6.

45 4 15
                                    

Happy reading😊 hati-hati, typo bertebaran.









Malam harinya mereka semua berkumpul untuk makan malam bersama. Diana dan Siska memasak berbagai macam menu hari ini mulai dari ayam bumbu, sambal ijo, tumis kangkung, dan masih banyak lagi. Diana juga membuat es krim coklat, dia tahu Mekaila sangat menyukai es krim jadi dia membuatnya.

"Wah, wah, kayaknya kita makan besar malam ini" ujar Rian yang duduk di ujung meja makan sambil melihat menu yang ada di atas meja.

Siska membantu mengisi piring suaminya sambil tersenyum. "Ayo, makanannya di habisin ya. Mekaila kamu makan yang banyak juga biar kamu sehat"

"Mama juga udah buatin es krim coklat buat kamu la, ada di kulkas es krim nya" kata Diana mulai membuka suara. Dia tersenyum hangat kepada Mekaila yang duduk di depannya.

Mekaila sempat tersenyum tipis ke tante dan mamanya, menurutnya menu hari ini terlalu berlebihan. Lihat saja berapa banyak ayam yang di masak mama dan tantenya, apa mereka mau mengadakan pengajian malam ini? Rasanya mekaila tidak sanggup untuk memasukkam semua makanan ini ke dalam perutnya.

"Kalau gak mau makan biar gua aja nanti yang habisin" kata Axel yang duduk di sebelah nya.

Dia melihat isi piring Axel yang penuh, bahkan Axel mengambil 3 sendok sambal ijo, Mekaila yang melihatnya saja sudah merasa kenyang.

Diana melihat kearah Mekaila yang dari tadi belum menyuap nasi sedikit pun kedalam mulutnya.

"Kamu kenapa gak makan? Gak suka sama makanannya?" tanya Diana membuat Mekaila menoleh.

"Suka kok ma, ini Mekaila mau makan" kemudian Mekaila mulai makan dengan tenang.

Makan malam hari ini di hiasi dengan sedikit canda gurau di meja makan, mulai dari Siska yang menceritakan bagaimana awal bertemu dia dengan diana sampai Axel yang menjahili Mekaila dengan cara menambahkan nasi nya ke piring Mekaila. Axel bilang dia terlalu kenyang dan menyuruh Mekaila untuk makan yang banyak agar cepat tinggi, Mekaila sempat kesal dan marah kepada Axel namun Axel hanya mengabaikannya.

Setelah makan malam selesai Mekaila membantu Diana mencuci piring sedangkan Siska membersihkan meja makan.

Diana melirik Mekaila yang hanya diam, tangannya sibuk membilas piring-piring. Sebenarnya Diana tahu kalau anaknya itu sangat marah kepadanya. Diana sadar akan kesalahannya memaksakan Mekaila untuk ikut pindah, belum lagi dia juga memaksa Mekaila untuk menjauhi ayahnya padahal dia tahu kalau Mekaila sangat dekat dengan ayahnya.

"Kaila, mama minta maaf sama kamu" kata Diana sambil mengalihkan pandangannya dari Mekaila.

Gadis itu sempat sedikit terkejut, mamanya meminta maaf? Hebat sekali.

"Iya gak papa" jawab Mekaila seadanya kemudian cepat-cepat membasuh tangannya lalu beranjak dari sana.

Diana masih pada posisinya, dia sempat menunduk sebentar. Sungguh, Diana ingin putrinya yang dulu kembali. Dia ingin Mekaila yang ceria kembali.

"Tante, liat mama gak?"

Axel tiba-tiba saja muncul di belakang Diana membuat wanita itu hampir saja menjatuhkan piring yang sedang dia pegang. Diana memutar badannya, dia melihat Axel sudah rapi dengan celana jeans putih, kaos putih polos dan juga sepatu nya.

"Mama kamu kayak nya di kamar deh Xel" jawab Diana sambil membasuh tangannya, dia sudah selesai mencuci piring.

"Kamu mau kemana?"

"Mau ketemu temen sebentar, tante tolong bilangin sama mama ya?"

Baru saja Axel akan meninggalkan dapur tiba-tiba saja Diana berdiri di depannya membuat Axel berhenti. Axel melihat wajah Diana yang seperti sedang berpikir.

IRIDESCENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang