Felix baru saja menutup pintu uks saat seorang cewek hampir tertabrak olehnya.
Untung saja tidak jadi bertabrakan, karena Felix benar-benar ngeri akan terpental ke tembok karena gadis yang menabraknya memiliki tubuh lebih berisi darinya.
"Kakaknya Ara bukan sih? Yang sama songongnya kaya kak Changbin itu?" Tanya Somi yang katanya tidak kenal takut ini.
"Buset.." Keluh Felix. Ia tidak terima, sejak kapan dirinya songong?
"Iya, Ara di dalem, sono lu temenin dulu," Katanya kemudian karena tidak ingin membuang waktunya untuk berdebat dengan gadis cantik ini.
Pemuda itu lalu kembali melangkahkan kakinya, menuju kelasnya guna mengambil tas sekolahnya.
Tidak memperdulikan bagaimana semua orang yang dilaluinya langsung menatap dirinya.
Entah kenapa. Atau mungkin, karena rumor Ara sudah menyebar luas di sekolah ini?
Ah dasar tukang gosip.
Sampai di dalam ruang kelasnya, mata Felix menangkap Hyunjin yang kini terduduk di kursi miliknya sendiri.
Sendirian, karena bel pulang sudah berbunyi sekitar lima menit yang lalu.
"Gak pulang lo?" Tegurnya.
Hyunjin yang sedang menatap kosong kearah kertas di mejanya itu pun mendongak, menatap Felix yang sedang berberes di meja depan ia duduk.
"Nunggu lo sih kayaknya,"
"Nunggu gua pukulin ya maksudnya?"
Pandangan mereka bertemu.
Hyunjin dapat menangkap pancaran kemarahan dari mata Felix yang kini menatapnya tajam.
Pemuda blonde itu pun juga sedang mencengkram kuat tas nya sendiri.
Oke, Felix sudah tidak sabar. Bukankah ia sudah bilang kalau akan menghajar siapapun itu tak kenal teman atau bukan?
"Ara pulang sama gua ya," Pinta Hyunjin malah. Membuat Felix semakin geram ingin mendaratkan kepalan tangannya ke wajah tampan Hyunjin.
Pemuda itu melangkahkan tungkainya mendekat ke meja Hyunjin, langsung mencengkram krah kemeja Hyunjin dengan kesal. Matanya berapi-api.
"Gak akan gua biarin Ara nangis lagi cuman gegara lo dan adik lo itu, bangsat." Serunya. Meski dirinya tahu pasti akan kalah karena Hyunjin bertubuh lebih besar darinya.
Benar saja, dengan mudah Hyunjin melepas tangan Felix yang hampir membuatnya tercekik.
Tatapannya tak kalah tajam seperti akan keluar laser dari sana, lalu membunuh Felix dengan sekali kedipan. Oke ini konyol.
"Gua sayang Ara, lix. Gak peduli mau temen ataupun adik, gua tetep akan rebut Ara.
"Gua janji bakal jaga dia dari apapun itu. Dan gua harap lo juga jangan menutupi jalan gua." Hyunjin meremas kertas yang berada diatas mejanya sedari tadi, jadwal kegiatan Osis nya.
Ia lalu beranjak, menarik tas nya paksa dari kursi, juga Felix yang ujung lengan kemejanya ia tarik keluar kelas.
"Lo temen gua kan? Makanya lo cuman harus percaya sama gua."
•••
Selesai mengantar Ara pulang dengan selamat dan hampir gila karena menertawakan cewek itu, untuk pertama kalinya Hyunjin langsung mampir di warung kopi tempat ia biasa nongkrong bersama teman-temannya.
Tidak pulang ke rumahnya dan izin bunda dahulu, juga tanpa berganti baju dulu sehingga kini ia tidak jauh beda dari teman-temannya yang masih berseragam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Grow Up • Hyunjin, I.N✓
Fiksi Penggemar[ bahasa ] Seo Ara loves the Hwang(s). Highest rank: 59 in short story © 2O18, Baby.