“Alasanku bahagia adalah kamu. Tapi, benarkah?„
_______
Mehmet melihat Fusun menghampiri ayah Anka. Mereka berdiri berhadapan. Saling tersenyum sinis. Wanita yang mengenakan jas hitam menyilangkan tangan.
“Sampai kapan kaubuat dia begini? Anka sudah bertaubat, tapi kaubuat dia menderita.”
“Aku tidak ingin Anka bersama wanita itu. Aku sangat berterima kasih padamu yang telah memberiku kabar perihal setiap hari.” Pria itu melangkah ke jendela, memandangi pemandangan dari jendela.
“Lalu bayinya?”
Pria itu menoleh. “Bayi apa?”
“Puan Ayşu.”
“Aku perintah dia untuk membunuhnya.”
Fusun pun amat bahagia mendengar kabar ini. Selain Anka tidak bisa kembali pada Ayşu, dan kini dia tidak akan bisa memberi hak waris pada anaknya._______
Di sisi itu, Mehmet geram pada mereka. Apa yang dia duga benar-benar terduga sekarang. Kasihan Ayşu. Antusias ia pun menemui Anka saat ini juga. Tega-teganya mereka melakukan ini pada Ayşu. Baginya, Ayşu tidak bersalah walaupun orang-orang menganggapnya pelacur atau apa pun. Ayşu hanya korban walaupun gadis itu terlebih dahulu menggodai Anka, dan seharusnya Anka tidak berhak seperti itu.
Sesampainya di kantor perusahaan, Mehmet memasuki ruangan Anka, lalu langsung menghajarnya habis-habisan hingga tersungkur di lantai. “Apa yang kaulakukan pada bayi itu? Hah! Jika kau tidak membutuhkannya, biarkan dia pergi!”
“Aku tidak melakukan apa pun pada Hasret.” Anka hanya bisa meringis kesakitan.
“Kau membawa bukti pakaiannya yang penuh darah itu pada kami, dan kau tidak melakukan apa pun? Masha Allah! Kau luar biasa!” keriau Mehmet. Semakin geram, menghajarnya lagi.
“Aku tidak membunuhnya, aku hanya menyembunyikannya!” seru Anka mengakui.
“Apa?” gumam Mehmet menghentikan hajarannya.
“Ayah tidak suka pada kami berdua jika bersama. Ayah mengancamku dia akan bunuh diri jika aku mengabaikannya. Aku mencintai keduanya, aku tidak bisa egois.” Anka menangis sesenggukan.
“Kalian, kita, saling berkhianat.” Mehmet tersenyum miring. “Di mana bayi itu kausembunyikan?”
“Aku takkan memberitahumu,” jawab Anka, berdiri di hadapan Mehmet.
“Tak apa kau tidak memberi tahu, Ayşu juga tidak peduli lagi denganmu.” Mehmet kemudian berlalu dari Anka dengan sombongnya.________
Ayşu dan Sancar memasuki rumah. Sancar duduk di kursi tamu sambil melihat-lihat foto-foto yang melekat di dinding, termasuk mayoritas foto gadisnya dan Mehmet—teman dekat mereka, sementara Ayşu ke dapur membuatkan teh hangat untuk mereka. Tak lama kemudian, gadis perempuan itu datang membawa teh dan handuk. Duduk berdua di sofa dengan satu handuk yang menyelimuti mereka berdua. Hangat. Saling menoleh, menatap sangat dekat. Pipi mereka merah, canggung saat pertama kali menjalankan hubungan.
“Kau dan Mehmet sangat dekat,” lirih Sancar di bibir Ayşu.
Mata Ayşu terpejam saat hembusan napas hangat dari kekasihnya itu. “Hanya berteman, tidak lebih.”
“Serius? Aku cemburu, lho.”
“Kau gila. Minum tehnya lebih baik.”
“Kau membuatnya dua?”
“Memangnya kenapa?”
“Harusnya satu untuk berdua. Ya, seperti handuk ini.” Sancar kemudian bercekikik. Ah, ini membuat Ayşu tersipu malu.
Entah dari dorongan mana kepala pria mendekati leher gadis itu, memberinya jejak di beberapa tempat di bagian sana, lalu beralih ke bibirnya. Ayşu menikmati ciuman hangat dari orang yang dicintainya itu, lalu berbisik sembari mendesah kecil. “Bawa aku ke tempat yang lebih dalam lagi.”
“Aku akan membawamu ke sana.” Sancar kemudian bangkit, menggendong kekasihnya. “Tapi di mana?”
“Akan kuberi tahu.”________
Kadang cinta bisa mendatangkan gairah yang tidak bisa dihentikan oleh siapa pun. Mereka berdua mendapatkannya, melakukan hal itu walau tubuhnya basah kuyup. Ini gila. Mereka saling melakukan, menikmati hingga lupa—bagi Ayşu—bumerang berikutnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Resound (Reupload)
Fanfiction(Cerita sudah lengkap) Kisah cinta seorang gadis berprofesi model dewasa harus bertemu dengan penyanyi jalanan yang baru saja menerima tawaran bernyanyi di bar. Dia tampan, berwibawa, sexy. Gadis itu jatuh cinta. Namun, sang pria justru jijik dekat...