Setibanya di sekolah, suasana masih tetap sama seperti hari-hari sebelumnya, membosankan.Aku tidak perlu memperkenalkan diri karena sesungguhnya aku sendiri belum tahu siapa aku. Tidak heran jika orang lain menganggapku asing karena aku memang benar-benar asing untuk orang lain juga diriku sendiri.
Aku pria usia 17 tahun yang duduk di bangku kelas 2 SMA. Hanya pria biasa yang tidak tertarik dengan apa pun yang ada di sekitarku.
Aku hanya memperhatikan diriku sendiri selain dari itu aku tidak pernah perduli.Terlahir dari keluarga yang berantakan menjadikanku sosok yang asing dengan cinta ataupun kasih sayang. Namun, aku pernah jatuh cinta dan merasakan kebahagiaan tapi kemudian patah sepatah-patahnya. Bagiku di dunia tidak ada yang berniat menjaga hati dan perasaan orang lain. Cinta dan kasih sayang itu hanya musuh yang akan melawan dan melumpuhkan hati seseorang. Ya, begitulah orang lain, cinta, dan kasih sayang di mataku.
"Hari ini Ibu akan memperkenalkan murid baru," kata Bu Saniya wali kelasku. Aku mengabaikan itu, tetap pada posisi menundukkan kepala di bangku paling pojok sebelah kanan.
"Hai semua, aku Malika Diandra." Nama itu membuatku terangkat, jantungku berdegub kencang. Dia, benar dia Malika. Ketika aku mengangkat kepala dan mengarahkan pandangan ke arah wanita itu, rasanya ada sesuatu yang mencekik hati. Aku terpenjara dalam rasa sakit, senyumnya membuatku luka sama menyakitkan seperti senyum yang diperlihatkan Ibu.
"Malika, kau boleh duduk di samping Azka," ucap Bu Saniya seraya menunjuk ke arahku. Kenapa harus di dekatku? Aku tidak ingin melihatnya, apalagi dari dekat.
"Boleh aku duduk?" tanyanya yang seolah tidak mengenal siapa aku, dia tetap membagi senyum yang dengan sangat ingin kutolak.
"Boleh aku duduk?" tanyanya lagi, aku tetap tidak menjawab dan memalingkan wajah.
"Aku Malika, dan kau Azka ...." ucapnya membisik. Aku tidak menggubris sekalipun degub jantungku terasa tak beraturan. Aku tidak dapat menerjemahkan yang hatiku rasakan tapi aku tahu apa itu.
Malika ... haruskah aku melihatmu lagi?
Siapa aku dan siapa kau sesungguhnya?BERSAMBUNG ....
KAMU SEDANG MEMBACA
Ada Aku
Teen FictionSeberapa jauh kau akan berlari aku akan terus mengejar. Tidak perduli betapa sulit dan sakitnya itu akan tetap kulakukan. Kau bukan satu-satunya kebahagiaan yang aku punya tapi kau akan jadi satu-satunya di hatiku. Tetaplah di sini, memberiku senyum...