07

33 4 6
                                    

Suara hentakkan kaki jelas terdengar dari luar sana, lalu Hyeri mengubah posisinya menjadi duduk yang sebelumnya ia berbaring dengan nyaman. Suara hentakkan itu semakin keras dan semakin keras mendekat kekamar Hyeri, ia mendapati Sehun yang berada didepan pintunya dengan memasang wajah masam kecutnya. Ia menatap Hyeri tanpa berkata apapun. Mata elang itu terus ia pasang di wajahnya, membuat Hyeri semakin penasaran dengan tatapan itu lalu mulai berbicara. "Sehun?"

Sehun hanya diam.

"Sehun?" panggilan Hyeri untuk yang kedua kalinya.

Sehun langsung berlari begitu saja dan memeluk Hyeri dengan erat. Perlahan terdengar isakan. Sehun menangis.

"Hei, ada apa?" tanya Hyeri dengan lembut, tapi tentu saja dengan nada khawatir.

"Huaaa!!! Noona jangan pernah pergi!! aku sayang dengan Noona, Noona jangan pernah dekat dengan orang lain selain aku!!!"

Dan tangis Sehun meledak sambil memeluk Hyeri dengan sangat erat.

"Sehun, ada apa? Siapa yang membuatmu seperti ini?"

"Apa Noona akan menikah dengan orang dewasa? Apa Noona ingin meninggalkanku?" Sehun sedikit mendongak, terlihat mata membengkak dan merah.

Hyeri menggeleng kepalanya. "Tidak! Tidak akan Sehun, Noona sayang dengan Sehun."

"Benarkah?" dengan perlahan tangisan Sehun mulai berhenti.

Hyeri mengangguk. "Iya, percayalah padaku."

"Noona aku ingin sesuatu."

"Apa?"

"Aku ingin Noona menjadi kekasihku, apa itu boleh?"

"Tentu saja, sayang. Dengan senang hati."

Hyeri mendekatkan wajahnya dengan Sehun. Tanpa jarak. Perlahan saling menoleh. Mata mereka bertemu. Tak ada tawa sama sekali. Hanya dua netra yang saling menatap dalam jarak begitu dekat. Napas yang saling menyapu wajah dan begitu saja seperti ditarik, dua bibir tipis itu saling berpagutan, menyatu.

Saling berciuman dengan mata tertutup. Kepala Sehun bahkan sedikit miring untuk menjangkau ciuman yang lebih dalam. Ciuman kasih sayang antara Sehun dan Hyeri. Melumat terus-menerus. Memegang pinggang Hyeri dengan erat, penuh kasih sayang.

Harum parfum yang dia sayangi. Ingin memeluk. Mencium dan menghujani kata-kata sayang. Namun akhirnya mereka saling melepas.

"Aku sayang, Noona."

Hyeri tersenyum, menunjukkan bahwa ia jauh bahkan lebih sayangnya dari dirinya.

Tepat di depan mereka, Baek yang tidak sengaja menemukan hal bodoh seperti ini. Kecelakan itu terulang lagi, bahkan ini lebih parah dari yang ia lihat sebelumnya, ingin sekali memaki dirinya dengan mencak-mencak, apa harus ia yang terus melihat adegan seperti ini. Dan sebenarnya dosa apa yang sudah tuhan berika padanya, hingga ia terus melihat hal seperti ini. Walaupun ini wajar di lakukan, tapi tidak wajar bagi Baek jika melihat maknaenya sendiri yang melakukan itu dengan seorang wanita yang bahkan lebih tua darinya, Baek menelan salivanya dengan susah payah, mengatur napasnya. Hyeri dan Sehun tidak menyadari Baek yang sudah menjadi saksi mereka.

Dada naik turun dengan wajah kelewat merah. Baek merutuki diri sendiri dalam hati. Ini benar-benar gila. Sudah jelas jika Baek wajib untuk mengetuk kamar itu terlebih dahulu, sebelum hal yang lebih parah ia lihat ke depannya. Ia seperti orang gila.

Alih-alih ingin berteriak, Bark akhirnya memutuskan untuk keluar dari kamar itu dan pergi menjauh.

Disisi lain, Sehun terus memperlihatkan giginya yang rapi. Bahagia bukan main rasanya, saat mereka berciuman. Apalagi Hyeri Noona yang meminta, benar-benar menjadi kenyataan. Sebenarnya Sehun tidak pernah menginginkan ciuman itu, tapi apa boleh buat, semua laki-laki menyukai itu apalagi pria normal. Jadi, Sehun teruskan saja ciuman itu.

"Rasanya senang sekali jika bibir kita menyatu," ucap Sehun sembari ibu jari Sehun menyentuh bibir gadis itu yang merah basah akibat ciuman mereka. Membuat Hyeri berdebar bukan main seperti ingin meledak. Walaupun Sehun seorang anak kecil yang tidak mengerti apa tujuan ciuman mereka tadi, tapi tetap saja bagian tubuh yang sensitif itu terus terhubung dengan detak jantung Hyeri yang terus berdetak dengan cepat, bisa di bilang dia sangat gugup.

"Noona juga senang," ucap Hyeri.

"Kalau aku mengatakan cinta dengan Noona, bagaimana?"

"Kalau Noona mengatakan, Noona juga cinta dengan sehun, bagaimana?"

Senangnya bukan main, Sehun terus tersenyum malu, dan sesekali menatap Hyeri dengan tatapan elangnya, sangat seksi sekali. Walaupun ia masih di bawah umur untuk melakukan ciuman itu dengan Hyeri.

Dengan ragu-ragu, Sehun menarik Hyeri dan memeluknya dengan erat, "Kapan-kapan, kita ciuman lagi ya Noona? Aku suka itu."

Hyeri terkekeh geli sendiri, apalagi Sehun berbisik di telinganya, lalu ia mengangguk mengiyakan daripada panjang lebar lagi.

"Sayang Noona!"

"Sayang Sehun juga!"

"Aku akan keluar ya Noona," ucap Sehun sembari melepaskan pelukkannya.

Hyeri mengangguk. Jantung begitu berdebar sangat cepat, ia benar-benar tahu jika Sehun itu sangat seksi. Bagaimana caranya menyentuh gadis itu, walaupun tidak disengaja.

Sementara Sehun berjalan perlahan menjauhi kamar Hyeri. Masih tertegun tak percaya apa yang terjadi, ia benar-benar mencium gadis itu. Sehun merasakan bahwa semua ini hanya mimpinya saja, ia terus meringis setiap mencubit tangannya sendiri untuk memastikan bahwa ini bukanlah mimpi dan ini semua nyata. Memegang bibirnya sendiri, mengulum dan mengecap-ngecap. Sampai senyuman malu-mali kelewat senang terukir. Dan lalh mulai berjalan menyusuri lorong berjalan menuju ruangtamu sambil melompat girang

Chan dan Baek terus memperhatikan maknae mereka yang satu ini, kelihatan bahagia sekali.

Lalu Chan menyenggol Baek sambil mengangkat kedua alisnya dalam arti ia bertanya.

Baek hanya mengendikan bahunya tidak tahu. Padahal jelas-jelas ia yang melihat semua adegan itu, dengan terperinci malah. Dari adegan mengusap-usap bibir lembab dengan ibu jari di atas kasur, sampai saling melumat dengan semangat hingga semuanya menjadi adegan dewasa, tapi yang memerankannya malah anak yang masih di bawah umur dan ingusan.

Baek tahu jelas apa yang menyebabkan Sehun tersenyum kelewat bahagia. Chan malah semakin penasaran, apa yang menyebabkan maknaenya itu tersenyum sendiri, ada rasa khawatir juga yang merutuki dirinya, pasalnya ia takut sekali jika Sehun kemasukan setan.

Disisi lain, Sehun bahkan tidak peduli dengan orang sekitarnya, bahkan dengan Chan dan Baek yang sedari tadi memperhatikannya dengan tatapan bingung. Sehun malah bergabung duduk bersama Chan dan Baek, lalu pria itu menyengir lebar, memamerkan semua gigirnya kepada hyung-hyungnya.

Dalam hati Chan semua ini tidak ada yang beres, pikirannya langsung terfokus dengan satu nama, yaitu Hyeri, satu-satunya wanita yang ada dirumah ini yang dapat menyihirkan mereka untuk jatuh cinta pada gadis itu, Chan tidak tahu jelas apa penyebab Sehun menjadi seperti ini, seperti orang yang kemasukan setan.

Baek terus menatap Sehun dengan tatapan tidak percaya, dan semua adegan itu kembali terulang, saat Baek terfokus pada bibir Sehun yang basah.

-Continued-

KoKoBopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang