Prince Candra || part 5

35 6 0
                                    

ternyata kamu tambah tampan lima kali lipat saat siang hari
Khalil

____________________________________


'Ni bocah mau tawur apa lomba buat racun yah' fikir Khalil saat melihat melihat tas yang berisi beberapa jenis racun dan beberapa jenis obat penawar juga .

"nggak usah mikir yang aneh-aneh, cepetan terapin obat yang kamu butuhkan!" ucap pria itu dengan nada tinggi dan sukses membuat Khalil terbangun dari keterkejutannya.

Khalil mengerucutkan bibirnya kesal dan berdiri "sebentar tunggu lima menit nanti aku bantu!" jawab Khalil sembari menuju salah satu laci yang ada di sisi pondok segera mengambil satu set pakaian yang bersih dan berlari ke luar pondok.

Tak lama setelah ia berganti dan membasuh seluruh tangan dan wajah dia kembali.

Di sana masih ada sosok lelaki itu yang memejamkan mata.

"aku sudah ganti pakaian, sudah bersih juga, untuk kemungkinan infeksi masih ada karena tempatnya tidak begitu seteril, jadi maaf" ucapnya dan segera mengambil beberapa tisu yang ada di atas laci dan mengusap pelan darah yang masih ada.

Dia begitu konsentrasi dan wajahnya membentuk keseriusan tangannya yang cekatan mulai mengaplikasikan obat yang ada pada tas dan membuatnya menjadi cair, dengan begitu dia dapat dengan mudah mengoleskan pada sisi luka.

Khalil menggigit bibir bagian dalamnya sembari melanjutkan acara penyembuhanyya, tetapi wajahnya sangat kusut saat menyadari satu hal "di sisni tidak ada anestesi, bagaimana kalau nanti sakit?" tanya Khalil pada pemuda itu.

"aku nggak peduli, sekarang cepat masukkan semuanya basuh dengan alkohol dan tutup dengan kasa".

Khalil mengomel karenanya "udah tenang aja aku bisa, kamu tahan sedikit sakitnya yah, kalo sakit kamu teriak juga tak apa" .

"hm" tanggappan pemuda itu dan Khalil segera memperhatikan luka itu dengan serius sembari membasuh luka itu dengan alkohol.

Alis pemuda itu berkerut, tapi dia masih sanggup menahan rasa sakitnya, hingga Khalil mengambil obat dan menerapkannya sebagai salep, selanjutnya dia juga menutup luka itu dengan kasa yang kering dan membalutnya sengan kain.

"jika nanti kamu sampai rumah segeralah ke dokter, dan jangan lupa untuk membersihkannya setiap hari, aku hanya bisa membantu segini" ucap Khalil jujur.

Sebenarnya setelah obat itu di terapkan pada lukanya, dia sudah benar-benar merasa baik dan lukanya juga tidak begitu sakit, tubuhnya bisa mengobati segala racun yang masuk, tetapi jika di aplikasikan dengan obat itu akan semakin cepat menyerap dan masa penyembuhanpun semakin cepat.

Khalil bernafas lega saat melihat lelaki di depannya ini terlihat lebih baik.

"cukup bagus, seorang gadis kecil dapat menguasi pengobatan instan" ucap pemuda itu memuji.

"almarhum bunda aku dulu selalu ngajarin aku untuk mempelajari ilmu selain sekolah, karena tubuhku nggak memungkinkan ikut bela diri jadi aku selalu tertarik dengan obat dan cara penyembuhan".

"permainan pisau kamu juga nggak buruk, kamu juga pasti bisa bermain alat lain" kata pemuda itu.

"aku sedikit tau tentang semua senjata, tetapi aku lebih suka belati dan pedang, karena pedang akan sangat panjang, jadi aku malas membawanya," ucap Khalil "namaku Khalila fara aulia" lanjutnya sembari mengulurkan tangan.

Pemuda itu membalas jabatan tanggannya dan menjawab "yue".

"hah" tanya Khalil tak jelas dengan nama pria itu.

Prince CandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang