Judulnya hadiah
Tapi bentuknya sangat indah**
_____________________________________________
“yang mulia putra mahkota west panca memasuki aula perjamuan” suara penjaga pintu bergema, aula yang sebelumnya sangat riuh sekarang menjadi tenang.
Mata semua orang menatap takjub, disusul dengan sosok pemuda dengan setelan jas biru gelap dan kemeja biru muda yang sangat elegan dan menawan.
Dia berjalan dengan sangat angkuh, serta sorot mata yang menatap dingin pada semua hal, dia adalah Candra, putra mahkota dari kerajaan panca barat, putra satu-satunya dari raja, seorang dengan kejeniusan yang melebihi rata-rata juga bocah absurt yang suka bikin orang menjadi geram.Dan saat itu pula Khalil yang sedang duduk di kursinya sembari menikmati teh melihat kedatangan sosoknya, Khalil menghirup nafas panjang dan mencoba melonggarkan cengkraman tangannya yang sedang mengegam erat di bawah meja.
Candra berjalan lurus menuju pada sebuah singasana yang di depannya, dia tertunduk dan memberi hormat pada sang raja “yangmulia, mohon maafkan atas keterlambatan hamba”.
“bangkitlah” sang raja masih tetap tersenyum dengan lembut “duduklah, hari ini adalah pesta untukmu” raja memberika isyarat untuk membuat Candra duduk di tempatnya.
Candra tersenyum dan berjalan menuju salah satu bangku yang telah di sediakan, terdapat satu set teko di dalamnya, bukan seperti milik meja lain yang berisi teh dan anggur, teko miliknya berisi susu yang secera langsung di buat oleh mama Candra ibu selir.
Saat Candra menuangkan isi dalam tekonya, cairan putih pekat segera mengalir, aroma vanila yang manis segera menguar, dia dengan sangat tenang menyeruputnya.
Khalil yang mengamati semua yang dilakukannya merasa ingin menangis dan berteriak, dia tak habis fikir bagaimana bisa seorang anak yang di temuinya saat di kejar geng mobil sialan dan berjalan tanpa penjaga seorang diri merupakan pangeran dari kerajaan ini.
Lebih jauh lagi, bahkan dia sama sekali tidak tahu mengenai hal ini, mungkinkah mulai sekarang dia harus lebih sering bermain ponsel dari pada membuat ulah di luar rumah.
Meski tubuhnya mendidih, dia masih dengan sangat anggun tersenyum dan menatap Candra.
Dari jarak enam meter Candra mengangkat cangkirnya dan mengarahkan pada Khalil, sedangkan Khalil membalas dengan mengangkat gelas kecilnya dan menyeruput sedikit, teh yang sebelumnya berasa nikmat sekarang telah menjadi hambar bahkan berasa mencekik saat di tenggorokan.
Di tengah keheningan pesta, suara seorang wanita membangunkan lamunan mereka “adik, bukankah kau disini untuk memberi putri dari tuan Farez sebuah tanda” itu adalah kakak Candra dia serang putri yang sangat pandai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Candra
RandomPERHATIAN!! Banyak kata umpatan ;-) Seorang pangeran keturunan kerajaan yang masih berjaya hingga kini, Sebagai pewaris tahta masa depan, dan pemimpin kaumnya nanti, sang pangeran di tuntut untuk menjadi seseorang dengan sifat tegas, dewasa serta d...