Kondisi Ciara kini sungguh memprihatinkan. Dia mengalami benturan hebat pada perutnya serta terjadi pendarahan yang luar biasa, sehingga membuat sang janin meninggal dunia. Kini kondisi Ciara masih di bawah pengaruh obat anastesi.Dia masih belum sadarkan diri semenjak peristiwa kemarin. Maka Ciara belum mengetahui keadaan janin di dalam rahimnya.
Nampak Dievo bergerak dengan gelisah. Dia hanya tidak bisa menerima keadaan yang sesungguhnya, calon pewarisnya kini sudah tiada. Akibat kecerobohan Ciara, kini dia harus kehilangan salah satu darah dagingnya.
Dievo seakan tidak mengerti dengan apa yang telah terjadi. Dia seolah belum bisa menerima semua kenyataan pahit yang menimpa calon anaknya. Kini Dievo semakin merasa cemas. Dia seolah buta akan sesuatu, karena dia sama sekali tidak mengetahui kejadian sebenarnya. Dievo tidak tahu kemana dia harus bertanya. Karena Ciara pergi begitu saja di hari kejadian tanpa berpamitan padanya, maka Dievo tidak tahu sama sekali kemana istrinya itu pergi.
Dievo tidak menyadari kehadiran Debora di rumah sakit. Karena dia memang sama sekali tidak mengenal sosok Debora. Maka Debora dapat bergerak dengan bebas mengawasi Dievo serta Ciara, lalu melaporkannya kepada tuan Fabian serta nyonya Amora.
Laporan demi laporan disampaikan oleh Debora kepada tuan dan nyonya Ragas. Tidak ada satu pun yang ditutupi oleh Debora. Maka tidak ada yang luput dari pantauan kedua orang tua Dievo itu. Mungkin saja mereka tidak pernah hadir, namun mereka mengetahui semua kejadian secara rinci melalui mata Debora sang bodyguard.
Karena Ciara membutuhkan istirahat total selama dua puluh empat jam pasca keguguran, serta mengalami pendarahan hebat sehingga kondisi tubuhnya sangat lemah. Untuk menghindari efek samping yang timbul, maka dokter tanpa ragu memberikan waktu yang cukup lama untuk Ciara istirahat di bawah pengaruh obat anastesi.
Hari berikutnya Ciara mulai membuka kedua matanya. Kini dia dapat mengenali sosok Dievo yang nampak tertidur pada sebuah sofa di sudut ruangan. Namun tidak lama kemudian dia mulai merasakan kram pada perutnya yang luar biasa menyakitkan.
Dia hanya bisa memegangi perutnya yang terasa sedikit lunak dari sebelumnya. Dan hal itu berhasil membuat Ciara terkesiap. Dia begitu terkejut, karena perutnya tidak lagi terasa keras seperti yang seharusnya.
Namun rasa sakit yang begitu menyakitkan itu membuat Ciara terbaring lemah tanpa bisa melakukan banyak hal. Dia hanya berharap Dievo segera terbangun dari tidurnya dan segera menolong dirinya dari rasa sakit.
Namun hal itu tidak juga terjadi. Dievo nampak tertidur dengan pulas. Kini Ciara mencoba untuk mencari tombol darurat. Dengan berusaha sekuat tenaga, akhirnya Ciara dapat meraih dan menekan tombol darurat itu dan memunculkan seorang perawat di dalam kamarnya.
"Suster, tolong saya," ucap Ciara.
"Ada apa ibu Ciara?" Tanya seorang suster.
"Perut saya rasanya sakit sekali. Saya tidak kuat suster," jawab Ciara.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
RomanceSeason 3 (Kelanjutan Cerita dari Another Love) Full Of Drama Sinopsis? Baca dulu Affair Series ♡♡♡♡♡ Kalau mau Baca Ceritanya, Jangan lupa Follow, Vote & Coment