"Gimana sekolah?"
Ara menoleh pada sumber suara dimana sekarang Felix sedang membuka kulkas rumahnya, mencari sesuatu disana tanpa izin.
Tapi Ara tidak keberatan, Felix sudah seperti keluarga di rumah ini.
"Lumayan, kakelnya pada ganteng," Jawab Ara yang terkikik, dibalas gelengan kepala oleh Felix sambil memunculkan kepalanya dari balik pintu kulkas.
"Bukannya Changbin gak bolehin lu sama kakel lagi?" Sahut pemuda berdarah Australia itu yang kini mengeluarkan sebungkus kentang frozen dari dalam freezer.
Ara hanya balas bergidik. Ia sudah berkali-kali mengatakan pada Changbin kalau dirinya sudah baik-baik saja, tapi kakaknya tetap melarangnya untuk dekat-dekat dengan kakak kelas lagi.
"Goreng yang banyak kak, gua juga mau," Kata Ara, menaruh gelasnya pada meja dapur dan berpindah ke pantry untuk menemani tetangganya yang akan memasak ini.
"Tapi ini kompornya nyalain dulu, baby girl. Gua gak bisa," Pinta Felix.
Ara langsung beranjak dari duduknya dan membantu Felix menyalakan kompor. Lalu bersandar meja dapur disamping kompor untuk menemani pemuda ini.
"Kalo Changbin ngelarang lo, harusnya lo nurut aja. Jangan bikin berantem lagi, gua males kalo lo nginep rumah gua lagi!" Peringat Felix yang menunjuk Ara dengan spatula di tangan kanannya, wajan di tangan kiri.
"Iya iya ish," Sahut Ara sebal, melipat tangannya didepan dada.
"Juga jangan kemana-mana, ini gua gak bisa matiin kompornya juga."
Ara dan Felix memang sedekat ini sejak kecil. Ia, Felix dan Changbin memang teman bermain sejak memakai popok.
Maka dari itu jelas Felix tahu semua peemasalahan yang dialami para marga Seo ini, ditambah cerita tentang orang tua mereka yang kelewat sibuk hingga anaknya selalu ditinggal berdua di rumah sejak umur 9.
Bertiga sih, Felix lebih sering menghabiskan waktunya disini karena ia anak tunggal.
Dan juga kalau ada pertengkaran antara Ara dan Changbin, rumah Felix menjadi tujuan mereka. Maka dari itu Felix bosan kalau harus menampung kedua Seo bersaudara padahal ia tidak ingat kalau Seo bersaudara juga menampung dirinya dirumah mereka selama ini.
Selesai acara menggoreng kentang, Felix membawa hasil masakannya menuju ruang tv diikuti Ara dibelakangnya yang membawa botol saos sambal.
"Okay tell me, ara. Kalo kakel pasti gua kenal, atau ga Changbin kalo kelas 12."
Ara menuang saosnya dipinggir piring, mengambil sepotong kentang dan memakannya.
"Nggak ada," Jawabnya.
Hello, Felix juga bersekolah di smaga, kelas 11. Kalau dia memang mengenal Hyunjin bagaimana??? Ara tidak mau Felix ikut campur kedalam urusan ini juga layaknya Changbin.
"Ah bohong, Felix gak suka!"
"Jangan kepo deh, Kak!"
Tak lama sembari mereka menonton acara tv, hp Ara berdering menunjukkan adanya notifikasi.
Hwang.hyjin started following you!
082xxx : Ara ini Hyunjin.
Ara rasanya ingin meloncat saat itu juga. Cewek itu kini berteriak senang dan bergerak tidak jelas, menendang kakinya di udara lalu berguling kesana kemari menabrak Felix disampingnya.
"Hey, butuh gua bawa ke rumah sakit jiwa!?" Kata Felix yang histeris melihat tingkah Ara.
"AAAAA FELIIIIIXXX!!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Grow Up • Hyunjin, I.N✓
Fanfiction[ bahasa ] Seo Ara loves the Hwang(s). Highest rank: 59 in short story © 2O18, Baby.