Prince Candra || part 6

27 4 0
                                    

jika semua yang terjadi kaya di negri dongeng, maka harusnya mereka tumbuh dewasa dan menjadi pasangan kekasih lalu, pada akhirnya mereka menikah

Khalil
____________________________________




Candra menghela nafas saat melihat gadis kecil ini “ lo tenang aja selama ada gue, lo pasti aman” ucap Candra sembari tersenyum lembut pada sosok kecil yang ada di belakangnya.

Candra berjalan ke arah Ardan dan yang lainnya sembari tersenyum getir “minta maaf” ucap Candra singkat dan segera mengalihkan pandangannya pada Khalil.

“lo pikir ni bocah siapa? Lo nyuruh gue minta maaf sama cewek kaya dia?” jawab Ardan dingin sedangkan yang lain hanya diam tak berani membantah.

“setelah lo lukai dia?” Candra tersenyum hambar dan segera menarik Khalil lebih dekat pada kerumunan.

“Candra?” panggil Khalil pada sosok tinggi dekatnya.

Candra mengangkat alisnya dan bertanya “apa?”.

“jangan berurusan sama mereka, mereka itu ganas biar aku saja yang tangani mereka” Khalil mengucapkan itu dengan suara yang sangat pelan “kamu nunjukin ke aku markas besarnya saja aku sudah seneng banget” lanjutnya.

Khalil tak tau bahwa Candra lah pimpinan dari geng ini.

Frandika yang ada di barisan paling depanpun langsung maju dan menengahi, meskipun dia tidak terlibat dalam insiden tersebut.

“gue fran,” ucapnya pada Khalil “sebenernya semua yang terjadi itu salah faham, gue beneran minta buat lo agar mau dengerin penjelasan dari kita” ucapnya lagi dan mengalihkan pandangganya pada sosok lelaki yang berda tak jauh darinya.

Melihat dia di tatap, lelaki itu menghela nafas dan mulai angkat bicara “kita di sini mau mita maaf, sebelum kita jelasin, gue pengen lo nerima maaf dari kita” ucap lelaki itu.

Adel hanya mencibir dan bergegas datang ke mereka meninggalkan Candra di belakangnya “kalian salah kalo minta maaf sama gue, harusnya kalian tu minta maaf sama nenek yang rumahnya kalian bakar” ucap adel berapi-api.

“itu yang ngebakar buka gue, kita di jebak” ucap Ardan garang.

“udah jelas yang ada di tempat kejadian kalian berdua, masih mau ngelak aja sih” bantah Khalil tak mau kalah.

“lo kok nyolot sih! Bisa nggak lo diem?” ucap Ardan.

“elo yang nyolot, udah jelas salah masih aja mau ngelak, lo bego? Lo kira mata gue rabun?”.

Ardan yang tak sabaran itu akan menerjang Khalil, tetapi segera di hentikan oleh sekawannya.

“udah Ar! Lo jangan bikin suasana tambah rusuh” bentak fran.

“oke jadi gini kejadiannya, waktu itu gue kena teror chating dari seseorang yang nyuruh gue datng dengan pimpinan gue di arah danau itu, lo tau lah, kita kira itu dari geng lain yang ngajakin kita taruhan, jadi tanpa pikir panjang kita ke sana” melihat Khalil yang tetap berdiri sembari menatapnya lelaki itu melanjutkan perkataannya.

“saat kita kesana, ya lo tau sendiri apa yang terjadi, tapi sumpah itu bukan kerjaan kita, saat kita sampe rumah itu udah terbakar gitu aja, dan gue nggak tau apa yang terjadi sebelumnya,”.

Adel yang dengan emosi melihat pria itu “kalo kalian nggak salah, harusnya kalian nggak kabur gitu aja  waktu sampe” ungkap adel dengan bibir mengerucut.

“ok, gue akui kalo itu salah kita yang biarin tu rumah terbakar dan tanpa meminta tolong langsung pergi. Tapi karena lo udah bikin ancur mobil kita berdua, jadi kita mutusin buat ngejarlo, karena kita pikir lo salah satu mata-mata dari orang yang jebak gue”.

Prince CandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang