"Noona.. buka mulutmu, aaa!"
Sehun meminta Hyeri membuka mulutnya agar ia bisa memasukkan es krim yang ada di tangannya ke dalam mulut Hyeri. Hyeri terkekeh. Ia merasa geli jika Sehun mulai memperlakukannya seperti itu. Meskipun ia tidak bisa memungkiri kalau ia juga senang jika Sehun memperlakukannya seperti itu. Sangat menggemaskan dan juga lucu, jika seorang Sehun yang memiliki sifat yang dingin, dan berubah menjadi Sehun yang sangat lucu dan menggemaskan. Bahkan seksi pada dirinya tidak pernah hilang, walaupun ia terlihat menggemaskan.
Dan satu suapan es krim berhasil masuk kedalam mulut Hyeri. Sehun menyengir lebar, sangat tampan. Hyeri bisa dibuat senam jantung karena ini.
"Noona ingin Sehun juga makan," Hyeri mengambil es krim coklatnya dan menyodorkan pada Sehun. Tentu saja dengan senang hati Sehun menerima es krim itu, apalagi Noona kesayangannya yang memberi, tambah membuat hati Sehun bahagia. Namun saat Sehun membuka mulutnya, Hyeri dengan iseng menempelkan es krim itu ke hidunh Sehun.
Hyeri terkekeh geli, apalagi saat raut wajah terkejut dari Sehun yang menambah kelucuan dirinya.
"Ahh, jadi begini ya cara Noona? Noona mulai nakal," ucap Sehun memicingkan mata tersenyum licik, "Noona sudah mulai bermain nakal denganku, begitu?"
Dan seperti itulah mereka, menghabiskan waktu bersama di jam istirahat Sehun. Siang itu mereka memilih makan es krim di sebuah taman yang tidak jauh dari kelas Sehun. Mereka terus saja tertawa dan bercanda tanpa peduli beberapa orang yang sedang berlalu lalang dan ada juga yang saat ini memperhatikan mereka. Seakan hanya mereka berdua yang ada di sana, tanpa merasa malu mereka terus saja mengumbar kemesraan mereka. Walaupun tidak ada yang memperdulikan hal itu, mungkin ada yang berpikir Sehun dan Hyeri itu adalah hanya sekedar saudara saja, dan karena hal itu mungkin orang-orang yang berada di sana tidak terlalu memperdulikan hal itu, dan di tambah lagi gaya Hyeri yang terlihat lebih tua dari Sehun yang lebih terlihat kekanak-kanakannya.
"Noona," lirih Sehun.
Lalu Hyeri menoleh, "Hm?"
"Jangan pernah bosan dengan ini," ucap Sehun dengan hati-hati. "Aku sangat menyayangi Noona, itu selalu yang ada di hatiku."
Hyeri berhasil di buat luluh karena itu, apalagi dengan cara Sehun yang mengatakkannya dengan cara berbisik, membuat bulu kuduk Hyeri berdiri, ia merinding. Walaupun itu hanya hal yang biasa saja, tapi bagi seorang Hyeri itu terdengar luar biasa.
"Aku juga Sehun, aku sangat menyayangimu."
"Aku takut kehilangan, Noona. Aku tidak tahu, jika Noona akan mendapat penggantiku nanti."
Hyeri tentu saja mengerti kemana arah permbicaraan Sehun, apalagi ia yang lebih peka daripada Sehun. "Jadi, kau mau seperti apa?"
"Aku ingin memiliki Noona untuk selama-lamanya. Tidak ada yang dapat menggantikan posisiku nanti."
Hyeri mengerutkan keningnya, mulai meresapi ucapan Sehun. "Jadi?" Hyeri terus mamancing Sehun.
"Aku ingin, Noona dan aku menjadi seorang pasangan kekasih, dan bebas untuk berciuman seperti Chan Hyung," jawab Sehun polos.
Seketika Hyeri terkekeh, "Tentu saja kita bisa menjadi psangan kekasih, siapa yang akan berani melarang ini? Dan apa kau melihat Chan berciuman?" Hyeri memicingkan matanya.
Wajah Sehun merah merona, malu. "A-aku tidak sengaja melihat Chan Hyung berciuman dengan kekasihnya."
Pikiran Hyeri langsung tertuju pada Eunna, yang di maksud oleh Sehun pasti Eunna. "Benarkah?"
Sehun mengangguk, itu terlihat menggemaskan.
"Apa kau menginginkan hal itu?" tanya Hyeri.
"Yang mana, Noona?"
Lalu Hyeri menyentuh bibir lembab Sehun dengan ibu jarinya, dengan lembut pastinya. Jantung Sehun berhasil berdebar sangat cepat, walaupun ia masih di bawah umur untuk melakukan itu, tapi ia juga lelaki dan ia normal. Ia suka itu.
Hyeri juga mengaku jika ia gugup. Pasalnya ini adalah sekolah Sehun, dan juga banyak orang yang sedang berlalu-lalang di depan mereka.
"Di rumah saja," ucap Hyeri dengan berbisik di telinga Sehun.
"Tapi, aku suka itu Noona."
Sehun terlihat polos dengan raut wajah itu, di tambah pakain sekolah yang membuatnya semakin terlihat polos. Iya, dia polos, tapi seksi.
*****
Sehun terus memamerkan kebahagiaanya, dengan senyuman yang terus terlihat di wajah tampannya. Hingga, Chen dan Kyung sendiri terlihat takut melihat itu, takut jika Sehun tiba-tiba saja kesambet.
Dengan berat hati Chen mulai bertanya pada Sehun. "Kau kenapa?" tanya Chen dengan nada pelan, karena ada guru yang sedang mengajar.
"Aku sangat bahagia memiliki pacar sepertinya," jawab Sehun tanpa menoleh kearah Chen.
"Hah? Siapa?" tanya Kyung akhirnya yang juga penasaran
"Hyeri Noona."
Kyung dan Chen berhasil membulatkan matanya, terkejut. Pasalnya, selama ini mereka hanya mendengar Sehun selalu menceritakan tentang Hyeri, dan mereka menganggap jika itu adalah suadara perempuan Sehun, bukan pacarnya. Pada akhirnya, mereka berdua terkekeh, membuat Sehun mengerutkan keningnya bingung.
"Kalian kenapa?"
"Kau pacara dengan seorang wanita yang lebih tua darimu?" tanya Chen sambil menahan tawanya.
"Tentu saja, memangnya kenapa?"
"Kau tahu? Ia tidak akan menyukai anak kecil seperti kita, mereka mengatakan kita pria ingusan, dan kau tahu? Mereka tidak akan menyukai kita yang masih sekolah, mereka pasti mencari pasangan yang lebih dewasa yang memiliki kekayaan, banyak uang," jawab Chen panjang lebar, namun menusuk.
Mendengar itu membuat Sehun tertegun dan jadi terpikirkan. Kalau memang begitu, sebenarnya siapa dirinya untuk Hyeri. Mungki karena itu Hyeri ingin segera pergi dari rumahnya dan meninggalkannya seperti orang yang terbuang, lebih tepatnya sampah yang tidak akan di gunakan lagi. Sehun ingin menangis saja rasanya. Tapi baru saja dibahas, wanita seperti itu suka dewasa. Jadi Sehun harus menahan tangisnya, agar terlihat dewasa, mungkin.
Ia terus meratapi nasibnya nanti, yang akan di tinggalkan oleh seorang Hyeri, Noona kesayangannya. Kata-kata yang keluar dari mulut Chen berhasil membuat dirinya seperti teracak-acak, walaulun Chen mengatakan itu dengan sedikit bercanda, namun bagi Sehun kata-kata itu bukan candaan lagi melainkan sebuah tekanan, agar ia lebih sedikit mengerti siapa sebenarnya dirinya ini, dan apa tujuan hubungannya dengan Hyeri saat ini hanya sebuah status saja, atau sebuah yang dapat di pamerkannya dengan teman-temannya nanti.
Sehun menghela napas pasrah karena itu, lalu ia menatap kosong kedepan.
"Sehun, kau kenapa?" senggol Chen.
Sehun menggeleng dan tersenyum, sebenarnya ia ingin sekali meraung untuk menangis, dan berlari ke arah Hyeri untuk memeluknya segera.
"Jadi, di mana Noona? Sudah pulang?"
"Dia sudah pulang," jawab Sehun.
-Continued-
KAMU SEDANG MEMBACA
KoKoBop
Romance[Completed] KoKoBop itu candunya musim panas, tapi jika aku kecanduan Noona bagaimana?