Bab 15 - Resmi Berpisah

4.3K 191 22
                                    


Dievo nampak termenung menatap ke arah luar jendela dari dalam kamarnya. Seolah terasa begitu berat untuk menjalani semuanya, namun tidak banyak yang dapat Dievo lakukan untuk mengubah semuanya.

Karena dia telah menandatangani dan menyetujui surat perjanjian yang telah dibuat oleh Vanya. Maka mereka akan resmi bercerai setelah Vanya melahirkan. Hanya itu yang dapat dia lakukan untuk membalas semua kebaikan Vanya, karena hanya Vanya yang masih memikirkan kondisinya yang sudah terpuruk.

Vanya telah berhasil membujuk kedua orang tuanya untuk menerima kembali dirinya yang telah menciptakan banyak kekacauan. Itu adalah bayaran mahal yang harus Dievo lakukan untuk memulai hidup barunya yang lebih baik.

Di balik semua sikap Vanya yang terasa begitu dingin terhadap dirinya. Namun itu lah yang pantas Dievo terima setelah semua sikapnya yang tidak pantas selama beberapa waktu yang lalu. Akan tetapi Vanya masih peduli dengan kehidupan Dievo yang jauh dari kata bahagia.

Maka tiba waktunya Dievo untuk mengabulkan satu permintaan Vanya untuk berpisah. Itu adalah satu hal yang dapat Dievo lakukan, karena dia merasa tidak pantas untuk meminta hal lebih terhadap Vanya.

 Itu adalah satu hal yang dapat Dievo lakukan, karena dia merasa tidak pantas untuk meminta hal lebih terhadap Vanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Proses persidangan perceraian antara Dievo dengan Vanya sudah mencapai puncaknya. Namun hingga saat itu tiba, tidak nampak sedikit pun kehadiran Vanya. Yang selalu terlihat hanya sosok pria berwibawa yang tidak perlu diragukan lagi adalah sang pengacara yang mewakili pihak Vanya.

Dievo nampak begitu kecewa ketika menyadari bahwa Vanya tidak akan hadir. Namun tidak ada yang Dievo bisa lakukan, mungkin saja Vanya belum siap untuk bertemu kembali dengan Dievo. Itu lah resiko yang harus dihadapi oleh pria yang telah menyakiti perasaan seorang wanita. Karena wanita mudah memaafkan namun akan sulit untuk melupakan.

Dievo harus bisa menerima semua kenyataan pahit itu dengan lapang dada. Karena semua itu adalah proses perpisahan, maka Dievo tidak memiliki hak untuk menemui Vanya sesuai dengan yang sudah disepakati bersama. Namun semua itu bisa terjadi jika Vanya yang menginginkan untuk bertemu.

"Selamat siang pak Dievo," ucap sang pengacara.

"Selamat siang pak Jeremy," ucap Dievo.

"Saya hanya ingin menyampaikan amplop ini kepada anda," ucap pak Jeremy.

"Maaf, apa ini pak?" Tanya Dievo.

"Ini adalah titipan dari nyonya Vanya untuk anda," jawab pak Jeremy.

"Ah..., terima kasih pak Jeremy," ucap Dievo.

"Your welcome pak Dievo," ucap pak Jeremy seraya berlalu.

Dengan perlahan Dievo melangkahkan kakinya menuju sebuah kursi taman yang berwarna putih untuk membuka amplop yang dia dapatkan dari pengacara Vanya.

Betapa terkejutnya, kini dia mendapati foto seorang bayi perempuan yang begitu cantik terselip di dalam amplop yang disertai sepucuk surat.

Betapa terkejutnya, kini dia mendapati foto seorang bayi perempuan yang begitu cantik terselip di dalam amplop yang disertai sepucuk surat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang