Beberapa hari yang lalu saat Chanyeol dan teman-temannya di pukuli habis-habisan oleh Jimin. Mereka sedang membersihkan dan mengobati luka mereka.
"Kenapa dia ingin tau siapa namaku?".
Mereka tengah membersihkan luka yang diberikan oleh Jimin tadi.
"Apa mereka mengincarmu?" Kai membersikan lukanya.
"Tidak tau".
"Sungguh bukankah tadi itu tidak masuk akal? Mana mungkin dia bisa mengalahkan kita" Chanyeol.
"Apa cuma aku yang merasa bahwa kita terlalu kekanak-kanakan akhir-akhir ini?" Suho mulai berdiri dari tempat ia duduk barusan.
"Apa maksudmu?" Xiumin.
"Mungkin perlahan lahan tuhan ingin membalas kita. Lewat orang orang yang kita bully dulu" Suho sangat yakin dengan pernyataannya.
"Kau terdengar seperti anggota Boys Meet Evil hyung" Sehun tampak terkejut dengan pernyataan Suho.
"Ya, dengarkan aku baik baik. Mereka tak mungkin seberani itu kalau tak berniat balas dendam" Suho menunjuk-nujuk kepalanya.
"Hyung, aku sudah sangat mencintai pekerjaan kita sekarang. Kalaupun orang lain balas dendam tak akan bisa, kau tau? Chanyeol hyung mampu mengatasi semua itu" Kai.
"Tunggu sebentar, aku pikir mereka sudah merencanakan ide bodoh itu" Baekhyun bangkit dari tempat ia duduk.
Semuanya fokus pada Baekhyun.
"Mereka perlahan lahan mulai mencari Abraxas, kau tau! Akhir-akhir ini ada situs web yang ditulis oleh seseorang bernama Kang Jihyun namun web itu sudah eror dan tidak tersedia lagi di lamannya. Aku juga sempat melihat ada 1 orang yang berhasil membaca pesan itu, aku yakin itu Kim Taehyung" Baekhyun mencoba mengingat-ingat.
"Bagaimana kau bisa begitu yakin?" Kai bertanya atas pernyataan Baekhyun.
"Ini hanya firasatku, ku harap tidak benar benar ada" Baekhyun menggaruk tengkuknya yang tak gatal, itu kebiasaannya jika sedang khawatir.
"Mereka benar-benar mencari Abraxas"
Bugh!
"Abraxas itu tidak ada" Kyungsoo menghentakkan meja.
"Mereka hanya orang bodoh yang terus mencari Gajah didalam air. Tidak ada" Kyungsoo meneguk air putih.
"Yaa, coba pikirkan aku juga? Bagaimana denganku? Dia menyebut namaku, bagaimana ini?" Chen terus-terusan memasang wajah khawatirnya.
"Jangan ribut dulu bodoh! Bisa tidak kau jangan hanya pikirkan dirimu sendiri?! Aku tau kau panik, kami juga panik! Pulang saja sana kau!" Ingin rasanya Chanyeol memukul wajah Chen yang sangat ribut itu.
"Ya, sudahh! sudahh!" Xiumin melerai mereka berdua. Sedangkan Chen terus merasa khawatir hingga keringat dingin bercucuran di sekitar pelipisnya.
"Jika hal itu memang terjadi, sampai kapan kau akan terus menyangkalnya Chanyeol? Ternyata kita membully orang yang salah" Suho.
"Ck, mereka bisa saja ditipu. Jangan mudah percaya!" Chanyeol benar-benar geram sekarang.
"Haruskah kita mencarinya juga?" Kai.
"Siapa?" Sehun.
"Abraxas" Kai bergumam.
Pluk!
"Akhhh"
Kyungsoo melempar gelas plastik ke kepala Kai.
"Ya!"
"Kalau kau ingin sekali mencari si Abraxas itu gabung sana dengan grup Boys Meet Evil ituu" Kyungsoo.
Kai hanya dapat menatap tajam Kyungsoo.
Sejujurnya, satu hal yang disayangkan dari grup ini. Yaitu mereka hanya kompak disaat ada seseorang yang harus dipukul. Selebihnya mereka seperti orang yang tak pernah kenal satu sama lain.
"Jika benar mereka ingin membunuh kita, huh. Kita yang akan melakukannya duluan" Chanyeol.
.
Tbc
Mian, ga jelas:")
KAMU SEDANG MEMBACA
Boys Meet Evil - BTS [Complete]
Fanfictionkisah balas dendam 7 orang namja yang terus dibully, Dalam diri mereka tertanam nafsu untuk balas dendam dengan melakukan pertemuan dengan setan. Mereka melewati segala rintangan bersama sebuah kotak yang akan membawa mereka menuju kebahagiaan fana...