13. They Meet

1K 93 0
                                    

"Hahh, aku harus kemana?" Jimin menatap kotak yang tengah ia genggam. Saat ini ia sedang mencoba menuju tempat pembunuhan Chen. Setelah berhenti cukup lama, Jimin kembali berlari.

"Nahh, itu gudangnya sudah didepan mata!" Jimin berlari dengan kesenangan. Tapi, langkahnya terhenti setelah melihat beberapa orang yang diyakini bukanlah teman-temannya itu.

"Mereka siapa?" Jimin menggenggam kotak itu kuat, Jimin menyembunyikan kotak itu dibalik bajunya yang kebesaran dan kembali kesana dengan hati-hati.

Jimin memperhatikan dibalik semak-semak, 4 orang namja yang berbincang-bincang dan tampak frustasi.

"Bogeum, bagaimana ini? Dia tidak mengingat kita" Chaehan menggosok kepalanya.

"Hufftt, aku benci padanya" Hyungwa menyenderkan dirinya ke pohon. Sedangkan Bogeum tampak pasrah pada keadaan mereka.

"Kalau dipikir pikir, sudah 8 bulan berlalu. Kita belum menemukan tanda-tanda tuan, bahkan kotak kita menghilang" Haeri.

"Kotak itu harusnya ada pada Jin, dia membawanya malam itu" Bogeum.

"Oh shit! Dia saja kehilangan ingatannya, apa nasib kotak itu?!" Hyungwa tak percaya.

Sedangkan dibalik semak, Jimin mengeratkan pegangannya terhadap kotak yang ia yakini sedang dibicarakan oleh orang-orang itu.

Setelah berbincang cukup lama Jin keluar bersama Lyra, Jin masih tampak lesu dan tak percaya dengan apa yang terjadi.

"Jin hyung" Jimin bergumam.

"Urm, aku ingin bertanya" Bogeum menatap Jin.

"Tanya saja" Jin

"Apa kotak Tuan ada padamu?" Kini mereka menatap Jin dengan serius.

"Tidak, aku baru saja kehilangannya bersama temanku"

"Lalu?! Kita harus bagaimana?! Tidak bisa mundur lagi ini! Ya tuhan!" Hyungwa ingin menghancurkan saja kepalanya itu.

"Yya! Kita harus bagaimana sekarang?" Chaehan rasanya mau menangis.

"Sudah ku bilang lebih baik kita tidak usah bersama. Jin kalian bukanlah aku, bagaimana kalau kita anggap saja begitu?" Jin dengan entengnya berkata begitu.

"Jin, ku mohon jangan anggap enteng semua ini" Bogeum berusaha setenang mungkin.

"Hyung!" Masa bodoh dengan persembunyiannya, Jimin segera menemui Jin.

"Jimin?!"

Jimin mendekati Jin,

"Kau kemana saja? Kau baik-baik saja? Ada yang terluka?" Jin tampak sangat khawatir dengan Jimin.

"Aku baik-baik saja hyung, mereka siapa?" Jimin

"Aku juga tidak tau, mereka tiba-tiba muncul" ucap Jin lirih.

"Jin, aku sudah melihatnya. Kau lebih senang dengan teman ilusimu dibandingkan kami?" Lyra dia hanya terus menangis dari kemarin.

"Sudah cukup! Cukup semua ini! Aku sudah muak! Begini saja, kau Jin. Terserah saja mau melakukan apapun tapi, bantulah kami. Kita akan mencari Tuan bersama, dan setelah itu juga kita akan berpisah saja" Bogeum sekuat tenaga menahan isakannya.

"Apa-apaan itu? Kita harus membuatnya ingat pada kita!" Lyra menarik-narik tangan Bogeum.

"Tidak ada harapan Lyra, kau harus menerima ini. Kita akan mencobanya, dia benar-benar tak memiliki sedikitpun memory tentang kita" Bogeum.

"Baiklah, aku setuju dengan tawaranmu. Selain itu aku juga harus menemukan teman-temanku yang lain" Jin.

"Apa? Memangnya yang lain kemana hyung?" Jimin.

Boys Meet Evil - BTS [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang