16. Happiness

3.8K 410 206
                                    

Taehyung berjalan sempoyongan memasuki kediamannya. Gelap. Redup. Ia tak menemukan pencahayaan. Dimana Seul Bi?

Klik

Ruangan seketika kembali menderang setelah ia meraih saklar. Taehyung berjalan pelan menaiki undakan tangga. Langkahnya terhenti di hadapan pintu kamar.

Huff

Ia mendesah pelan. Sanggup kah hatinya melihat gadis itu? Perasaan Tarhyung sungguh sakit saat Seul Bi selalu memandangnya dengan sinis. Gadis itu masih membalut rasa benci.

Namun...

Tak apa. Taehyung sadar diri. Bagaimana besar luka yang di torehnya dulu, begitu pula besar kebencian di terimanya dari gadis itu. Impas.

Taehyung memutar knop pelan, sembari membayangkan wajah Seul Bi yang berdiri merenung, mengamati langit dari jendela. Ya, biasanya begitu. Ia tersenyum tipis, begitu telat ia menyadari begitu manisnya wajah polos gadis itu. Setiap malam Taehyung selalu memandang wajah Seul Bi yang tertidur pulas.

Ya,

Seperti Seul Bi yang dulu juga sering begitu. Taehyung tahu itu. Dahulu, Seul Bi sering memandangi wajahnya saat tidur. Andai saja ia tidak telat menyadari betapa berharganya Seul Bi sejak dulu, mungkin Taehyung merasa menjadi pria yang sangat bahagia. Bukan pria pengecut yang tergores penyesalan seperti ini.

Hampa, sangat hampa sekarang.

Klek

Gelap. Sama seperti di luar. Tak biasanya ia menemukan kamar mereka tak bercahaya.

"Seul Bi?"

"..."

Ia menghidupkan lampu, dan...

Kosong.

Ia tak melihat gadis itu di suduh kamar. Taehyung berjalan cepat ke kamar mandi. Mengetuk pintunya pelan.

"Seul Bi? Kau di dalam?"

Tak ada jawaban.

"Seul Bi? Seul Bi?"

"..."

Taehyung tak sabar. Ia membuka pintu. Tidak terkunci? Masih sama, kosong. Ia tak menemukan gadis itu.

Taehyung keluar dari kamar lalu berjalan tergesa ke ruang dapur.

Keadaan masih sama. Tak ada Seul Bi disana. Taehyung mengusap wajah gusar. Ia mencari Seul Bi ke seluruh isi rumah. Namun nihil.

"Hallo, kakek? Seul Bi ada disana?" Tanyanya pada Kakek Joon melalui sambungan telpon.

'Kenapa kau sangat ingin tahu?'

Jawaban pria tua itu sungguh menohok hatinya.

Ia menghubungi Seul Bi berulang-ulang. Namun gadis itu tak mengangkat.

Mark?

Taehyung langsung menghubungi Mark saat teringat akan lelaki itu. Siapa tahu Seul Bi sedang bersamanya.

'Ada apa?' tanya Mark dari sana

"Seul Bi sedang bersama mu?"

'Iya.'

Taehyung mendesah lega. Walaupun tak dapat ia pungkiri dirinya tak suka melihat Seul Bi sangat dekat dengan lelaki berdarah taiwan itu. Akhir-akhir ini Mark sering menunjukkan perhatian yang lebih berbeda seperti sebelumnya. Bukan seperti rasa kakak terhadap adiknya. Semacam ... Ah sulit dijelaskan.

"Aku akan menjemputnya ke apartemenmu sekarang." tegas Taehyung

'Aku dan Seul Bi di bandara.'

"Apa?"

Stupid MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang