Mari kita baca setelah buka puasa ajaaaa.
Sorry, 17+
[Vote sebelum membaca, wajib]
Damn, I like me better when I'm with you
---Lauv
Hyunjin mengeratkan pelukannya di tubuh Ara.
Sesekali ia menepuk punggung Ara pelan, namun pikirannya sendiri melayang kemana-mana.
Ia tak henti-hentinya memikirkan apa yang harus ia lakukan setelah ini.
Bagaimana jika Ara malah memilih adiknya?
Sebentar, kalau memilih Jeongin lalu mengapa saat ini ia menerima pelukannya dan juga malah membalas pelukannya?
Pemuda itu beralih melingkarkan kedua lengannya di bahu Ara, menenggelamkan wajahnya pada lipatan lengannya sendiri dan menghela nafas.
Begitu keras dan bersuara hingga Ara bergidik kegelian.
"Trus gimana? Kamu jawab apa Jeongin?" Tanyanya ragu, kembali mengangkat wajahnya namun tetap bersandar disana.
"Aku nggak jawab apa-apa kak," Jawab Ara jujur dan pelan.
Ara sendiri sangat menikmati degupan jantung Hyunjin tepat di telinganya, yang kini berdetak sangat cepat seperti miliknya.
"Emang kamu mau jawab iya atau enggak?"
"Ara juga nggak tau, kak." Ara menghela nafasnya juga.
Ia merasa sangat bodoh didepan Hyunjin.
Pemuda itu tiba-tiba melepas pelukannya pelan, meraih dagu Ara lembut, membuat kepala gadisnya mendongak agar berhadapan dengan wajahnya.
Hyunjin rindu wajah yang sedari tadi disembunyikan ini.
Mata Hyunjin menelisik kedalam mata Ara, menyusuri mili-demi mili wajah Ara hingga berhenti di bibir tipis Ara yang kemerahan.
Bibir yang selama ini membuat perhatian Hyunjin terpusat. Yang selalu memberikan senyum cerah ceria ala Seo Ara.
Pemuda itu pun refleks tersenyum.
Ia mulai berpikir. Mengungkapkan perasaannya pada Ara sudah, namun ia tidak berani meminta Ara menjadi miliknya seperti yang Jeongin lakukan dan berakhir membuat Ara semakin bingung dan tidak fokus pada sekolahnya.
Maka dari itu yang Hyunjin lakukan sekarang adalah mendekatkan wajahnya perlahan, membuat nafas Ara tertahan melihat Hyunjin yang sayu menatap bibirnya.
Entah tarikan dari mana, gadis itu malah diam. Menunggu sambutan dari bibir Hyunjin.
Ia merasa tubuhnya sangat kepanasan menunggu sang pemuda, padahal rumah Seo selalu full AC.
Bibirnya bergetar, jantungnya terpompa makin hebat. Apalagi saat tangan Hyunjin berpindah untuk menarik tengkuknya dan mendaratkan bibir penuh yang selama ini Ara puja dan puji.
Selama pendaratan bibir itu, keduanya sama-sama saling mengunci fokus maniknya. Saling menatap penuh perasaan.
Hingga kira-kira hitungan ke sepuluh pada benak Ara, Hyunjin makin menekan tengkuk Ara, menggerakkan bibirnya sendiri menyapu bibir atas dan bawah milik Ara secara hati-hati dan perlahan.
Seakan Ara akan hancur dan menghilang kalau ia sedikit menaikkan temponya.
Mata sayu keduanya pun kini sama-sama tertutup, saling merasakan perasaan lawannya melalui ciuman lembut mereka yang manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Grow Up • Hyunjin, I.N✓
Fanfiction[ bahasa ] Seo Ara loves the Hwang(s). Highest rank: 59 in short story © 2O18, Baby.