O6 - Salah nggak?

5K 907 67
                                    

"Ipa," Jawab Ara. "Kalo lo apa?"

Jeongin yang sedang condong menatapnya sambil menopang dagunya dengan sebelah tangan itu mengangguk kecil.

"Gua juga ipa kok, tapi maunya sekelas sama lo aja."

"Ih ngapain! Gak mau, ntar lo gangguin gua mulu lagi di kelas!" Tolak Ara sambil tertawa, hendak mencubit perut Jeongin tapi dengan cepat pemuda itu menghindar.

Menyebabkan keduanya yang sedang didalam kelas saling menunggu kakaknya yang rapat Osis itu pun tertawa.

"Kan enak sekelas sama lo, ra." Tangan Jeongin terulur untuk menyilakan anak rambut Ara ke belakang telinga, menepuk pipi Ara dengan dua jarinya pelan.

"Bisa ngeliatin wajah cantik ini terus." Lanjutnya jujur.

Ara malah tersenyum sumringah, ganti memukul kecil lengan Jeongin didepan wajahnya.

"Paansi!"

Jeongin kembali menarik tangannya, menarik nafas panjang dan menyandarkan kepalanya ke meja, masih menatap Ara dengan seksama.

Ara begitu cantik, Jeongin tidak bisa berhenti menatap cewek itu.

"Kenapa tadi lemes hm?" Tanya Jeongin pelan, memainkan jemari tangan Ara yang kini didepannya.

"Ada yahh.. Begitulah jeong, gua males bahasnya. Pokoknya something sama kakak gua lah," Jawab Ara sambil mengangkat bahu.

"Ra,"

"Hngg?"

"Salah gak sih kalo gua suka lo?" Celetuk Jeongin.

Sebenarnya ia tidak berani menyatakannya secepat ini. Tapi Jeongin tidak mau kehilangan start yang sudah dicuri kakak kelas yang dekat dengan Ara itu.

Ya tuhan Jeongin asal kamu tahu saja, kakak kelas itu adalah kakakmu sendiri.

Tubuh Ara malah menengang, mata mereka masih saling bertemu dan beradu pandang. Jeongin dengan santainya pun menarik sudut bibirnya, tersenyum hangat pada Ara.

"Salah ya?"

"Ngg.." Ara menggeleng cepat. "Nggak kok."

Jujur Ara merasa gugup seketika, jantungnya berdegup sangat kencang. Ia tidak menyangka kalau Jeongin yang selama ini menghabiskan waktu bersamanya di sekolah malah menyukainya.

Ara memang merasa sangat nyaman bersama Jeongin, namun tidak tahu apakah dirinya juga menyukai pemuda itu atau tidak.

Karena perasaannya pada Jeongin masih tertutup dengan perasaannya pada Hyunjin.

Jeongin yang menyadari kecanggungan diantara keduanya pun tertawa renyah. Ia kembali duduk tegak dan mulai menepuk kepala Ara.

"Gua cuman bilang suka, ra. Bukannya nyuruh lo nerima gua jadi pacar," Candanya, berangsur mengelus rambut Ara pelan.

"Soalnya lo itu unik, cantik pula. Cowok mana yang bisa tahan gak suka sama lo hmm," Jeongin mencubit pipi Ara pelan lalu tertawa.

Ara sendiri tersenyum kecil. Jeongin selalu membuatnya senyaman ini.

•••

Ara dan Jeongin menuju sekre setelah Changbin mengirim pesan pada Ara kalau rapatnya telah usai.

Keadaan keduanya kini sudah tidak canggung, Ara dan Jeongin sudah bisa bercanda seperti biasanya lagi.

Malah Jeongin juga tidak sungkan melakukan skinship dengan Ara secara terang-terangan, seperti dirinya yang sekarang mengacak rambut Ara dan merangkulnya.

Grow Up • Hyunjin, I.N✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang