Taehyung berusaha memakan Jin namun Jin berhasil menghindarinya. Kakek Taehyung mengambil api dan membakar kayu miliknya dan di kibas-kibas kan didepan Taehyung.
Taehyung menghindar dan masih menatap mereka dengan mata yang kelaparan.
Namun, ia dengan mudah mematikan api itu. Kini dua orng tidak memiliki kayu, Taehyung mencekik Jin dan kakeknya.
"Taehyung lepaskan mereka!"
Yoongi, Namjoon, Hoseok, Jimin dan Jungkook maju untuk menyadarkannya.
"Dia adalah Jin hyung dan kakekmu!"
"Dia adalah teman dan kakekmu!"
"Taehyung! Dia orang yang menjaga dan melindungimu!"
"Taehyung ingatkah kau saat kita pertama kali masuk sekolah?! Kurang menyenangkan memang karena kita terus di buli! Tapi karena kita bersama kita bisa melewatinya! Ingatlah siapa dirimu dan lepaskan mereka!"
"Kau Kim Taehyung bukan Iblis!"
"Dendam kita terbalaskan jadi ayo akhiri ini!"
"Ayo hidup lebih baik tanpa pembulian!"
Taehyung menggerang kepada mereka dengan wajahnya yang menyeramkan. Karna geramannya mereka terpental ke arah yang berbeda-beda.
"T-taehyung i-ini kakek!!"
"Taehyung! K-kakek sudah t-tua. L-lepaskan dia dulu!"
Taehyung menyeringai tak sabar menyantap mereka dia ingin menyantap kakeknya duluan. Bahkan kepala si kakek sudah hampir memasuki mulut Taehyung.
"T-taehyung tolong bangun nak" kakeknya mulai menangis.
"Taehyung Tidak! kau akan menyesal seumur hidupmu! Ku mohon jangan!"
"Taehyung?"
Nenek Taehyung tersadar dari pingsannya.
"Cucuku" neneknya memeluk Taehyung.
"Nek,menjauh darinya. Dia bukan lagi Taehyung!" Teriak eomma Jungkook.
Taehyung membuang Jin dan kakeknya dan sepertinya akan memakan nenek Taehyung.
"Aakkhhh!!"
Taehyung terlihat akan mencengkeram nenek itu.
"Taehyung, masih ingat saat kecil dulu? Kau suka menangis saat bertanya soal eomma dan appa mu, tak banyak yang bisa Nenek lakukan. Nenek hanya bisa memelukmu dan meminta maaf. Kau bertumbuh dewasa begitu cepat aku tak merasa seperti seorang nenek. Aku merasa kau adalah anakku. Melihatmu mengobati rinduku pada appa mu. Tapi, sekarang aku tidak melihatnya. Cucuku berubah menjadi Iblis, tapi dia masih saja cucuku walaupun ia berubah jadi Iblis dia tetap Kim Taehyung. Cucu kecil yang datang kerumahku sambil menangis saat umurnya masih 5 tahun" Nenek Taehyung membelai cucunya lembut.
"Walaupun kau sudah membunuh dan menyakiti orang, kau tetap saja Kim Taehyung cucuku satu-satunya" ujarnya membuat Taehyung menangis.
"Nenek?"
Taehyung perlahan-lahan kehilangan sayap, jari yang panjang, gigi bertaring, tanduk dan mata kucingnya.
Taehyung memeluk erat neneknya.
"Nenek!" Ia menangis dan merasa menyesal.
Namun, Nenek semakin lemas.
"Nenek ada apa denganmu?" Tanya Taehyung khawatir.
"Dia kehilangan banyak darahnya saat mencoba menyelamatkanmu" ujar hyung Yoongi.
"Taehyung, saat nenek meninggal nanti. Tolong jaga bunga yang nenek tanam yaa, jaga Kakek, jaga teman-temanmu yang baik. Aku sangat bersyukur kau berteman dengan Jin, Yoongi, Namjoon, Hoseok, Jimin dan Jungkook. Aku bersyukur kau bertemu mereka"
Jin, Yoongi, Namjoon, Hoseok, Jimin, dan Jungkook mendekati nenek Taehyung walaupun mereka berdarah-darah sehabis terpental. Kakek Taehyung pun mendekat atas bimbingan Jin.
