11: Milih

2.4K 288 14
                                    

"Kalo begini kita cocok ya." Ucap Yuta sambil menatap genggaman tangannya.

Serasa sudah sampai didepan rumah, Yuta melepaskan genggaman tangannya dan tersenyum.

"Kak." Kode Jira untuk memberikan kantung plastik pemberian dari Taeyong tadi.

Yuta menggelengkan kepalanya dan menunjuk pipinya, "Baru nanti dikasih."

Jira tidak mengerti apa sikap 'Bad Boy' seperti ini? kepada semua perempuan yang mungkin sedang didekatinya.

"Buat kakak aja, nanti aku tinggal bilang ke kak Taeyong kaloㅡ "

"Goodnight." Ucap Yuta seraya menyodorkan kantung plastiknya dan mengusap kepala Jira, Jira mengambilnya dengan sesopan mungkin.

"Oh lagi sama temennya?"

Jira terkejut bukan main ternyata Mamanya sudah pulang kok tumben Haechan ga kasih kabar sih.

"Selamat malam tante." Sapa Yuta ke Mama Jira dengan senyuman.

"Ayo masuk dulu sekalian makan malam bareng-bareng didalem." Tawar Mama Jira, padahal dalam hati Jira sudah mencak-mencak jangan ditawarin.

Yuta tersenyum dan menolaknya dengan halus, "Makasih tante, tapi saya mau pulang. Saya kesini mau nganterin Jira pulang."

Mama Jira mengusap lengan Yuta, "Makasih banyak ya."

"Yuta tante." Yuta memperkenalkan dirinya kepada Mama Jira sedangkan Jira berdoa supaya nanti tidak di interogasi.

"Kalo gitu saya pulang dulu ya tante, jangan tidur malem-malem ya Ra." Yuta tersenyum dan meninggalkan rumah Jira.

"Haechan marah-marah nungguin kamu pulang katanya Haechan sebentar kok jadi lama dia gamau makan kalo gak ada kamu." Jira tersentuh pernyataan Mamanya membuat Jira tersenyum.

Mamanya tidak menginterogasinya membuat Jira senang bukan main.

"Sissy helaw lama banget dah." Omel Haechan dari meja makan.

Jira meletakkan kantung plastiknya di sebelah Lucas, "Dari kak Taeyong katanya maaf gabisa jenguk."

Lucas menganggukan kepalanya dan membuka isi kantung plastiknya, "Makasih ya kak Jira."

Jira tersenyum dan menganggukan kepalanya.

"Ketemu kak Taeyong dimana lo kak?" kepo Haechan.

"Tadi mau pulang dari rumah Jihyun eh ketemu di pintu masuk komplek." Haechan hanya ber-oh-ria.

"Taeyong yang mana lagi? tadi Yuta?" Tanya Mamanya.

Haechan membulatkan matanya, "Loh Mama tau darimana bang Yuta?"

Mamanya mendesah dan menunjuk jarinya keluar, "Tadi Mama ketemu Yuta didepan nganterin kakak kamu pulang katanya."

"Duh sis makanya jangan cantik-cantik kenapa sih, kemarin bang Taeyong sekarang bang Yuta." Jelas Haechan sembari makan.

Mamanya masih inget ga ya kalo Yuta yang dibawa ke kantor polisi, waswas Jira dalam hati semoga Haechan ga kasih tau.

"Yuta sama Taeyong suka sama Jira?"

"Suka."

"Engga." Ucap Jira dan Haechan berbarengan.

"Iya engga kalo bang Taeyong, kalo bang Yuta mah 100% suka sama sissy." Tunjuk Haechan ke Jira menggunakan pisau.

"Lo nantangin gue." Sindir Jira kepada Haechan karena menunjuknya menggunakan pisau.

Haechan tertawa kecil, "Kelepasan."

"Udah makan dulu, Mama tinggal masuk dulu ke kamar." Mama Jira mengusap kepala Jira karena Jira paling dekat duduknya dengan Mamanya.

"Bang Taeyong kayanya suka sama lo kak, soalnya emang sih bang Taeyong perhatian tapi ini udah kelewat batas serasa bukan bang Taeyong." Jelas Lucas kepada Jira.

Jira tidak mengerti karena memang belum dekat dengan Taeyong, "Maksudnya?"

Lucas menghela napasnya kesal, "Gue emang belom kenal deket baru 4 bulan cuman dulu bang Doyoung kena masalah kaya gue dan bang Taeyong cuma nyamperin dan nunjukin penyesalannya dan setelah itu udah dia gapeduli lagi atau ga nyamperin ke sodaranya Doyoung lagi si Haerin, beda sama gue yang lagi ada masalah tapi hampir tiap hari ketemu lu kak alesannya karena gue."

Haechan menjentikan jarinya, "Tsundere kan Cas namanya?"

Lucas menganggukan kepalanya, "Suka sama lo tuh kak tapi diem diem."

Haechan menyentuh dadanya dan berwajah sedih, "Sis yatuhan gue bangga lo cantik makanya direbutin gakaya gue."

"Apa sih." Ucap Jira melempar tissue bekas Mamanya ke Haechan.

"Tapi nih ya gue milih bang Yuta sih, yang gue tau dari Jaemin dia itu baik sebenernya kak bakal ngeprotect lo dari segala macam bahaya." ucap Haechan dengan serius.

"Kalo gue sih mending bang Taeyonglah lo udah liat kan kak gue ada masalah aja dia nanyain mulu, gue sakit dibawain buah-buahan udah sama bang Taeyong aja cocok." ucap Lucas sambil menatap Jira.

"Bang Yuta."

"Bang Taeyong.

"Bacot gue maunya Bang Yuta."

"Eh dimana-mana kak Jira cocokan sama bang Taeyong, diem deh lo Chan."

"Wah nantangin nih anak gue tetep dukung bang Yuta sih, kak dengerin kata adik kandung lo."

"Apa urusannya namanya jodoh mah kata gue pasti sama bang Taeyong."

Jira menggebrak meja makan dan menunjuk Haechan dan Lucas, "Kok jadi lo berdua yang milih, hah?"

Jira meninggalkan makannya dan memilih masuk ke dalam kamarnya, perbedaan yang mencolok sih maksudnya Jira dekat sama Yuta karena dari chat juga tapi kalo Taeyong dekat karena murni dia selalu nemuin Lucas.

Tapi gatau dah ya, Jira pikir yang dilakuin Yuta tadi cuman becandaan. Lagipula Jira yakin Sorn lebih cantik dari dirinya yang kaya potato kata anak jaman now.

Jira menatap tangannya dan terbayang dengan apa yang terjadj tadi dimana Yuta mengenggamnya tanpa dilepaskannya seakan-akan ia takut kehilangan.

Tangan Yuta benar-benar pas untuk digenggam, memiliki suhu yang hangat dan nyaman.

Jira memukul kepalanya sendiri, "Aduh Jira mikir apa sih ih."

Suara ponsel Jira menggema dan membuat Jira menatap layar ponselnya.

Jihyun Calling You

Jira menggeser tombol hijau dan diletakkannya ponselnya ditelinganya.

"Halo ada apa, Hyun?"

Eh Jira lo apain sepupu gue sampe ga waras gini hah? lo hutang cerita sama gue ya

mampus hutang cerita apa lagi.

ㅡㅡㅡ

MAAP YAA DIUNPUB KIRAIN BAKAL CEPET SELESAI DI DRAFT GATAUNYA ENGGA HIKS SELAMAT BACA KEHALUAN

badboy; nctTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang