Bab 16 - Bahagia Bersama

4K 157 20
                                    


Vanya tidak pernah menyangka bahwa hidupnya akan begitu berliku untuk menuju bahagia. Sejak perkenalan dengan Natha yang tersembunyi hingga keputusan terburuknya dalam memilih Dievo sebagai pendamping hidup. Hingga Vanya harus membayar mahal untuk keputusannya yang salah dengan mendapati kenyataan, bahwa Natha memilih untuk mengakhiri hidupnya ketika berpisah dengan dirinya. Serta menjalani kehidupan pernikahan yang buruk karena kehadiran Ciara yang dengan tidak langsung menggeser posisinya.

Namun kini semua perasaan getir yang dia alami dimasa yang lalu akan berubah menjadi kebahagiaan. Saatnya untuk merasakan bahagia bersama orang yang disayangi serta menyayangi dengan tulus. Genggaman tangan yang hangat milik Adrian seolah telah menepis seluruh duka yang ada di pundak Vanya selama ini.

Kini mereka sedang duduk berdampingan di sebuah kursi taman dengan posisi Adrian merengkuh pundak Vanya dengan pergelangan tangan kirinya. Vanya merebahkan kepalanya ke arah pundak kanan Adrian yang nampak begitu kokoh. Sepasang kekasih itu nampak memandang lurus ke arah depan dengan tatapan kagum karena melihat seorang anak kecil yang sedang berlari-larian dengan ceria.

"Jika nanti Arashy sudah semakin besar, mungkin akan seperti mereka ya, berlari-lari dengan bahagia," ucap Adrian seraya tersenyum.

"Iya, anak kita pasti ceria seperti mereka," ucap Vanya.

Namun Vanya segera mengubah posisinya menjadi terduduk tanpa bersandar pada bahu Adrian, lalu nampak sedang berpikir.

"Ada apa Vanya?" Tanya Adrian. Dia nampak cemas melihat ekspresi wajah Vanya yang sedikit berubah.

"Apa kamu yakin bisa menerima aku dan Arashy, Adrian?" Tanya Vanya dengan nada suaranya yang terdengar sedih.

"Apa yang kamu bicarakan? Apa kamu tidak percaya cintaku padamu dan Arashy, Vanya?" Tanya Adrian.

"Aku hanya...," jawab Vanya dengan ragu.

"Vanya..., aku mencintaimu dengan sepenuh hatiku. Maka aku juga akan menerima semua yang berhubungan dengan dirimu, termasuk Arashy," ucap Adrian dengan tulus.

"Tetapi kamu terlalu sempurna untuk aku Adrian. Aku hanya tidak ingin merasakan sakit untuk yang ketiga kalinya," ucap Vanya. Nampaknya Vanya sedikit kehilangan rasa percaya dirinya.

"Vanya," ucap Adrian. Dia kini berlutut tepat di depan Vanya. "Aku mencintaimu, aku juga mencintai Arashy. Aku menerimamu dengan semua masa lalumu sayang. Aku tidak peduli apa yang sudah kamu lakukan dahulu, yang aku pikirkan bagaimana kehidupanmu sekarang dan selanjutnya. Aku akan memperjuangkan cintaku jika kamu menerima aku untuk masuk ke dalam hidupmu bersama Arashy. Aku akan berusaha untuk menjadi suami serta ayah yang terbaik bagi kalian," ucap Adrian dengan tulus.

Vanya kehilangan kata-katanya, dia memilih untuk memeluk dengan erat Adrian.

"Aku tidak akan menyakiti dan mengecewakan cintamu, Vanya," ucap Adrian seraya mengusap lembut punggung Vanya dengan penuh cinta.

"Terima kasih sudah hadir di dalam hidupku, Adrian. Jika aku tidak mengenalmu, entah bagaimana aku akan melewati semuanya. Aku sangat mencintaimu dengan sepenuh hatiku, aku juga tidak ingin kehilanganmu karena hal apa pun," ucap Vanya seraya tetap memeluk Adrian dengan penuh cinta. Namun suaranya bergetar karena perasaan takut.

"Jangan takut sayang, kamu bisa pegang janjiku. Aku tidak akan bertindak bodoh dan membuatmu menangis. Apakah sekarang kamu sudah percaya dengan cintaku, Vanya?" Tanya Adrian dengan lembut.

"Aku percaya dengan mu, hanya saja perasaan takut ini tidak bisa hilang begitu saja, Adrian," jawab Vanya dengan hati-hati.

"Aku akan membantumu mengatasi semuanya sayang. Menikahlah dengan ku, maka aku akan membantumu untuk melupakan semua duka masa lalu yang selalu mengusik pikiranmu selama ini," ucap Adrian seraya melepaskan pelukannya dengan perlahan untuk melihat raut wajah Vanya yang mempesona.

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang