Setelah jam makan berakhir. Anna meminta izin kepada fera karena ia akan melanjutkn tugas nya yang tertunda.
Alhasil fera sendirian berada di kantin. Karena semua karyawan sudah kembali berkerja.
Kringg kringgg..
Ponsel fera berbunyi tanda ada yang memanggilnya. Dilihat nomor nya tidak dikenal. Fera membiarkannya saja karena ia tidak pernh memberikan kepada siapapun no teleponnya.
Sudah 5 kli ponsel fera berbunyi dan dengan nomor yang sama . Akhirnya dengan malas fera mengangkatnya.
"Halloo ini siapa kenpa telpon mulu sih " - ucap fera yang tidak sabaran ingin mengetahui orang tersebut.
" hei santai baby " - ucap orang di sembrang telepon sana.
Fera merasa geram dengan sebutan baby. Bagaimana tidak, yang memberi ia sebutan sperti itu hanya satu.
Mantan pertama, cinta pertama.
Belom sempat fera menjawab, orang tersebut krmbali melanjutkan ucapannya.
"Kamu pasti tau aku, selamat datang baby. Sampai jumpa"
Tuttt tttuttt.
Sial. Fera mengumpat. Untuk kesekian kali fera bersumpah serapah. Banyak pertanyaan yang melintas di otaknya.
Siapa orang itu?.
Apa dia?
Tidak mungkin. Tidak pasti tidak.
" fera "
Fera kaget. Hampir saja ia mengeluarkan sumpah serapaah yang panjang lebar.
"Annaa kenapa tiba tiba datang ngagetinn sihh "
" lahh orang dah manggil lo dri tdi fera peakkk " - ucap anna menahan kesal nya yang akan Meledak.
Fera mengeluarkan cengigiran khas membuat anna berdecak.
" di panggil bos nohhh "
Ucapan anna mampu membuat fera yang tadi nya tegang karena telepon itu menjadi lebih tegang lagi karena ia harus menghadapi boss nya untuk interview.
Dengan sigap fera berdiri dan merapikan baju dn rambutnya.
"Naa na gue udah rapi belom?" ucap fera
Belom sempat anna berkata apapun, fera sudah duluan meninggalkannya.
"Ck fera fera " tak lama senyum di bibir anna muncul.
"Welcome to my game fera ".
***
Fera berjalan pelan menuju ke tempat bos nya itu sambil merapikan rambut dan bajunya.
Tiba di depan pintu. Ia merasa sanggat gugup. Dengan hati hati ia mengetukan pintunya.
" permisi pak "
"Apakah kamu yang bernama fera? " ucap Romesh Gomerlon - boss gomerlon grup.
Fera meneguk air ludah nya karena ia merasa tengorokkannya sedikit kering karena mendengar suara yang begitu tegas.
Dalam hatinya ia merapalkan segala macam doa yang pernah ibunya ajari.
"Nih kamu minum dulu. Sepertinya kamu takut dengan saya nak. Tenang saya tidak makan orang kok "
Ucapan bos itu mendadak membuat fera lega. Tapi belom beberapa saat ia mulai tenang, ucapan yang diucapkan oleh boss nya membuat nya malu setengah mampus.
"Rambut kamu ada daun. Rambut kamu makan daun yah?" ucap Romesh sambil menahan tawa nya yang ingin sekali meledak. Tetapi untuk menjaga image coolnya, ia berusaha untuk tidak ketawa.
"Lucu sekali. Trnyata pilihan anak ku tidak buruk " - batin Romesh.
" M-ma-af pak saya lupa kalau ada daun di kepala saya. Saya minta maaf atas ketidak nyamannya pak." ucap fera yang menahan malu nya sampai sampai pipinya sudah merona sejak tadi. Bukan karena perilaku boss nya itu melainkan perilakunya sendiri.
"Oke balek kepada topik. Hariini tanpa interview saya sudah menerima anda menjadi sekretaris disini. Anak saya yang akan menggantikan saya disini. Harap anda ttap nyaman disini atas tingkah laku anak saya" ucap romesh sangat mantap dan tegas.
Fera melonggo, mata nya berbinar binar tidak percaya dengan apa yang ia dengar sekarang. Bahkan tanpa interview dia sudah keterima. Apakah ini mimpi? Tidakk sepertinya.
"Besok kamu sudah boleh mulai kerja Fera, sedangkan anna akan menjadi sekretaris saya. Kamu adalah sekretaris anak saya, jika ada yang mau ditanyakan. Tanyakan kepada anna dia akan senang hati menjawabnya. "
"Baik pak. Saya akan menjalan kan tugas saya dengan baik dan tidak akan pernah sekalipun mengecewakan anda pak.
****
Haii guyss.
Hhihi senang bangt nih crtanya ada rank.
Jgn lupa baca Brianella juga yah.Votecomennt donk hihuhi
Makssihh(sudah revisi)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss My Ex (On Going)
Romansa-- cover dri we heart it -- *UP SETIAP HRI RABU DAN SABTU* Niat nya untuk menjadi seketaris bos besar tiba tiba menjadi niat yang ia sangat sesali. Bagaimana tidak. Ternyta ia berhadapan dengan seorang bastard. Tidak lagi tidak bukan. Boss nya sek...