17 - Marah?

3.8K 714 33
                                    

Ara tahu, Hyunjin kecewa padanya.

Lagipula pria mana yang tidak akan kecewa ketika mengetahui seseorang yang selama ini tertawa lepas bersamanya dan berpelukan dengannya juga memiliki pria lain di lain tempat?

Lagipula jika Ara menjadi Hyunjin, gadis itu juga akan melakukan hal yang sama.

Meninggalkan Ara nya yang tidak lagi dapat dipercaya.

Tapi bolehkah Ara berharap Hyunjin menghampirinya agar ia dapat menjelaskan segalanya pada pemuda itu?

Tidak ya? Ara kan begitu jahat.

Setelah kejadian menangis di uks bersama Felix dan sedikit bercerita pada pemuda itu tentang segala yang ia rasakan, Ara tidak kembali ke kelasnya.

Bukannya tidak peduli pada pelajaran hanya karena masalah percintaan, tetapi Felix sendiri yang bersikukuh untuk tidak membiarkan Ara kembali ke kelasnya.

Ia tidak ingin Ara bertemu dengan siapapun dulu.

Soal pelajaran, pemuda itu berjanji akan mengajarkan pada Ara sepulang sekolah nanti.

Hingga bel pulang pun berbunyi, Felix berpamitan pada Ara untuk mengambilkan tas keduanya di kelas.

Namun Felix baru keluar, Somi datang membawa tas cewek itu, merasa sangat sedih karena temannya tergeletak lemah di bangsal uks.

"Ara ku!!" Rengeknya. Gadis blasteran itu berlari kecil, menghampiri Ara yang berusaha duduk.

"Maaf baru kesini," Ucap Somi menyesal.

"Uu uu Somi ku sedih! Gapapa lagi, gua tadi di temenin kak Felix kok," Jawab Ara. Tak lupa dengan senyumnya walaupun matanya kini sembab.

"Ya udah kalo gitu.. Lo udah enakan kan? Perlu gua kasih tebengan buat pulang?"

"Ga usah anjing, perhatian amat. Lagian rumah lo beda jalur sama rumah gua,"

Pun Somi cemberut. Ia menaruh tas Ara di kaki cewek itu lalu duduk di kasur, berhadapan dengan Ara.

"Kok bisa sampe pingsan sih? Gua denger lo di labrak kakel," Ujarnya pelan, menatap mata Ara penuh kekhawatiran.

"Udah kesebar ya beritanya?"

"Ckckck," Somi pun menggeleng heran, mengeluarkan sebungkus permen dari sakunya. "Viral banget sialan, lagian dia labrak didepan umum gitu,"

Ara jadi berpikir, lalu kenapa Changbin seakan tidak tahu apa-apa?

"Dan lo tahu??" Somi memasukkan permen yang baru dia buka pembungkusnya ke mulut Ara, mengambil permen lain dari sakunya.

"Seluruh murid nunjuk kakel itu sebagai tersangka lo bisa sampe gini. Untungnya gak sampe di bawa ke bk," Ceritanya.

Ara hanya mengangguk. Di hati kecilnya, ia merasa kasihan pada Kyla yang mungkin kini dihujat habis-habisan oleh seluruh murid.

Karena walaupun telah menampar dan membuatnya pingsan seperti ini, setidaknya Kyla sudah membuat mata Ara terbuka dan sadar.

Ara memang seperti seorang jalang.

"Btw ra, lo berantem sama Jeongin ya?" Tanya Somi, membuat perhatian Ara kembali padanya.

"Tadi dia gua ajak kesini tapi gamau, gatau kenapa. Lemes banget sumpah,

"Apa labrakan itu karna hubungan kedekatan lo sama Jeongin? Cerita dong??"

Ara tersenyum, apakah Changbin sudah mengatakannya pada Jeongin?

Dan pintu uks terbuka, menginterupsi obrolan keduanya.

Grow Up • Hyunjin, I.N✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang