14. Bullshit

1K 92 0
                                    

Malam tiba, mereka beristirahat ditempat tadi dan menyalakan api unggun. Taehyung duduk diatas pohon dan memandang sekitar sambil berpikir keras.

"Aku yakin kita pernah bertemu" Taehyung bergumam.

"Hey, jangan duduk diatas pohon kalau kau sedang dihutan" itu Haeri menyuruh Taehyung turun.

"Kenapa?".

"Nanti pohon akan marah dan kau akan jatuh lalu bokong mu akan mengembang hahahah" Haeri sedang bercanda dan tertawa. Taehyung memperhatikan Haeri dan tersenyum garing.

"Ahh, tidak lucu yaa? Itu lelucon orang tua supaya anaknya tidak bermain diatas pohon" Haeri kembali tersenyum.

"Kenapa kau mengajakku bicara?" Taehyung heran.

"Tidak tau, hanya ingin. Seperti rindu, tapi aku tidak tau" Haeri tersenyum hangat.

Senyuman itu mengingatkan Taehyung pada seseorang. Dan juga perkataannya yang sangat familiar di telinga Taehyung.

Flashback

"Hoii, anak nakal! Cepat turun dari situ!".

"Aihh tidak mau, lihatlah disini cantik sekali Kakek. Naiklah dan lihat bersamaku!".

Taehyung kecil yang berusia 7 tahun baru saja menaiki pohon dan kakeknya sedang berisik menyuruhnya turun.

"Kau mau tau cerita seram pohon?"

Taehyung melihat kebawah ke arah kakeknya.

"Suatu hari ada seorang anak bodoh yang memanjat pohon walaupun kakeknya sudah menyuruhnya turun. Dia ngotot dan tidak mau turun, pohon pun marah karena dia tak mendengarkan kakeknya. Pohon itu menjatuhkannya kebawah untuk menghukumnya dan bokong anak itu pun mengembang"

"Lalu apa hubungannya denganku kek?"

"Dasar kau ini, tentu saja pohon akan marah dan menjatuhkanmu dan bokongmu akan mengembang"

Taehyung yang ketakutan pun langsung turun dan menghampiri kakeknya takut pohon marah.

"Sudahlah tidak papa, pohon tak akan menghukummu karena kau anak yang penurut"

Kakek mengelus pucuk kepala Taehyung dan mengendongnya pulang.

End flashback

"Kakek?" Taehyung

"Ada apa? Kau rindu kakekmu?" Haeri.

Kalau diperhatikan Haeri memiliki senyuman yang sama dengan Taehyung yaitu berbentuk kotak. Karena keluarga Taehyung selalu ditakdirkan untuk tampan, Haeri juga terlihat begitu.

"K-kakek? Kau benar-benar Kakekku!" Taehyung menggoyangkan bahu Haeri.

"Apa sih? Aku saja belum menikah! Hentikan, kalau kau rindu kakekmu jangan lampiaskan padaku" Jaeri pergi meninggalkan Taehyung yang masih kebingungan.

"Aishh mana mungkin juga dia kakekku, memangnya kakek sudah hidup di tahun 1897? Tapi dia benar benar persis sama seperti kakek, mungkin cuma kebetulan?" gumamnya.

Taehyung pergi menghampiri Jin yang sibuk memperhatikan kotak itu.

"Ada apa hyung? Ada yang tidak beres?"

"Entahlah, aku merasa tidak enak dengan kotak ini. Ada perasaan takut dihatiku, dan juga Yoongi, Namjoon, dan Hoseok belum ditemukan" Jin.

"Hyung bukankah ini pilihan kita? Kita sudah sejauh ini hanya untuk memusnahkan mereka, masih ingat?".

"Aku ingat tentu saja, apalagi yang terjadi dengan hyung ku. Tapi, setelah ku pikir-pikir ini terlalu berlebihan hanya untuk sebuah balas dendam kecil".

Boys Meet Evil - BTS [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang