
Jihyun bangkit dari tidurnya dan merubahnya menjadi duduk, "Udah malem Ra besok pagi aja."
"Gabisa Mama gue udah mau kesini, sebelum kesini gue mau balik duluan lewat belakang." Jira membuka knop pintu kamar Jihyun.
"Makasih banyak ya Hyun." Jira berlari bahkan sampai keanak tangga sekalipun, Jira memutar knop pintu rumah Jihyun namun dikunci dan kuncinya gaada digantungannya.
"Ah damn!" Gerutu Jira pelan.
"Mau kemana? udah malam anak perempuan malah mau keluyuran." Jira menatap Yuta yang memegang kunci rumah milik Jihyun.
"Tolong bukain, ini urgent." Jira memasang wajah menyedihkan dan ditunjukannya pada Yuta, Yuta melangkahkan kakinya dan terduduk disofa ruang tamu.
"Kasih tau dulu alesan lo balik, gue gamau disalahin sama tante Jaeru kalo misal ada apa-apa sama lo." Yuta memandang wajah Jira yang sebenernya udah kinap alias panik.
"Gue mau nyelametin Lucas dari papanya gara-gara masalah tadi." Jira berbohong dengan sangat baik, dirasa ponselnya bergetar Jira membuka pesan baru dari Haechan.
Haechan
eh sis yaallah jantungan gue mama tiba-tiba balik kerumah ada yang ketinggalan, dia mau kerumah Lucas mau ngasih berkas ke papanya Lucas. Eh sissy cepetan napa lama banget kaya siput renjun, gue nyelametin hidup lu ni cape kan lu disidang ujung-ujungnya tetep salah22:35
"Tolong bukain pls." Jira menyatukan kedua tangannya didepan wajahnya sambil memohon kepada Yuta.
Yuta memutarkan kunci rumah Jihyun, "Sebut nama gue baru gue bukain dan inget gue lebih tua dari lu."
Jihyun menghela napasnya kesal, "Kak Yuta tolong bukain, ini urgent." Yuta menganggukan kepalanya dan membukakan pintunya.
Jira berlari dan melompati pagar rumah Jihyun yang tingginya sepinggang orang dewasa, tapi sayup-sayup Jira mendengar. "Hati-hati dijalan, Lucas bakal baik-baik aja."
Jira berlari lewat belakang karena mamanya pasti lewat jalan raya ga mau lewat gang redup padahal lewat sini sama aja lewat jalan pintas.
Berkali-kali Jira menatap jamnya sekitar 2 menit tapi ia hampir mau keluar dari komplek milik Jihyun tinggal nyebrang dan udah masuk ke komplek Jiram
Jira berlari sekencang mungkin dirasa sudah tinggal dua rumah lagi Jira menghentikan larinya dan mengatur napasnya.
Jira berjalan membuka gerbang rumahnya yang tidak terkunci lalu berjalan dan mengintip lewat jendela, "Eh Haechan, bukain jendela." Jira mengetuk jendela rumahnya.
"Sissy yaallah gercep bat larinya dah ah suka gue." Jira mundur dari jendela karena Haechan membuka jendelanya didorong kedepan.
Jira masuk lewat jendela dibantu sama Haechan, bear kali ini mereka sedang berteman. Mama Jira mengunci pintu dan kuncinya dibawa olehnya katanya biar Jira ketangkep basah agar berdiri didepan pintu.
"Mana si Lucas." Jira mengedarkan pandangannya kepenjuru rumah.
"Tuh meja makan dari tadi nangis." Haechan melangkah lebih dulu dan duduk dihadapan Lucas yang sedang menangkulapkan wajahnya.
Jira menghela napasnya dan mengusap kepala Lucas, "Lucas udah gausah nangis, tadi gue udah bilang ke ketua lo kalo lo udah keluar dari geng Limit."
"Less." Haechan menambahkan ujungnya.
"Ka gue gamau balik ke China lagi." Lucas mengusap air matanya dan menatap Jira.
"Iya ngerti kok, lo gabakal balik ke China." Jira mengusap lengan Lucas yang masih terbalut baju lengan panjang kotak-kotaknya.
Haechan menuangkan minumnya ke gelas dan mendorong gelasnya ke Lucas, "Lagi bang lu ada ada aja dah gabung geng mana gengnya geng bang Taeyong lagi."
"Taeyong? lu kenal?" Jira menatap Haechan dengan was-was.
"Lu curigain gue, gue mantan geng Limitless hah? lagian punya mata dipake, bang Taeyong suka maen basket dilapangan komplek kita. Lu mah jalan nunduk si nyari koin."
Jira menarik rambut Haechan, "Ngomong lo sekali lagi gue botakin kepala lu biar viral."
"Aduh sist sakit." Jira melepaskan tarikannya dari rambut Haechan, dan menatap Haechan datar.
"Lo kenal bang Hansol kan kak?"
"Iya, terus kenapa."
"Dia ngajarin gue main basket kak sekarang, gratis lagi gara-gara gue adiknya lu hehe."
Jira menatap Haechan dan berkata, "Bodo amat anying."
"Chan, Jira si kakak kamu udah pulang belum?" Haechan maupun Jira membeku ditempat, Mamanya sudah pulang.
"Sist cepet masuk kamar, tar gue bilang tidur dari setengah jam yang lalu."
ㅡㅡㅡ
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1438 H MOHON MAAF LAHIR & BATIN PARA ADDERS TERCINTA TELAT BANGET YA HHH MAAF JUGA LAMA UPDATE MWAH
SALAM SAYANG DARI
OPPAGALERY
KAMU SEDANG MEMBACA
badboy; nct
Short Story"Menurut gue si mending sama bang Taeyong aja cocok." ㅡ Lucas "Sebagai adik kandung gue lebih menyarankan sama bang Yuta aja." ㅡ Haechan