Doyoung
Yong
Keadaannya makin kritis❤❤❤
Taeyong memarkirkan mobilnya di rumah sakit yang biasa ia datangi. Ya, hampir setiap hari Taeyong datang kemari. Bisa dibilang 'kunjungan rutin'.
Taeyong membawa beberapa bunga. Sudah menjadi hal yang biasa bagi perawat rumah sakit melihat Taeyong yang selalu keluar masuk membawa bunga.
"Ruang 15.."
Taeyong memutar knop pintu. Ia bisa melihat seorang perempuan yang sudah lama tertidur di sana dengan beberapa alat yang senantiasa ada bersamanya.
Taeyong mengalihkan pandangannya ke arah Doyoung.
"Gimana kabarnya? Masih belum bangun?" ucap Taeyong sembari menaruh bunga di vas dan menyingkirkan bunga yang sudah sedikit layu.
"Belum ada kemajuan. Dan tadi kondisinya malah makin buruk" jawab Doyoung seraya menghela napas.
Taeyong tersenyum kecil. Kemudian mengelus tangan perempuan itu dengan lembut.
"Hai si bawel, kapan kau akan bangun? Aku merindukanmu, aku sangat merindukan ocehanmu, apakah kau tidak bosan tidur di sini?"
Doyoung hanya terdiam. Ia tau untuk saat ini Taeyong benar-benar merindukan perempuan itu. Atau yang bisa dibilang, sepupu Doyoung.
Ya, Doyoung tau sahabatnya ini menyimpan perasaan kepada sepupunya. Taeyong memang mudah ditebak untuk urusan perasaan. Siapa pun dapat mengetahuinya jika melihat gelagat Taeyong yang tidak wajar.
"Yong, dah malem. Ga pulang lu?"
"Lu sendiri?"
"Ibunya lagi ga bisa ngejagain dia malem ini. Jadi gua yang ditugasin buat ngejaga" jawab Doyoung.
Taeyong kembali menatap perempuan itu dan mengelus rambutnya.
"Udah malem, goodnight Bona"
❤❤❤
Taeyong membuka mata perlahan kala mendengar suara ketukan pintu. Taeyong menatap Nyonya Lee yang kini tengah membuka tirai kamarnya.
"Udah pagi. Bangun"
"Hnggg... 5 menit lagi ma" ucap Taeyong sembari menarik selimutnya.
"Makanya jangan suka pulang malem. Bangun, ga baik tidur jam segini" ucap Nyonya Lee melipat kedua tangannya di depan dada.
Tak lama ponsel Taeyong berdering membuat Nyonya Lee mengerutkan dahinya.
"Adkel reseh?"
Mata Taeyong sukses membulat kemudian bangkit dari tempat tidurnya. Tangan Taeyong dengan sigap merebut ponsel tersebut dari tangan Nyonya Lee. Membuat Nyonya Lee kembali menatap aneh puteranya.
"Siapa itu?"
"Enggak tau ma"
Senyum aneh justru mengembang di wajah Nyonya Lee.
"Ah ciee, Yongie udah main rahasia-rahasiaan"
Taeyong hanya memberi tatapan tanda tanya. Ada apa dengan ibunya kali ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Heartbreaker 〰 lty,jjh ✔
FanficMengejarmu itu melelahkan, pada akhirnya semua sia-sia. Aku akan berhenti, terima kasih atas lukanya -yr Jangan berhenti, jangan pergi. Tetaplah disana, sekarang biarkan aku yang berlari mengejarmu. Maaf aku terlambat menyadarinya -ty Kembali padan...