12. Obsession

1.1K 90 5
                                    

"S-siapa kau?!"

Aku memberanikan diriku.

"Aku menangkapmu"

Sepertinya dia tersenyum, atau lebih tepatnya menyeringai.

"Lepaskan aku!"

"Jangan memberontak sayang, kau tampan sekali. Ketampananmu akan berkurang jika kau terus memberontak, Park Jimin" dia datang mengelus daguku, tersenyum licik.

Maksudku dia benar benar seorang yeoja tapi sebelumnya aku tak pernah bertemu dengannya. Dia bahkan tau namaku.

Aku sedikit lega karena bukan bedebah sialan itu yang datang.

"Kau lupa padaku?"

Siapa dia?

"Aku"

Siapa dia?

"Choi Lyura"

"Memangnya kau siapa?"

"Ahh, kau lupa pada siapa bibir manis itu pertama kali menempel hm?"

Dia menggosok-gosokkan bibirnya, aku tidak ingat bahkan tidak mengerti maksudnya.

"Yahh, semenjak kau menciumku. Aku terobsesi padamu"

Deg

Flashback

Saat itu ada rapat tiba-tiba di markas kami, aku terlambat dan buru-buru berlari ke sana. Tapi langkahku terhenti.

Aku melihat Chanyeol dan Kai sedang menampar seorang yeoja?

Ini keterlaluan

Yeoja itu menangis dengan banyak luka lebam diwajahnya.

Aku berlari kesana dan menarik tangan yeoja itu, aku membawanya lari. Kami dikejar, kami bersembunyi di gedung belakang tempat tadi. Aku tak tau apa yang merasukiku hingga aku berani menariknya dari orang-orang itu.

Nafas kami ngos ngosan, aku menatapnya yang kini sedang bergetar hebat.

"Sudahlah tidak apa apa" aku menggenggam tangannya"

"Kenapa menolongku? Kau bisa diincar mereka" lirihnya.

"Aku tidak tau, jika itu namja tentu hal yang biasa bagi mereka. Tapi, kau adalah yeoja. Ini keterlaluan"

Aku melihat darah keluar dari bibirnya

Aku menyapunya

Dia menangis

"Kenapa?"

"A-aku"

Aku menatapnya dengan intens.

"Mereka menyuntikkan racun dibibirku supaya aku diam, bahwa sebenarnya aku melihat mereka mencuri uang kepala sekolah" dia menangis kencang, bibirnya membiru. Tepatnya disamping bibirnya.

Hatiku tergerak untuk menolongnya.

Aku menciumnya, Ani. Aku menghisap racunnya dan membuangnya. Tapi bibirku tentu saja menyentuh bibirnya, dia menggenggam kerahku.

"J-jangan kau hisap, nanti kau yang akan keracunan" dia menangis.

"Tidak apa-apa"

Aku melanjutkan aktifitasku, hingga akhirnya pertolonganku berakhir dengan sebuah ciuman.

"Kau aman"

Dia merundukkan kepalanya.

"Aku akan pergi, kau pergilah juga"

Boys Meet Evil - BTS [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang