Prolog

20K 573 39
                                    

Prolog : The though boy

Namaku Jung Soojung. Aku akan segera berusia duapuluh satu tahun ini. Aku adalah seorang mahasiswi jurusan sastra inggris di Universitas Stanford. Tapi untuk beberapa alasan, aku memutuskan untuk kembali ke negara asalku dan meneruskan kuliahku di sana. Aku tidak bisa menjelaskan alasannya sekarang. Karena aku tidak ingin terlambat di hari pertamaku kuliah di sini.

Aku memutuskan untuk pindah ke Universitas Kyung Hee. Meskipun jika dibandingkan dengan Stanford, Kyung Hee berada diperingkat yang cukup jauh dibawah, aku tetap tidak punya pilihan lain. Alasan yang kupunya tentang kepindahanku ini adalah alasan yang cukup mendesak. Jadi, yang bisa kulakukan hanyalah menerimanya terbaik dari baik atau tidaknya itu.

Setelah memastikan telah menemukan ruangan yang tepat, aku mengetuk pintu ruangan itu. Seorang pria berusia sekitar 45 tahunan membukakan pintu untukku. Aku membungkuk padanya untuk menjaga kesopanan. Bagaimanapun aku harus membiasakan diri lagi dengan adat di Korea yang menjunjung tinggi kesopanan. Aku tidak mungkin berlaku seenaknya seperti di USA.

Pria itu ternyata adalah seorang dosen yang sedang mengajar di kelas. Namanya Lee Yang Jae. Mata kuliah yang diajarkannya adalah History Of English Language & Literature. Dia langsung mempersilahkanku untuk masuk setelah aku menunjukkan selembar kertas yang diberikan oleh staf administrasi di kampus ini. Aku membungkuk sekali lagi padanya dan mengucapkan terima kasih. Kemudian, memasuki ruangan dan duduk di kursi yang kosong dibarisan belakang.

Kelas itu hanya berisi sekitar tujuh belas siswa, sembilan diantaranya adalah perempuan. Aku cukup terkejut melihat cukup banyak laki-laki yang mengambil kelas ini; di Stanford, perbandingan jumlah perempuan selalu dua kali lipat dari jumlah laki-laki pada setiap kelas. Sepertinya aku memang harus membiasakan diri dengan perbedaan yang ada.

"Suku-suku German yaitu The Jutes, The Angles, The Saxon memulai sejarah sastra inggris dengan menjajah bersama di Inggris, hingga akhirnya mereka membentuk suku baru yaitu Anglo-Saxon. Periode Anglo-Saxon ini terjadi ketika suku asli Inggris, Celtic diinvasi oleh Angles, Saxon, dan Jutes pada separuh pertama di abad ke 15 sampai penaklukan William of Norwady pada tahun 1066." Aku mengeluarkan binderku ketika Mr. Lee mulai menerangkan; bersiap untuk mencatat hal-hal penting seperti yang biasa kulakukan. Mr. Lee diam sejenak dan menatap ke penjuru kelas dengan tatapan berpikir. "Sebagai tanda perkenalanmu, Nona Jung, bagaimana kalau kau berbagi pengetahuanmu tentang sastra pada periode Anglo-Saxon? Dalam data yang kuterima, sepertinya kau cukup berprestasi di Stanford."

Aku tak perlu memastikan dua kali kalau Mr. Lee sedang bicara denganku. Aku bisa merasakan semua mata langsung tertuju padaku saat ini. Agak sedikit membuatku gugup, namun dengan aku berusaha untuk hanya berfokus pada Mr. Lee untuk menghilangkan kegugupanku.

Aku menelan salivaku sebelum menjawab, "Ada Beowulf, puisi tentang kepahlawanan seorang prajurit perang bernama Beowulf itu sendiri."

"Karya?" tanya Mr. Lee lebih lanjut.

"Tidak diketahui siapa penulis ataupun pengarangnya. Tapi pada periode itu, ada dua penyair besar yaitu Caedmon dan Cynewulf. Itu bisa jadi mereka, salah satu diantara mereka, atau mungkin tidak keduanya. No one know."

Mr. Lee mengangguk-anggukan kepalanya mendengar jawabanku. Nampaknya, itu cukup memuaskannya karena dia langsung lanjut menjelaskan tanpa berkomentar. Aku mencatat beberapa poin penting dari penjelasannya.

"Apa ada lagi yang tahu karya sastra apa saja yang ada pada abad pertengahan?" Mr. Lee kembali melirik ke penjuru ruangan. "Ya, Tuan Oh?"

"Leaves of Grass karya Whitman." Orang-orang langsung tertawa mendengarnya. Leaves Of Grass adalah koleksi puisi karya Whitman yang cukup kontroversial pada zamannya. Koleksi puisi itu dianggap cabul karena seksualitas di dalamnya sangat terbuka.

Friends With BenefitsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang