17

20 2 0
                                    

"Seperti apa pacarmu itu, Hyung? Apakah dia cantik? Baik? Tinggi?" tanya Sehun mengebu-ngebu.

"Jangan banyak tanya seperti itu, kau lihat saja nanti sendiri," ucap Baek dengan nada santai.

"Tapi Hyung, aku sangat penasaran dengan wanita itu. Aku tidak pernah mendengar Hyung dengan wanita, kecuali Noona."

Baek tiba-tiba bungkam, lalu terkekeh dengan paksa. "Kau itu tidak tahu apa-apa tentangku. Jadi, kau sendiri bagaimana?"

"Aku masih ada Noona yang setia mencintaiku, aku sangat senang sekali bisa bersama Noona, apalagi Noona itu cantik."

"Apa kau mencintainya?"

"Hyung, tentu saja aku sangat mencintainya. Jika saja Noona tidak malu untuk aku cium, pasti sudah aku cium Noona," ucap Sehun, padahal bisa dibilang dialah yang malu saat Hyeri menciumnya."

"Woah, kau sangat mencintainya ternyata."

"Tentu saja," Sehun tersenyum dengan sangat lebar, hingga matanya membentuk seperti bulan sabit, itu sangat indah. Sangat menggemaskan lagi.

"Apa kau ingin menikahi Noona?"

"Aigoo, Hyung," Sehun menggelengkan kepalanya. "Kau tahukan bagaimana besar cintaku kepada Noona? Tentu saja aku mencintainya, jika saja aku tidak sekolah sekarang, dan mungkin aku akan menikahi Noona sekarang. Bisa jadi detik ini pun aku akan menikahinya jika bisa."

"Kenapa tidak dari dulu saja kau menikahinya? Noona akan direbut oleh seseorang jika kau lama."

Sehun mengangkat sebelah alisnya, tidak berbicara sebentar, setelah beberapa detik Sehun membuka mulut. "Haha!" Sehun tertawa terbahak-bahak.

"Kenapa kau tertawa seperti itu? Itu sangat mengerikan," Baek seketika merinding dan takit mendengar suara tawa Sehun yang sangat keras.

Sehun menghapus air matanya karena terlalu banyak tertawa, dan memegang perutnya. "Siapa yang mau mencuri Noona? Tidak akan ada seseorang yang dapat mencuri Noona. Noona hanya milikku."

Baek terkekeh hambar. "Apa kau masih tidak mengerti Hun? Noona sekarang sudah dewasa. Kapan dia akan menunggumu untuk menikahinya? Sampai dia menjadi nenek-nenek yang tua? Apa itu yang kau mau, Hun?"

Sehun terdiam setelah tertawa terbahak-bahak.

"Hun, Noona juga punya kehidupan lain. Kau tidak boleh memaksanya untuk mencintaimu, dan menyuruhnya untuk menunggumu. Apa kau tahu menunggu itu tidak enak. Aku sudah merasakannya, aku menunggu seseorang yang sangat aku cintai selama ini, dan itu sangat-sangat tidak nyaman. Tapi, semua itu telah terbayarkan. Akhirnya aku akan melamar wanita itu sekarang. Dia akan menjadi milikku selamanya."

"M-maksud Hyung apa?"

"Sudahlah, kau tidak akan mengerti apa yang aku katakan, sampai kapanpun. Kau masih kecil untuk itu semua Hun."

Sehun mengembungkan pipinya, wajahnya kecut seperti jeruk, merasa kesal saat Baek tidak menjelaskannya sampai mengerti.

"Hyung sangat menjengkelkan," Sehun melipat kedua tangannya didada, terlihat sangat kesal, namun itu malah menjadikannya sangat menggemaskan, Baek akui itu sangat-sangat menggemaskan.

"Yak! Apa yang kalian lakukan disini?" ucap Chan entah berantah dari mana asalnya, ia baru saja muncul setelah beberapa lama menyibukkan dirinya. Bisa jadi dia sibuk dengan game atau malah hanya mengurus tentang kekasihnya yang tidak jelas asal usulnya, entah kemana lari gadis itu, ia tidak menampakkan wajahnya lagi belakangan ini. Bukan hanya satu gadis saja, melainkan tujuh gadis yang Chan kencani dalam seminggu, semua gadis itu diberi jadwal oleh Chan untuk membawanya berkencan, sesuai dengan hari dan kekasih keberapa gadis itu. Dan entahlah kenapa mereka sangat mencintai Chan yang padahal tidak mencintai mereka, namun hanya tempat pelampiasannya saja, jika ada masalah yang berat dialami oleh Chan.

KoKoBopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang