lo tolol kalo berfikir tu bocah dari mata-mata
Candra____________________________________
Saat melihat mobil yang di kendarai oleh klalil memasuki sebuah sekolah, candra melanjutkan perjalannya menuju tempat perkumpulan AMKAR dia memajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi sehingga tak perlu menunggu waktu lama agar sampai pada temppat tujuan.
Setelah memasuki gudang besar yang sekarang mereka sulap menjadi markas dia memasukinya dan langsung duduk menuju sebuah kursi.
Suasana sangat canggung akibat kejadian kemarin.
“can, kita semua mau minta maaf untuk kemarin, sebenernya itu hanya salah faham” ucap salah seorang yang telah ikut serta memukul khalil.
“jelasin semuanya!” tuntut candra pada mereka.
Sesorang itu menghela nafas dan mulai menjelaskan “sebenernya tak ada satupun dari kita yang membakar rumah nenektua itu, itu semua kerjaan orang yang ingin menjebak kita”.
Tak ada reaksi dari candra orang itu pun melanjutkan “saat itu kita sedang jalan dan ada orang yang chat gue buat dateng ke sana jam 7 malem, di chat itu bilang gue harus bawa pimpinan gue, karena kita semua sepakat nggak akan ngelibatin lo jadi gue kesana sama ardan, tapi saat kita nyampe sana tu rumah udah terbakar”.
Candra tersenyum getir, dia berfikir bagaimana bisa sekawanya sangat bodoh dan melampiaskan semuanya pada gadis kecil “kalian semua bodoh! Jika yang kalian omongin bener, kenapa lo semua pada nyerang anak kecil heh” tanya nya masih dengan nada datar.
“saat itu, hanya dia yang ada di tempat, kita kira dia salah satu mata-mata, awalnya kita tak menganggapi hal itu dan bergegas pergi saat api yang membakar mulai meluas, tapi anak itu nggak ningalin kita malah ngikutin mobil kita, dan lo tau apa yang terjadi kan?” ucap salah seorang tersebut.
“tetep aja lo tolol kalo berfikir tu bocah dari mata-mata”.
“kita juga nggak tau malah itu, awalnya kita akan ngebiarin dia pergi dan nggak curiga dengan dia, tapi saat tu bocah bakar mobil kita kecurigaan kita mulai berkobar dan mencoba menangkap dia untuk kita serahin ke elo” jawabnya.
“itu nggak masuk akal, bukannya udah jelas kalau paginya, keluarga tu anak langsung menemui keluarga kalian dan memberi ganti rugi?” tanya candra.
Ardan mendengus dan menambahkan “intinya dia salah, lo ngapain belain anak kecil itu? Lo suka sama dia? Bilang aja kalo lo pengen punya cewek, kita semua akan ngasi lo yang lebih mantap” jawab ardan tanpa ada rasa bersalah.
“apa jangan-jangan lo yang ada di balik semua ini?” ucap candra.
Dan sebagian dari mereka terkejut termasuk frandika salah satu teman candra “udah lah can, jangan buat ini tambah ribet” ucp fran menengahi.
Candra mendengus dan berdiri dari duduknya “minta maaf sama tu anak dan nenek yang rumahnya terbakar” ucap candra.
“lo nggak bisa gitu, kalo kita minta maaf sama aja kita ngakuin kalo itu kerjaan kita!” bentak ardhan emosi.
“lo minta maaf apa gue abisin lo semua!” ancam candra.
Di saat inilah peran fran sangat di butuhkan, dia selalu jadi yang paling adil “ar, minta maaf bukan berarti salah, saat minta maaf pun lo juga masih bisa jelasin yang sebenernya terjadi, dan lo can, kalo lo pengen sesuatu jangan gegabah pikir dulu” ucap fran sedangkan candra hanya menghindar dan pergi menjauh.
Saat candra akan pergi, ia memikirkan untuk pergi ke sebuah tempat yang sepi, saat dia memikirkan itu, dia sadar bahwa sudah lama sejak terakhir dia menginjakkan kaki pada tempat itu, dulu dia sering bermain di sana dengan dua orang gadis, mereka rekan candra, tetapi semua kini hanya kenangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Candra
RandomPERHATIAN!! Banyak kata umpatan ;-) Seorang pangeran keturunan kerajaan yang masih berjaya hingga kini, Sebagai pewaris tahta masa depan, dan pemimpin kaumnya nanti, sang pangeran di tuntut untuk menjadi seseorang dengan sifat tegas, dewasa serta d...