Prince Candra || part 10

21 3 0
                                    

kaya pithecanthropus aja nomaden
Khalilla

______________________________________


Setelah selesai dengan rangkaian acara, khalil akhirnya bisa berangkat sekolah dengan tenang tanpa gangguan, dia sangat bersemangat karena hari ini dia ada janji dengan orang yang menurutnya sangat misterius.

Khalil berjalan sembari tersenyum sepanjang koridor sekolah dan melangkah memasuki kelas.

Di sana teman-temanya sudah pada berkumpul dan dengan riang bergosip tentang berbagai hal.

Mata khalil tertuju pada sosok bocah bertubuh cungkring dengan alis panjang dan jidat segede lapangan yang ada di pojok kelasnya, dia sendirian sembari membaca novel yang dia bawa.

“heh” bentak khalil sambil memukul mejanya, dan semua mata tertuju pada khalil, tetapi hanya sebentar, mereka tidak minat dengan adegan perkelahian antara dua anak yang terus terjadi sepanjang hari.

Sosok pria itu dengan enggan menurunkan bukunya dan memberi tatapan tajan pada khalil “la, jangan ribut deh, ini masih pagi” ucapnya dan kembai menyibukan diri pada novel di depanya.

“ih, arga dengerin dulu, illa nggak mau ribut sama kamu!” ucap khalil dan merebut paksa novel yang ada di tangan anak tersebut.

“apa?” tanya anak itu dengan nada yang masih enggan.

“Kemarin kamu kemana? Ayahkamu nyariin kamu tau nggak, terus ponselkamu kemana? Kecemplung jamban?” tanya khalilla.

“lo aneh, kapan gue pergi? Udah jelas dari pulang sekolah gue langsung pulang, ponsel gue aktif terus dan ayah gue dari satuminggu yang lalu udah pergi buat berdagang” jawabnya ringan.

Khalil mengerutkan kening “gue kena tipu” batinya dan segera meninggalkan arga menuju ke bangkunya.

***

Ayah khalil telah sampai seperempat jam yang lalu, dan sekarang dia sedang dengan mama khalil di tempat makan, banyak hidangan yang tersaji dalam meja tetapi mama khalil seakan malas untuk menyentuh makanan tersebut.

“tidak bisakah kamu fikirkan dulu mas?” tanya mama khalil pada farez ayah khalil.

“bagaimana bisa keluarga kita menolah perintah kaisar? Aku fikir itu yang terbaik” farez menyendok sup dalam makananya.

“mas, aku mama khalil, sampe kapanpun aku akan jadi mamanya khalil mas,”meski nada pengucapnya lembut, tetap disana ada tekana dalam setiap kata.

Farez hanya melanjutkan makanya.

“mas, aku rela nggak ngandung hanya agar aku bisa mengurus khalil dengan baik” dia menarik nafas dalam-dalam “khalil masih kecil mas, dia masih butuh sekolah, umurnya belum genap empat belas,”.

“aku tahu, dia juga putriku, ini bukan hanya perjanjian, ini juga menyangkut kehidupan orang banyak”.

“tapi bagaiman dengan putrimu sendiri?”.

Farez hanya tersenyum tetapi senyumanya di penuhi dengan aura yang menyeramkan “bahkan jika kekayaan keluarga kita mencapai tingkat ketuju warna langit, kita tidak akan menang melawan otoritas kerajaan” farez meletakkan sendoknya dan bergegas memasuki kamar.

Sedangkan mama khalil masih duduk di tempat yang sama hingga ponselnya berbunyi.

Peri kecilku
Mama, arga kemarin di rumah terus, dan ayahnya masih berdagang, terus kata dia ponselnya aktif terus, khalilla udah di bohongi ma, mama harus temuin semuanya

Prince CandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang