08

11 2 0
                                    

Sehuh terus menyengir, bahagia bukan main, bahkan di sekolahnya. Sampai-sampai Chen dan Kyung melongo.

"Hei!! Kau kenapa?" tanya Chen.

Sehun menoleh dan malah memberi senyumannya, membuat Chen merasa risih sendiri, lalu menyenggol bahu Kyung untuk menanyakannya.

"Apa ini karena Noona?" tebak Kyung.

Sehun membulatkan matanya, "Woaahhh, kau tahu banyak tentangku ternyata, daebaakkk!" seru Sehun terpukau.

"Ada apa dengan Noona? Apa dia mengatakan kata-kata sayangnya?" tebak Chen akhirnya.

Sehun mengangguk.

"Dia memberimu kasih sayangnya?"

Sehun mengangguk lagi.

"Apa dia memberimu harapan palsu agar kau terlihat bahagia, begitu maksudnya?" tebak Chen terang-terangan.

Niat Sehun untuk mengangguk semangat kini batal.

"Kenapa kau mengatakan itu kepada Noona?" tanya Sehun, namun jauh dalam hatinya ia ingin sekali berteriak di hadapan teman-temannya begini, 'Noona sayang denganku, dan aku juga sayang dengan Noona. Kami bahkan berciuman tadi!' Ia ingin sekali mengatakan itu dengan mencak-mencak.

"Apa kau tidak mendengarku kemarin? Aku mengatakan, jika seorang Noona tidak akan pernah menyukai kita. Mereka ingin berpasangan dengan seorang yang lebih dewasa darinya, seksi dan kaya. Tidak seperti kita, mereka hanya memberi harapan palsu saja agar mencari keuntungan dati kita, dan hanya membuat kita bahagia saja," jelas Chen panjang lebar, Sehun terus menatap bagaimana mulut Chen komat-kamit seperti mbah dukun yang sedang baca mantra.

"Kaya? Sudah, tenang saja. Seksi? Bahkan Noona mengatakan aku seksi. Dewasa? Itu masih dalam proses tenang saja, Noona pasti akan suka dengan gaya dewasaku nanti," gumam batin Sehun sembari tersenyum-senyum.

"Kenapa kau tersenyum seperti itu? Apa kau sudah tidak waras? Gila?" sentak Chen.

Sehun malah terkekeh, dan berdiri.

"Mau kemana?" tanya Kyung.

"Mau menemui Noona, Noona kesayanganku, cintaku, separuh nyawaku."

Entah kenapa mendengar itu, Chen dan Kyung menjadi risih, saling melempar tatapan.

Daripada mendengar ucapan Chen yang kurang berfaedah menurut Sehun, lebih baik ia menemui Hyeri dan mulai memamerkan kisah cinta mereka di depan umum.

"Noona!" teriak Sehun sembari melambaikan tangannya kepada Hyeri.

Dengan senang hati Hyeri pun membalas lambaian tangan itu.

Tanpa mengatakan apapun, Sehun menarik Hyeri menjauh dari keramain itu. Sumpah ini membuat Hyeri terkejut.

"Ada apa Sehun?" tanya Hyeri.

"Aku ingin memeluk Noona, tapi malu banyak orang."

Hyeri tersenyum, manis sekali jika Sehun seperti itu. "Sini," ucap Hyeri sembari menarik Sehun dalam pelukkannya.

"Aku takut Noona akan bosan dengan hal ini."

"Hal apa?"

"Jangan pernah bosan ya Noona, Aku menyayangi Noona, sangat cinta dengan Noona."

"Sama. Noona juga cintaaaa sekali dengan Sehun, cepat dewasa ya sayang."

Mendengar itu Sehun melepaskan pelukkannya dari Hyeri. "Kenapa?" tanya Hyeri bingung.

"Aku belum dewasa ya Noona?"

"Sebentar lagi. Jadi, cepat-cepatlah dewasa. Noona menunggumu."

"Menunggu apa?"

"Menunggu untuk segera menikah denganmu."

Andaikan saja Sehun punya sayap, pasti ia akan terbang setinggi mungkin sekarang.

"Noona, aku merasa jika kau membuatku senam jantung hari ini," ucap Sehun dengan polosnya.

Hyeri terkekeh. "Tentu saja, dan yang aku katakan ini sungguhan loh."

"Pasti Noona, dengan segera kok aku akan dewasa."

"Tapi, Chen dan Kyung bilang jika Noona tidak akan pernah ingin menikah denganku," tambah Sehun.

"Mereka mengatakan itu? Mereka tidak tahu hubungan kita seperti apa, jadi biarkan saja."

"Tapi, aku ragu dengan semua ini Noona. Apa yang mereka katakan itu sepertinya benar, aku jadi takut."

Tanpa peringatan apapun, Hyeri langsung menarik Sehun dan melumat bibir seksi itu dengan bibirnya. Daripada membuat pria yang polos ini terus berbicara, jadi Hyeri membiarkan bibir dan perasaan mereka menyatu, saling menyalurkan rasa kasih sayang lewat ciuman itu sendiri. Sebenarnya Sehun sangat terkejut saat Hyeri menariknya lalu menciumnya begitu saja, daripada ia bereaksi seperti itu, lebih baik ia menikmati semua ini dengan memejamkan matanya, menyalurkan rasa sayang dan cintanya pada Hyeri, membuktikan bahwa ia benar-benar mencintai satu orang gadis bahkan yang lebih tua darinya, sangat mencintai gadis ini, demi apapun ia tidak ingin gadisnya direbut oleh orang lain, termasuk Chan dan Baek sekalipun. Tidak boleh ada yang menyentuhnya, terkecuali dirinya dan rasa cintanya.

Terus melumat dengan semangat termasuk dengan cinta. Mereka tidak memperdulikan orang lain yang berada disekitar sana, lebih memfokuskan pada ciuman itu. Walaupun bisa dibulang Sehun itu masih dibawah umur untuk melakukan hal itu, karena cinta jadi tidak apa-apa, asalkan Hyeri tetap dengannya.

Tidak ingin Noona dengan orang lain. Hanya aku saja yang dapat menyentuh Noona. Hanya aku saja!

Bahkan Chan Hyung dan Baek Hyung sekalipun! Aku tekankan lagi, Noona hanya menjadi milikikku tidak ada yang lain! Tidak ada!

Noona milikku! Noona miliku! Noona milikku!

Hanya kata-kata itu yang selalu terbayang di ingatannya, entah ini egonya atau rasa cintanya pada Hyeri, sampai-sampai Hyungnya sendiri tidak boleh menyentuh bahkan menaruh hati pada Hyeri.

Bisa dibilang Hyeri ada candunya, bahkan Hyeri berada dalam jeruji hatinya saat ini.

Mereka terus melumatnya dengan penuh kasih sayang, untuk yang kedua kalinya Sehun semakin cinta dengan Hyeri, apalagi ciuman ini yang lebih mendorong  kemesraan mereka berdua, bukannya hanya mesra saja yang perlu mereka lakukan, tapi perasaan yang tulus harus ada disana juga.

Tanpa mereka sadari, tepat didepan mereka ada dua orang pria yang  menyaksikkan itu. Chen dan Kyung melotot menatap dan tertegun. Ternyata selama ini, Sehun benar-benar mencintai gadis ini. Ia tidak pernah bermain-main dengan hubungannya ini, sekalipun ia masih anak kecil.

"M-mereka berciuman, aku tidak salah liat, kan?"

"Sama Chen, aku juga melihatnya."

Mereka menelan saliva secara bersamaan.

Sama halnya dengan Baek, mereka merasakan hal yang sama dengan Baek. Tercengang dan terbelalak tidak percaya atas apa yang selama ini Sehun lakukan itu nyata, dari ia mencintai seorang gadis yang lebih tua darinya dan bahkan saat adegan ciuman itu. Semuanya sudah jelas, Sehun terlalu candu dengan seseorang yang memiliki nama Hyeri ini.

Terlalu cinta katanya. Reaksi apa seharusnya yang mereka tunjukkan saat ini, kagum dengan adegan percintaan ini seperti drama panggung sekolah, atau bahkan harus terkejut tidak percaya ata semua ini. Mereka sama sekali tidak melepas tatapan mereka dari adegan ciuman Sehun, terlalu fokus untuk semua ini.

Sesudah kejadian itu, Sehun kembali ke kelas dengan begitu bahagia, terus memamerkan setiap giginya di kelas. Chen dan Kyung jadi canggung dan saling menyenggol bahkan saling melirik satu sama lain, pasalnya mereka yang mengetahui sebab Sehun tersenyum bahagia seperti itu, bisa dikatakan mereka seperti saksi atas semua 'kecelakaan itu' kata Baek.

-Continued-

KoKoBopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang