"Aduh sissynya lagi sakit semalem mendadak sakit kalo bawa buah siniin aja buahnya tapi beli dulu lah masa pada tangan kosong."
"Ya kok maksa si bang yang punya rumah tu siapa sebenernya?"
"Ilah malah nambah satu, eh lucas temen lu nih."
Jira turun dari tangga seraya memegang kepalanya yang terasa berat, ia mendengar suara Haechan dari luar tapi tubuhnya terlalu lemas sehingga Jira tidak bisa untuk melihat siapa yang sedang bersama Haechan.
Sakit, Jira merasa sakit karena terlalu memaksakan diri untuk menemani Jihyun hingga malam lewat sambungan telepon karena mantan hansol balik kekorea dan Hansol secara mendadak menjemput mantannya.
Seharusnya bisa saja Jira menghiraukan Jihyun namun bagi Jira segala sesuatu yang berkaitan dengan Jihyun adalah masalah juga baginya karena Jira menganggap Jihyun adalah kakak Jira walaupun berbeda setahun.
"Lee."
Jira terbatuk seraya memegang tenggorokannya. Jira menyesal karena tepat pukul 2 pagi Jira menghubungi Hansol meminta penjelasan dan selalu menjawabnya dengan teriak. Jadi gini akibatnya.
"Loh kak udah bangun?"
Jira menganggukan kepalanya walaupun Haechan masi di depan gerbang yang tentu jelas Haechan gak bakal tahu Jira menjawabnya.
"Bang pulang aja ya."
"Ya astaga bang Yuta ini rumah gue main nyelonong aja."
"Yaallah ini juga si bang Taeyong gaada harga dirinya banget gue yang punya rumah."
Hazz.
Jira menutup telinganya sembari tiduran disofa walaupun sekarang sudah menunjukan pukul 9 pagi tetapi Jira belum masuk kekamar mandi karena janjinya tadi Haechan mau masak air panas untuk Jira namun tadi pas lewat dapur tidak ada satupun panci yang nongkrong di kompor.
"Kamu sakit?"
Jira sudah menebak ini suara siapa.
"Lee hari ini jangan ada tamu."
"Gausah banyak ngomong itu suara udah serak, abis konser?"
Jira mendengus dan menatap kedua pria didepannya yang sedang berdiri sambil menatapnya, "Ada apa kesini?"
"Kangen."
"Ngajak nonton."
Haechan tertawa kencang sesekali memukul bahu Lucas yang lebih tinggi darinya, "Mau liat cowo modus ga? tuh didepan lo. Yang satu kangen, yang satu ngajak nonton."
"Kalo kangen sih masih diterima kalo ngajak nonton sih kayanya bakal ditolak soalnya princessnya lagi sakit bang Taeyong." Lucas bebalik tertawa dan menepuk bahu Haechan sehingga Haechan bergeser kedepan beberapa senti.
"Buset ya tenaga lo cas."
Jira mendesah dan menatap keempat pria yang tidak begitu jauh didepannya, "Kalian berempat tuhㅡ uhuk uhuk."
Haechan dan Lucas lari kearah dapur ketika mendengar Jira terbatuk. Haechan mengambil piring untuk sarapan Jira sedangkan Lucas lari ke lemari obat untuk mengambil obat Jira.
"Jangan banyak omong dulu ya kak." Haechan membantu Jira untuk minum air putih dan menarik bantal untuk kepala Jira.
"Bang Taeyong sama bang Yuta mending pulang aja deh ga liat apa sissy lagi gini."
Yuta berdecak dan menduduki dirinya didekat Jira seraya mengelus pucuk rambut Jira, "Cepet sembuh."
"Wah gila ya bang gue belom restuin lo." Haechan menepis tangan Yuta.
Taeyong menghela napas lalu menatap Jira yang terkulai lemah disofa dan beralih menatap Lucas, "Hari ini lo bakal hidup damai."
Merasa ditatap Lucas menaikan alisnya dan menjawab, "Hah?"
"Gue juga cape kaya gini Limitless bakal gue bubarin."
Yuta menarik bibirnya sedikit walaupun ia membelakangi Taeyong yang sedang berdiri, ia menahan untuk tidak menjawab.
"Yah bang jangan deh masa gegara gue dibubarin ga inget lo dulu ngebuatnya karena apa? karena ngebela kebenaran kan? cuman gegara itu aja malah kita melenceng." Lucas menduduki dirinya di seberang sofa dan menatap Yuta malas.
Taeyong menganggukan kepalanya pelan dan mengusak rambut Lucas, "Belajar aja yang bener disini, jagain Haechan sama.."
"Kenapa gegara gue lo mundur?" Yuta menatap Lucas dan Taeyong bergantian.
"Dari awal gue dah bilang gue ngelawan karena ketua lo buat masalah sampeㅡ"
"Kalian bisa gak sih hargain orang sakit? kalo mau berantem diluar aja." Jira membalikan tubuhnya dan menutup kedua telinganya.
"Ra cepet sembuh ya biar kita bisa jalan."
"Seumur umur gue baru liat cowo begini ya gak sih."
"Biar Jihyun ikut juga."
"Kenapa dah harus sekaligus dua kan mama bakal repot milih juga."
"Berisik banget sih lo chan ngomong depan kuping gue, lo niat bisikin apa teriakin gue?" Lucas menutup telinganya dan mengibaskan tangannya didepan muka Haechan.
Haechan berdecak dan memukul Lucas dengan bantal sofa, "Gue doain lo dibalikin ke China."
"Cas, Chan gue balik duluan." Taeyong melangkahkan kakinya keluar terlebih dahulu karena ia tidak ingin berlama-lama satu ruangan dengan mantan temannyaㅡ Yuta.
Sedangkan Yuta masih bertahan dirumah Jira sesekali Yuta menyuapi Jira makanan yang udah dibuat Haechan.
"Andai lo tau Cas awal ceritanya tapi lo keburu tau setengah ceritanya dan ditambah lagi lo ngeliat temen lo bonyok karena orang dari grup gue makanya lo benci gue." Yuta berbicara tanpa menatap Lucas dan tetap meneruskan kegiatannya menyuapi Jira makan karena Jira susah makan.
Suara helaan haechan terdengar, "Gue gatau ini masalah apaan gue harap cepet selesai dan semoga sissy gue ga masuk kedalam masalah kalian ngerti ga."
Jira menarik senyumnya sedikit tanpa diketahui yang lain, adiknya sudah dewasa ia menepati janjinya.
"Enggalah gak bakal walaupun misal ada yang bawa Jira kalo lagi ketemu gue abisin orangnya."
"Walaupun temen lo sendiri?" Haechan bertanya seraya menatap Yuta dari samping.
Yuta menganggukan kepalanya dan tersenyum kepada Haechan, "Gue gak mau kehilangan seseorang buat kedua kalinya."
ㅡㅡㅡ
MAAF YA BARU UPDATE EHEHE NANTI KALO ADA JADWAL LIBUR LIBUR BAKAL DIGERCEPIN BUAT UPDATE EHEH HAPPY READING SEMANGAT YANG IKUT UTBK❤
KAMU SEDANG MEMBACA
badboy; nct
Short Story"Menurut gue si mending sama bang Taeyong aja cocok." ㅡ Lucas "Sebagai adik kandung gue lebih menyarankan sama bang Yuta aja." ㅡ Haechan