Dia yang memegang kekuasaan atas pintu tuan yama, memegang kekuasaan penuh atas kematian seseorang yang mengacaukannya,
DIALAH CANDRA_____________________________________
Khail meraih tangan anak tersebut dan meraihnya ke belakang punggungnya saat anak tersebut akan melakukan ritual penghormatan.
Lelaki itu candra, dia memakai kaos biru gelap dan celana pendek se lutut.
Candra hanya menatap khalil dengan ungkapan yang aneh, sedangkan khalil sekilas melirik anak yang ada di belakangnya sebelum mengalihkan tatapannya kembali kepada candra.
“apa yang terjadi? Apa kau yang menganiyayanya hingga membuat dia menangis?”.
Khalil melihat sosok anak yang ada di belakangnya.
Tetapi candra hanya menatap dengan tatapan mencemooh “hah, yang benar saja” candra akan segera berbalik untuk pergi tapi khalil menatapnya dengan tajam.
“jangan berani melarikan diri!” menghardik khalil pada candra, sehingga mau tak mau candra harus berhenti di tempat “siapa yang membuat bajumu kotor dan menangis? Apa dia yang melakukannya?”.
Anak tersebut tetap diam, bagaimana mungkin seorang pangeran menggoda pelayan seperti dirinya, dan jika itu terjadi tetap saja itu kesalahan pelayan bukan kesalahan pangeran, ah memikirkan hal ini membuat anak itu frustasi.
Dia ingin mengatakan jika ini kesalah fahaman tetapi tidak cukup berani untuk menyuaraka pendapat di depan seorang putra mahkota.
“bukan dia, dia tidak akan begitu” ucap anak itu sangat lirih tetapi khalil masih bisa mendengarnya dan menghela nafas.
“kamu sekarang ada di istana jadi kamu jangan khawatir, bagaimanapun juga yang mulia putra mahkota pasti akan sangat adil denganmu, dan aku akan mencoba membujuknya”.
Candra berjalan lebih mendekat pada kedua sosok tersebut, dia menarik bibirnya membentuk senyum sinis “bilang saja disini aku pasti mencari keadilan” khalil tidak menyadari tatapan candra yang sangat nenakutkan.
Sedangkan anak itu hanya menundukkan kepala untuk menghindari mereka berdua.
“aku tidak berbohong, bukan dia yang melakukannya” .
Candra berjalan mendekati khalil, menunduk dan berbisik tepat di telinga kirinya “lo nggak akan percaya bukan kalo gue nggak bersalah?” khalil hanya meliriknya sekilas dan candra kembai ke posisi berdirinya dengan benar.
“dia bilang yang sebenarnya, dan gue baru tiba, apa yang buat lo yakin kalo gue yang salah?” candra bertanya pada khalil meski nadanya pelan tetapi penuh dengan penekanan.
Sebenarnya khalil pun tak tau apa yang membuatnya yakin, tetapi melihat tatapan takut gadis di sebelahnya dia membuat dia meyakinkan dirinya bahwa anak kecil ini telah diintimidasi oleh candra.
Sedangkan untuk gadis kecil tersebut, dia takut karena harus berhadapan dengan seorang penguasa yang sangat di segani.
“nggak ada alasan, karena kamu memang yang bersalah”.
Cadra mendekati gadis kecil tersebut “siapa orang tuamu? Apa dia tidak memberimu pelajaran untuk bersikap hormat, apakah kau ingin satu keluargamu akan hancur hanya dengan omong kosongmu?”.
“ta..tapi” gadis itu sangat ingin menjawab, tetapi tenggorokannya seakan kering dan pita suaranya seakan tidak mau bekerja sama.
Untuk mengurangi masalah gadis itu menarik tangan khalil untuk berlutut dan dia bersujut untuk meminta pengampunan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Candra
RandomPERHATIAN!! Banyak kata umpatan ;-) Seorang pangeran keturunan kerajaan yang masih berjaya hingga kini, Sebagai pewaris tahta masa depan, dan pemimpin kaumnya nanti, sang pangeran di tuntut untuk menjadi seseorang dengan sifat tegas, dewasa serta d...