10

12 1 0
                                    

"Ahh Noona, kau dimana? Aku lelah mencarimu," ucap Sehun dan kembali mencari-cari sosok Hyeri yang ia cari sedari tadi.

Karena lelah mencari Sehun memilih untuk menghibur dirinya dengan membeli es krim yang tidak jauh dari tempatnya berdiri sekarang, lalu yang berlari mendekati kedai es krim itu.

"Ajusshi, tolong berikan aku satu es krim," ucap Sehun.

Lalu sipenjual menoleh. "Rasa apa?" tanya sipenjual.

Sehun meletakkan jari telunjuknya didagu, dan mulai berpikir sambil melihat-lihat beberapa rasa yang ada di depannya. "Apa ya?"

"Ajusshi tolong berikan aku rasa coklat," tambah Sehun.

Lalu sipenjual mulai menyiapkan kerupuk berbentuk corong dan diberikan es krim di atasnya, tidak lupa dengan beberapa toping untuk menambah keindahannya. Bisa dikatakan kalau es krim itu seperti Hyeri bagi Sehun, manis, cantik, dan menyejukkan. Dan tidak lupa es krim itu juga persis seperti Hyeri, sebab mampu membuatnya bahagia.

"Ini," ucap sipenjual sambil menyodorkan es krimnya pada Sehun.

"Gomawo ajusshi," ucap Sehun sambil meraih es krim itu dan memberikan uangnya, tidak lupa ia membungkukkan sedikit tubuhnya dengan sopan.

Lalu Sehun mulai mencari tempat duduk, dan akhirnya mendapatkannya lalu mulai duduk dikursi tersebut sambil memakan es krimnya. Tidak ada angin maupun hujan, tiba-tiba saja ia tersenyum menatap es krim itu dan menjilatnya lagi, pikirannya langsung menjadi liar, membayangkan jika es krim itu ada bibir Hyeri yang ia lumat dengan cinta. Walaupun ia hanya es krim, tapi mampu membuat Sehun membayangkan jika itu adalah Hyeri yang bersamanya.

"Hehe," ia pun terkekeh seperti orang yang sudah dimasuki setan.

Bahkan orang-orang yang sedang berlalu lalang, merasa risih dan ada juga yang memberi reaksi takut melihat pria itu, pasalnya ia menatap es krim itu sambil tertawa sendiri.

"Ahh Noona, kau membuatku gila, aku mencintaimu, sangat-sangat mencintaimu oh pujaanku," ucap Sehun sembari mencium es krim itu dan mulai melumatnya seperti melumat bibir lembab milik Hyeri, tidak lupa menutup matanya menikmati setiap lelehan es krim itu, semakin membuat orang yang melihatnya malah bertambah takut, apalagi ia sampai berbicara seperti itu.

"Yak! Apa yang kau lakukan!"

Seketika Sehun membuka matanya, dan membulatkan matanya. "Chen? Apa yang kau lakukan disini?"

"Harusnya aku yang menanyakan itu! Apa yang kau lakukan dengan es krim itu?" tanya Chen dengan memasang wajah jijik.

"Lakukan apa? Aku tidak melakukan apapun."

"Wajahmu penuh dengan es krim? Apa kau menjilatnya sampai kehidungmu?" Chen menggelengkan kepalanya tidak percaya. "Kau sudah gila ternyata."

"Yak! Tutup mulutmu! Aku tidak gila, aku hanya menjilatnya saja," Sehun terus membantah dan membenarkan pernyataannya.

"Apa kau aku ini buta? Aku melihatmu melakukannya!"

"Lakukan apa?"

"Aku melihatmu mengecupnya lalu melumatnya seperti..." Chen tidak melanjutkan ucapannya. "Ya seperti itulah, intinya aku sangat jijik melihat kau melakukannya. Jujur saja Sehun, jika kau memang tidak sehat, katakan saja padaku. Aku akan tetap menjadi sahabatmu," ucap Chen sambil menyentuh bahu Sehun.

"Yak! Apa kau kira aku gila?"

"M-maksudku, kau katakan saja padaku. Kau tidak perlu berbohong padaku, aku ini sahabatmu. Katakan saja sejujurnya jika kau merasa sakit, atau tidak waras lagi katakan saja, aku akan mengantarmu kerumah sakit."

"Yak! Yak! Aku tidak gila, tutup mulutmu!" kesal Sehun.

Chen terkekeh. "Jangan marah, aku hanya bercanda," lalu Chen tertawa lepas.

Sehun mendengus kesal. "Dasar kau ini."

"Siapa yang kau tunggu disini?" tanya Chen.

"Aku mencari Noona, tapi aku tidak menemukannya."

"Apa kau berani disini? Disini sangat ramai, lebih baik kau pulang denganku saja."

"Tidak perlu, aku akan menunggu Noona. Dia pasti akan datang menemuiku."

"Baiklah, aku akan pergi menemui ibuku, kami akan segera pulang. Aku tinggal dulu ya."

Sehun hanya mengangguk, sambil melihat punggung Chen yang mulai menjauh dan menghilang dari hadapannya, kini tinggal dia sendiri. Apa dia harus mengecup es krim itu lagi dan membuat dirinya malu. Tidak. Tidak akan ia lakukan itu lagi. Ia harus mencari Hyeri.

Ia terus menyelusuri lorong sepi yang menuju cafe, mungkin saja Hyeri sedang menunggunya dicafe. Tiba-tiba Sehun menghentikan langkahnya lalu tersenyum, ternyata apa ia pikirkan itu nyata, Hyeri sedang duduk disana dengan dua gelas minuman. Tidak! Tidak! Ini memang dua gelas yang ada dihadapan gadis itu, tapi gelas satu sudah ada yang memilikinya, Sehun pikir gelas yang satu itu miliknya yang sudah Hyeri pesan untuknya. Ternyata itu salah, ia melihat seorang pria yang sedang mengobrol dengan Hyeri, begitu terlihat bahagia mereka berdua.

Dengan tidak sengaja Sehun menjatuhkan es krim yang ia pegang sebelumnya. Ia ingin sekali berlari mendekati Hyeri dan pria itu lalu berteriak sangat keras lalu memarahi mereka berdua. Tapi disisi lain ia juga ingin merengek ditempat, merengek sangat keras hingga Hyeri melihatnya terluka lalu langsung memeluk dirinya, tapi semua niatnya itu ia tahan, jika ia marah dihadapan Hyeri lalu membuat gadis itu malah kecewa padanya dengan sikapnya yang kurang sopan, dan jika ia merengek seperti itu, Hyeri malah semakin risih dan Hyeri itu suka dengan pria yang dewasa tidak merengek seperti itu, jadi ditahan saja agar terlihat dewasa.

Sehun menggenggam kedua tanganya dengan sangat erat, rasanya ia sangat marah, tapi air matanya justru memproduksi semakin banyak, ia terus menyeka air itu, dan berharap Hyeri akan menoleh ke arahnya, dan melambaikan tangan padanya lalu mengajaknya mengobrol dan menjelaskan semuanya. Tapi semua itu tidak akan terjadi, Hyeri malah tertawa ceria dengan pria yang bersamanya saat ini.

Tunggu.

Sehun sepertinya pernah melihat pria itu.

Tapi dimana?

Oh ya, pria yang bersama dengan Hyeri di sekolahnya.

Pria itu lagi!

Sudah. Ini sudah sangat jelas pria itu adalah selingkuhannya Hyeri. Ia harus memberi hajar pada pria itu. Dan menghantamnya.

-Continued-

KoKoBopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang