3

396 17 0
                                    







"Fahri Ardiansyah?"

"Iya, siapa ya?" Fahri menyernyitkan dahinya, merasa pernah melihat cowok dihadapannya ini.

Tapi dimana ya?

"Oh Al Mahesa kan?" tanyanya akhirnya, sekarang ingat cowok ini adalah teman SMP-nya.

"Ga usah banyak bacot," sebuah bogem melayang ke wajah Fahri.

Membuat cowok itu tersungkur jatuh.

"Kalo kamu mau jadi brengsek, ga perlu. Cukup aku aja." setelah memaki, Al meninggalkan cowok itu dengan darah di bibirnya.






*









"Anya, cowok kamu tuh di BK." lapor Nindah, teman sebangku Anya.

Sebenarnya Anya udah kebal, dengan berita kalo Al masuk BK. Padahal dirinya baru sebulan berada disekolah ini.

Tapi masalahnya, Al bilang dia ga masuk hari ini. Kok sekarang malah di ruang BK sih.

"Aku kesana dulu ya Nin, bilang Bu Azizah aku di UKS." pamit Anya, dan segera berlari menuju BK.

Semesta mendukung, pacarnya itu baru saja keluar ruangan ketika Anya sampai disana.

"Mau kemana?" tanya Al heran.

"Ngeliat kamu." jawab Anya polos.

"Ga papa, cuma diomel karena baru datang jam segini."

"Ya udah yuk kekelas. Pelajaran Bu Azizah." ajak Anya akhirnya.

"Asyik Bu guru cantik," cengir Al, namun langsung mengaduh ketika Anya menjewer telinganya.


















*



















Jam istirahat kedua, Anya dan Al duduk di kantin. Mereka sudah akan menyantap makanan mereka, ketika dua orang gadis cantik menghampiri mereka.

"Sok jagoan kamu Al!" hardik Keira, gadis cantik berambut panjang itu didepan Al.

Tindakan yang sangat berani padahal yang dia labrak itu bos geng sekolah lho.

"Santai cantik, coba jelasin kenapa?" respon Al santai.

"Kei udah, ih malu diliatin orang," bujuk gadis disamping Keira, ini dia yang namanya Thalia.

"Anya sama Fahri udah lama putusnya, terus kenapa kamu baru marah sekarang? Karena sekarang kamu pacarnya Anya? Kekanakan kamu Al!" Keira beneran marah, ga peduli dengan banyaknya pasang mata yang memperhatikan mereka.

Ucapan Keira itu membuat Anya kaget, dan Al tergelak.

"Cepet juga dia laporan ke kamu ya Kei. Sayang, ngelapornya ke cewek." cibir Al membuat Keira tambah kesal.

"Diem. Dia sahabat aku, awas kalo kamu ngehajar dia lagi. Sekarang bibirnya robek, puas kamu???"

"Terus aku bukan sahabat kamu?" tanya Al tetap tenang.

Keira menatap Al dalam, berusaha menahan semua umpatan yang akan keluar dari mulutnya. Tapi gadis ini segera menyadari kondisi Al yang membuatnya menjadi cowok brengsek seperti ini.

"Kalo kamu masih anggep aku sahabat, jangan pernah ganggu sahabat aku yang lainnya Al." tandas Keira akhirnya, dan segera berlalu pergi diikuti oleh Thalia.

[5] ALWAYS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang