7

302 17 0
                                    





Al menyernyitkan keningnya saat Mbak Laras, asisten rumah tangga Anya, mengatakan bahwa gadis itu belum pulang dari pemotretan di sebuah studio. FYI, selain seorang selebgram, Anya juga merupakan seorang model.

Cowok itu melirik jam tangannya, sudah pukul setengah sepuluh malam. Padahal biasanya pacarnya itu tidak pernah melanggar jam malam yang ditentukan Al.

Akhirnya ia menelpon Anya.

"Nya kamu dimana? Lho kok nangis???? Share loc aku kesana!"



























*














Al menepul-nepuk puncak kepala Anya yang masih sesenggukan dengan kepala menyender di bahunya. Mereka sekarang sedang duduk di pinggir jalan depan studio pemotretan gadis itu.

"Gimana ih, aku ga ngerti caranya." kata gadis itu disela tangisnya.

"Udah dong, Nya. Masa ATM hilang aja nangisnya sampe segitunya sih." Al tidak bisa menahan tawa melihat mata merah gadis ini.

Entah kenapa setiap bersama Anya, Al tidak seperti yang orang-orang kenal. Cowok ini menjadi sangat berbeda, so soft and gentle.

Padahal kalo di sekolah, orang-orang jaga jarak dari cowok satu ini.

"Besok kita urus ATM kamu, udah ga usah nangis, kamu jadi jelek."

Anya menyeka air matanya dengan cepat, takut keliatan jelek didepan Al.

"Lagian kamu kok bego banget sih, ATM hilang kenapa ga langsung nelpon aku buat jemput?"

Memang, Pak Iwan sedang tidak bekerja karena istrinya sedang sakit. Anya mau pesan ojek online tapi tidak membawa uang cash dan ATMnya hilang. Karena kemana-mana diantar sopir atau Al, gadis itu tidak memiliki saldo ojek online.

Gadis itu ditemukan Al sedang menangis sendiri didepan studio ini karena staff perempuan sudah keburu pulang, dan Anya tidak berani minta diantar oleh cowok. Takut mereka bonyok dihajar Al.

Iya, gadis itu setakut itu.

Hal ini malah membuat Al ketawa ngakak.

Anya memukul bahu Al dengan kesal, "Ga kepikiran." jawabnya, padahal aslinya dia takut ngerepotin Al mulu. Kan cowok ini bilang kalo Anya ga boleh manja.

"Dasar," Al mengulum senyum, "Ya udah yuk pulang." ajaknya setelah puas ngetawain Anya, ia menggenggam tangan gadis itu erat.

Anya ikut tersenyum, entah kenapa genggaman tangan Al membuatnya merasa aman dan nyaman.



























*























"Bank kamu apa?" tanya Al sambil memakai seatbelt.

Hari ini mereka akan mengurus masalah ATM Anya yang semalam hilang. Kebetulan, hari ini Al membawa mobil.

"Bank ALTA," jawaban Anya membuat Al tersentak.

"Kita ke Bank pusatnya aja ya Al, kan deket dari rumah aku, cuma muter jalan Atmojo sana."

Anya menoleh kearah Al yang mendadak membeku itu. Ia menggoyangkan lengan cowok itu.

"Al kenapa sih?"

[5] ALWAYS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang