Prince Candra || part 9

39 5 0
                                    

“kalian semua, aku mau tanya, bagaimana wajah pangeran? Apa dia tampan?”
Khalilla

___________________________



“satu”.

Suara dari pembawa bendera catur.

“dua”.

Lampu jalan masih menunjukan warna merah.

“tiga”.

Kedua mobil tersebut berjalan saling beriringan di sepanjang arena, dan saat di tikungan suara decitan rem menggema yang menandai pertarungan sengit sedang berlangsung.

Tak hanya itu, semua mata tertuju pada kedua mobil, tetapi candra yang berada dalam mobil tersebut tetap tenang seakan tak terjadi keributan di luar.

Saat mobil dari re mencoba mendahului mobil candra, candra segera mengelokkan setir mengelabuhi re hingga dia malah tertinggal jauh di belakang.

Re menambah laju mobilnya dan berusaha mendahului candra, tetapi mobil candra seakan memiliki mata, dengan segera dia memiringkan mobilnya menuju tikungan hingga triliunan debu berterbangan.

Pemandangan itu berlangsung hingga delapan putaran samapi candra memasuki arena finish lebih dahulu empat detik dari re.

Sudah jelas, meski begitu candra menjadi pemenang yang sesungguhnya dalam arena tersebut.

“CANDRA...CANDRA...CANDRA” suara sorak-sorak memenuhi sepanjang jalan dimana candra akan memarkirkan mobilnya.

Suara semua anak muda itu mengema dengan nama candra, sedangkan re hanya bisa terdiam di dalam mobil, tanganya mengepal erat hingga kuku jarinya melukai tanganya .

Sedangkan semua orang mengerumuni mobil putih yang digunakan candra untuk melakukan balapan beberapa menit yang lalu.

Sudah bukan rahasia umum, kalau candra selalu bisa memenangkan semua balapan yang di ikutinya, menjadikan semua lawanya menjadi pecundang, dan bahkan dia tak segan mempermalukanya jika suasana hatinya sedang buruk.

Komunitas AMKAR sangat terkenal dengan pencapaian candra dan juga pembalap lain yang dengan kemampuanya bisa membuat suasana arena menjadi ramai.

Candra keluar dari mobil sport yang ia naiki dengan langkah halus nan dingin.

Semua orang yang tadinya menyoraki kemenanganya sekarang hanya bisa diam melihat tatapan candra .

Candra berjalan menjauhi mobil dia tersenyum sekilas senyumnya mengandung jejak ketidak bahagiaan.

Ok, menurutnya dia telah di permainkan dengan balapan kali ini, jika dia tau bahwa kemampuan lawanya bahkan lebih buruk dari yang dia lihat, harusnya dia memberi taruhan yang lebih dan lebih lagi agar re menjadi bahan tertawaan dan menjadi orang yang sangat tak beruntung di dunia karena telah menentang legenda arena balap.

Melihat wajah candra yang tak bersahabat, bahkan keheningan yang terjadi menjadi semakin hening, sedangkan candra hanya menyunggingkan senyum mengejek sembari berjalan menuju kemobil yang terparkir di seberang .

Tetapi orang yang memiliki mobil di depanya tak memiliki keberanian untuk keluar, sehingga dia dengan sengaja meng gas mobilnya sehingga semua yang ada di depnya langsung menghindar, mereka takut terluka.

Melihat anak itu candra tak bisa menahan tawanya dan tertawa terbahak-bahak.

“cari asal dia, dia terlihat masih sangat kecil, tetapi berani menentangku” ucap candra serius dan membalikan badan.

Prince CandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang