Hari dimana dare Taeyong lunas...
"Yong, hari ini hari terakhir, kan?" tanya Ten sembari menaik turunkan alisnya, membuat Taeyong menatapnya malas.
Alih-alih membuka suara, Taeyong justru hanya berdehem, tanda bahwa ia tak tertarik dengan obrolan Ten saat ini.
"CIEEE YANG MAU PUTUS CIEEE"
Gelak tawa terdengar dari teman-teman Taeyong. Sungguh, kalau ia tak ingat bahwa disekelilingnya adalah sahabatnya sendiri, ia pasti akan menghajar mereka satu per satu.
"Lu serius yong? Mau putusin dia?" pertanyaan yang keluar dari mulut Jungwoo kini membuat Taeyong menoleh.
"Sepertinya rencana kita gagal..." gumam Doyoung ke arah Ten.
"Rencana? Rencana apa?"
Krik krik
"A-apa? Emangnya gua bilang apa?" Doyoung jadi gelagapan gengs.
"Rencana apa?" ulang Taeyong dengan penekanan dan tatapan tajam.
"Awalnya kita punya rencana, deketin lu sama Yoorae. Tapi kayaknya gagal" jawab Johnny enteng.
"Atas dasar apa kalian ngelakuin itu?"
"Biar lu berenti berantem sama Yuta" lanjut Johnny, membuat Yuta auto nengok.
"Gua? Gua kenapa?" Yuta confused mode on.
..
..
..
..
..
Taeyong menghela napas. Seperti dugaannya, mereka telah bersekongkol, sungguh kekanakan. Untunglah Jaehyun tak ada di sini, setidaknya ia terbebas dari amukan Taeyong.
"Sebenernya gua penasaran sama obrolan lu en Bona kemaren. Dia ngomong apaan?" Doyoung sang sepupu Bona bahkan dilarang menguping kemarin.
❤❤❤
*flashback
Jujur, Taeyong merasa tak enak karena harus membatalkan acaranya dengan Yoorae. Bisa saja adik kelas yang satu itu menangis lagi.
Tapi bagaimana? Temannya sendiri yang mengabari tentang Bona dengan nada yang membuat Taeyong cemas. Bona baik-baik saja, kan?
Di sinilah Taeyong, di depan ruang inap Bona, berniat untuk membuka pintu. Begitu ia baru memunculkan kepalanya, Bona telah menyambutnya dengan senyuman tipis.
"Kamu kenapa? Doyoung tadi nelpon---"
"Yong, kali ini ada yang mau aku omongin. Ini penting"
"...oke" ucap Taeyong dengan wajah polos.
Bona menarik napas dalam-dalam, ia rasa ini waktu yang tepat untuk memberitau Taeyong.
"Masih inget? Sebelum semua ini terjadi, kita pernah lomba nangkep capung, dan yang berhasil bakal ngasih permintaan ke yang kalah?"
Taeyong mengangguk. Ia bahkan masih ingat dengan jelas momen itu, momen yang sangat menyenangkan baginya.
"Masih inget kan, siapa yang menang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Heartbreaker 〰 lty,jjh ✔
FanficMengejarmu itu melelahkan, pada akhirnya semua sia-sia. Aku akan berhenti, terima kasih atas lukanya -yr Jangan berhenti, jangan pergi. Tetaplah disana, sekarang biarkan aku yang berlari mengejarmu. Maaf aku terlambat menyadarinya -ty Kembali padan...