Lo cantik dari pada dandan kaya brandal
Candra____________________________________
Saat fajar terbit dan mulai melambung sejengkal ke langit, menyinari sebuah ruangan dari rumah mewah, para abdi sedang mengawasi gadis kecil yang sekarang sedang memegang gagang sapu.
Sembari menyapu, gadis itu juga mengunakan gagang sapu tersebut sebagai mic khayalannya, dia bernyanyi sembari melompat, lirik yang di nyanyikan pun sangat absurd meski suaranya terbilang bagus.
Memadukan lagu pop dan dangdut dia bernyanyi dengan keras "ibu tiri...! ku mencintaimu. Hanyalah dirimu sayang" pinggul gadis itu kekanan kekiri mengikuti irama yang sebenarnya sangat tidak jelas.
"kenapa kau tak membalas cintaku" dia menyanyikan lagu lain yang membuat para abdi yang berdiri di sampingnya sambil mengawasi kinerja sang putri rumah itu tertawa cekikikan.
"apaan lo ketawa? Senang?" bentaknya sambil matanya sedikit berkaca-kaca, tetapi masih bisa memelototi sang abdi.
"Ah.." teriak Khalil frustasi dan melempar sapu yang ada di genggamannya kelantai, dia merosot mendudukan tubuhnya menendang-nendangkan kakinya ke udara serta menggoyangkan tubuhnya, persis seperti anak kecil yang sedang ngambek.
"dasar mama tiri ngeselin, ah. Punya anak cantik gini body juga aduh hay , malah dapet hukuman jadi babu?" omelnya tak jelas dan mereka yang berada di dalam ruangan hanya tertawa melihat nona mudanya itu.
"kenapa harus nyapu ruangan se guede ini sih, harusnya mama tu bersyukur punya anak cantik" Khalil mulai menangis tapi tak dapat keluar air mata, biasanya saat dia terkena hukuman sang mama, dia hanya akan menyerahkan semuanya pada sang abdi dan dia akan tidur.
Tapi saat ini berbeda, bahkan mamanya menyuruh abdi secara khusus untuk mengawasi Khalil, "tau lah" Khalil bangkit dan bergegas memasuki kamar mandi .
Sang abdi hanya berlari mengikutinya dari belakang "nona muda, air panas sudah di siapkan, dan anda hari ini akan secara pribadi di antar oleh nyonya besar pergi ke sekolah" ucap sang abdi.
Abdi tersebut memerintahkan salah satu dari mereka untuk melanjutkan pekerjaan yang di tinggalkan oleh nonanya, dari dalam terdengar suara dari Khalil "terserah kalian dah," selanjutnya dia kembali berendam pada air.
***
Di istana yang luas Candra sedang berjalan dengan banyak dayang dan penjaga mengekor di belakangnya. Hari ini dia menggunakan pakaian resmi dengan jas warna hitam.
Di kerajaan akan di adakan sebuah pertemuan untuk membahas pertunangan sang pangeran, meski Candra sangat malas untuk membahas ini tetapi hanya ini yang bisa dia lakukan sebagai pangeran, yaitu menurut.
Setelah cukup jauh, dia akhirnya sampai pada sebuah aula besar tempat para pejabat dan sang raja biasa melakukan semua tugasnya, pintu di sana sangat indah dengan ukiran yang sangat terperinci.
Segera Candra melewati pintu itu, sedangkan para penjaga dan dayang menunggu di luar.
Tepat di atas tahta, terlihat raja dan ratu yang duduk dengan sangat mengesankan, di samping kanan sang raja ada selir sang raja dan yang merupakan ibu kandung dari sang pangeran, dia biasa menyebutnya dengan mama, sedangkan di sisi kiri sang ratu juga ada salah satu selir raja yang biasa Candra sebut dengan ibu.
Jika kalian melihat mungkin akan sangat aneh, tapi beginilah kehidupan raja yang tak akan hanya memiliki satu istri, meski Candra angat tak menyukai hal itu.
Candra sudah membulatkan tekat untuk hanya menikah satu kali dari manapun asal istrinya.
Di sisi lain terlihat para pejabat yang sedang duduk dan tiga wanita cantik yang tersenyum pada Candra, mereka adalah saudari Candra meski dari ibu yang berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Candra
RandomPERHATIAN!! Banyak kata umpatan ;-) Seorang pangeran keturunan kerajaan yang masih berjaya hingga kini, Sebagai pewaris tahta masa depan, dan pemimpin kaumnya nanti, sang pangeran di tuntut untuk menjadi seseorang dengan sifat tegas, dewasa serta d...