"Tolong jaga cucu kita yang nakal ini, tolong jaga cucu ku yang nakal ini. Waktu ku sudah tak banyak lagi, aku mencintaimu, Taehyung dan kalian semua"
"Nenek! Jangan tinggalkan aku nek!!" Taehyung memeluk neneknya.
"Sudah Tidak punya waktu. Lain kali jangan lupa mengikat tali sepatumu" neneknya pun memejamkan matanya.
"Sayang?" kakek Taehyung mendekati istrinya.
"Nenekk!!!!!! Tidakkk!!!! Bangun nekk, aku tak akan memaafkanmu jika tidak bangunn!! Nenek!" Taehyung menangis histeris.
Hyung Yoongi mengisyaratkan untuk meninggalkan mereka sebentar. Dan mereka pun berkumpul di luar.
Pagi kemudian, mereka semua berkumpul didepan makam nenek Taehyung menggunakan pakaian serba hitam dan wajah yang lesu.
"Semuanya sudah selesai" gumam Jin.
Setelah berkabung mereka berkumpul dirumah Taehyung.
"Kuatlah" ujar Jin memeluk Taehyung.
"Hyung" Taehyung menangis lagi begitu juga Jimin dan Jungkook.
Kakek Taehyung menghampiri mereka.
"Karena kita sudah disini, ayo akhiri semuanya. Bersumpahlah untuk tak menyebutkan kata Abraxas pada anak cucu kalian suatu hari nanti"
Mereka pun mengangguk.
Sore harinya mereka berkumpul di tempat biasa dan masih dalam suasana duka sebenarnya. Taehyung banyak diam.
"Bagaimana? Apa kalian sempat menikmati kotak itu?" Tanya Jin.
Mereka pun menceritakan kejadian pembunuhan terhadap orang-orang itu.
"Mereka sudah mati semuanya?"
Mereka pun mengangguk.
"Kami semua adalah pembunuh" ujar Jungkook.
"Lupakan semua ini! Kita harus melupakannya! Apapun yang terjadi jangan ada yang membahas tentang itu" ujar Jin dan mereka mengangguk.
"Taehyung, nenekmu adalah pahlawan dari berhasilnya misi kita. Dia menyelamatkanmu bukan untuk melihatmu sedih begini" ujar Jimin.
"Tapi tetap saja, aku hampir membunuh Jin hyung dan kakekku sendiri" ujar Taehyung.
"Taehyung, bukankah aku sudah menyuruhmu melupakannya? Kita hanya anak laki-laki yang bertemu setan tak lebih dari itu" ujar Jin.
"Ayo hidup bahagia tanpa harus minta bantuan setan"
Taehyung kembali ke rumahnya setelah berduka bersama teman-temannya. Ia mendapati kakeknya duduk sendirian dan melihat kearah luar jendela.
Taehyung mendekati kakeknya ia memeluk kakek kesayangannya itu singkat sang kakek pun membelai punggung cucu kesayangannya itu.
"Kek, apa kau kebetulan mengenal seseorang bernama Kim Haeri?"
"Iya, dia adalah moyang keluarga kita. Yang pertama kali memutuskan mencari Abraxas dengan teman-temannya"
"Aku Tak tau dia mirip seperti kakek"
"Taehyung, janjilah pada kakek jangan membicarakan hal ini lagi untuk selamanya"
Taehyung mengangguk singkat dan mengikuti kakeknya memandang kearah luar jendela.
.[The End]
.
Alhamdulillah tamat yoo, setelah digantung berbulan-bulan kaya jemuran:v
Makasi buat yang setia nunggu dan baca buat vote dan komennya juga makasi banyakkkk💜💜💜💜
Paipaiii tunggu next story dari aku yaa💜
Fyi, ini cuma story aja jangan ada yang baper yaa gais(:
KAMU SEDANG MEMBACA
Boys Meet Evil - BTS [Complete]
Fanfictionkisah balas dendam 7 orang namja yang terus dibully, Dalam diri mereka tertanam nafsu untuk balas dendam dengan melakukan pertemuan dengan setan. Mereka melewati segala rintangan bersama sebuah kotak yang akan membawa mereka menuju kebahagiaan fana...